44
b.
Age Level
, yaitu terjadi apabila umur siswa tidak sesuai dengan tingkat kelas pada umumnya
c.
Inteligensi Level,
yaitu terjadi pada siswa yang
under achiever,
artinya secara potensi siswa yang bersangkutan baik, namun dalam kenyataanya hasil belajarnya selalu berada dibawah potensi
yang seharusnya dapat dicapai.
d.
General Level,
yaitu terjadi pada siswa yang secara umum dapat menguasai hampir seluruh mata pelajaran dengan nilai yang baik,
namun terdapat kelemahan pada salah satu atau lebih mata pelajaran dengan nilai yang baik, namun terdapat kelemahan pada
salah satu mata pelajaran atau lebih mata pelajaran dengan nilai yang sangat rendah jauh dibawah batas lulus.
Abu ahmadi dan Widodo Supriono, yang dikutip Muhammad Irham, penulis buku Psikologi Pendidikan, berpendapat bahwa siswa yang
mengalami kesulitan belajar akan menunjukan gejala-gejala, sebagai berikut:
a. Menunjukan prestasi belajar yang rendah atau berada dibawah rata-rata
yang dicapai oleh siswa lain dalam kelasnya. b.
Hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
c. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar.
d. Siswa menunjukan sikap yang tidak atau kurang wajar selama proses
pembelajaran, misalnya membolos, sering tidak masuk pada mata pelajaran tertentu, dan sebagainya.
e. Menunjukan perilaku menyimpang. Misalnya, suka membolos, tidak
mengerjakan tugas-tugas, tidak mau bekerja sama dengan temannya, terisolasi, dan sebagainya.
f. Emosional. Misalnya mudah tersinggung, mudah marah, pemurung,
rendah diri, dan sebagainya.
3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Fenomena kesulitan belajar seorang anak biasanya nampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau belajarnya. Namun, kesulitan
belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku
misbehavior
anak seperti kesukaan berteriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan gemar membolos.
45
Pada dasarnya bila kesulitan belajar terjadi, latar belakangnya akan bersumber kepada komponen-komponen
yang berpengaruh atas berlangsungnya proses belajar mengajar sendiri. Variabel yang
mempengaruhi proses belajar mengajar menurut Loree yang dikutip Abin Syamsudin Makmun, penulis buku Psikologi Kependidikan terdiri dari:
a.
Stimulus Variables,
mencakup: 1
Learning exsperince variables,
antara lain mengenai: a
Method variables,
yang antara lain menyangkut: 1
Kuat lemahnya motivasi untuk belajar 2
Intensif tidaknya bimbingan guru 3
Ada tidaknya kesempatan berlatih atau berpraktik 4
ada tidaknya upaya dan kesempatan
reinforcement
b
Task variables
yang mencangkup: 1
Menarik tidaknya apa yang harus dipelajari dan dilakukan 2
Bermakna tidaknya apa yang dipelajari dan dilakukannya 3
Sesuai tidaknya, panjang, atau luasnya serta tingkat kesukaran apa yang harus dipelajari dan dikerjakan
2
Evironmental variables,
menyangkut iklim belajar yang bergantung pada faktor-fakor:
a Tersedia tidaknya tempat atau ruangan
space
yang memadai. b
Cukup tidaknya waktu, serta tepat tidaknya penggunaan waktu tersebut untuk waktu belajar.
c Tersedia tidaknya fasilitas belajar yang memadai.
d Harmonis tidaknya hubungan manusiawi baik di sekolah, di
rumah maupun di lngkungan masyarakat yang lebih luas. b.
Organismic Variables
yang mencangkup: 1
Characteristic of the learners
, antara lain tingkatan inteligensi, usia dan taraf kematangan untuk belajar. Dengan demikian, kelemahan
sering disebabkan oleh: a
Kurangnya kemampuan dan keterampilan kognitif. b
Terbatasnya kemampuan, menghimpun, dan mengintegrasikan informasi
c Kurang gairah belajar karena kurang jelasnya tujuanaspirasi
2
Mediating processes,
kondisi yang lazim terdapat dalam diri swasta antara inteligensi, persepsi, motivasi, dorongan, lapar,takut, cemas,
kesepian konflik, tekanan batin, dan sebagainya turut berperan pula dalam proses berperilaku termasuk perilaku belajar.
c.
Response Variables,
sebagaimana kita kelompokkan berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan yaitu:
1 Tujuan-tujuan
kognitif,
seperti pengetahuan, konsep-konsep, keterampilan pemecahan masalah
46
2 Tujuan-tujuan
efektif,
seperti sikap-sikap, nilai-nilai, minat, dari apresiasi
3 Tujuan-tujuan
pola-pola bertindak,
antara lain: a
Keterampilan
psikomorik,
seperti menulis, mengetik, kegiatan pendidikan jasmani atau olahraga, melukis, dan sebagainya.
b Kompetensi-kompetensi untuk menyelenggarakan pertemuan,
berpidato, memimpin diskusi, pertunjukan, dan sebagainya. c
Kebiasaan-kebiasaan berupa kebiasaan hidup sehat, keamanan, kebersihan, keberanian disertai kesopanan, ketegasan, ketekunan,
kejujuran, kerrapian, keserasian, dan sebagainya.
31
Pada dasarnya seorang anak memiliki 4 masalah besar yang tampak jelas dimata orang tua dalam kehidupannya:
a.
Out of Law
Tidak taat aturan, seperti susah belajar, susah menjalankan perintah, dan sebagainya
b.
Bad Habit
Kebiasaan jelek misalnya, suka jajan, merengek, suka ngambek, dan lain-lain
c.
Maladjustment
Penyimpangan perilaku d.
Pause Playing Delay
Masa bermain yang tertunda Berikut faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
seseorang:
32
a. Daya ingat rendah
b. Terganggunya alat-alat indra
c. Usia anak
d. Jenis kelamin
e. Kebiasaan belajarrutinitas
f. Tingkat kecerdasan intelegensi
31
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996, hal.325
32
Ibid…, hal.18
47
g. Minat
h. Emosi perasaan
i. Motivasi atau cita-cita
j. Sikap dan perilaku
k. Konsentrasi belajar
l. Kemampuan untuk hasil belajar
m. Rasa percaya diri
n. Kematangan atau persiapan
o. Kelelahan
Faktor eksternal adalah yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar anak. Faktor eksternal ini meliputi 3 hal:
a. Faktor keluarga
Dalam lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak antara lain:
1 Cara mendidik anak
2 Relasi antar anggota keluarga
3 Suasana rumah
4 Keadaan ekonomi keluarga
5 Pengertian orang tua
6 Latar belakang kebudayaan
48
b. Faktor sekolah
Sekolah merupakan tempat belajar anak setelah keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi kesulitan belajar anak, antara lain: 1
Guru 2
Metode mengajar 3
Instrumentfasilitas 4
Kurikulum sekolah 5
Relasi guru dengan anak 6
Relasi antar anak 7
Disiplin Sekolah 8
Pelajaran dan waktu 9
Standar pelajaran c.
Faktor masyarakat Selain dalam keluarga dan sekolah, anak juga berinteraksi dengan
lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi hasil belajar antara lain:
1 Kegiatan anak dalam masyarakat
2 Teman bergaul
3 Bentuk kehidupan dalam masyarakat
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor- faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Di antara
faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah
49
sindrom psikologis berupa
learning disability
ketidakmampuan belajar. Sindrom yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya
keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas: a.
Disleksia
dyslexia
, yakni ketidakmampuan belajar membaca b.
Disgrafia
dysgraphia
, yakni ketidakmampuan belajar menulis. c.
Diskalkulia
dyscalculia
, yakni ketidakmampuan belajar matematika. Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom diatas
secara umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan di antaranya ada yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Oleh karenanya,
kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya
minimal brain dysfunction,
yaitu gangguan ringan pada otak.
33
4. Alternatif Pemecahan Kesulitan Belajar