34
Akronim Peran
Fungsi E
Educator
Mengembangkan kepribadian Membimbing
Membina budi pekerti Memberikan pengarahan
M
Manager
Mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku A
Administrator
Membuat daftar presensi Membuat daftar penilaian
Melaksanakan teknis administrasi sekolah
S
Supervisor
Memantau Menilai
Memberikan bimbingan teknis L
Leader
Mengawal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tanpa harus mengikuti
secara kaku ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku
I
Inovator
Melakukan kegiatan kreatif Menemukan strategi, metode, cara-
cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran
M
Motivator
Memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih giat
Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan
individual peserta didik
D
Dinamisator
Memberikan dorongan kepada siswa dengan cara menciptakan suasana
lingkungan pembelajarana
yang
kondusif
E
Evaluator
Menyusun instrumen penilaian Melaksanakan
penilaian dalam
berbagai bentuk dan jenis penilaian Menilai pekerjaan siswa
F
Fasilitator
Memberikan bantuan teknis, arahan, dan petunjuk kepada peserta didik
3. Syarat Guru dalam Islam
35
Untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah seperti yang dibayangkan orang selama ini. Mereka menganggap hanya dengan pegang
kapur dan membaca buku pelajaran, maka cukup bagi mereka untuk
berprofesi sebagai guru. Ternyata untuk menjadi guru yang professional
tidak mudah, harus memiliki syarat-syarat khusus dan harus mengetahui seluk beluk teori pendidikan.
Menurut Muhamad Nurdin, dalam bukunya yang berjudul Kiat Menjadi Guru Profesional, supaya tercapai tujuan pendidikan, maka
seorang guru harus memiliki syarat-syarat pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah:
23
a.
Syarat syakhsiyah
memiliki kepribadian
yang dapat
diandalkan b.
Syarat ilmiah
memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni c.
Syarat idhofiyah
mengetahui, menghayati, dan menyelami manusia yang dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya
untuk membawa anak didik menuju tujuan yang ditetapkan.
Guru dalam Islam sebagai pemegang jabatan professional membawa misi ganda dalam waktu yang bersamaan, yaitu misi agama dan
misi ilmu pengetahuan. Misi agama menuntut guru untuk menyampaikan nilai-nilai ajaran agama kepada anak didik, sehingga anak didik dapat
menjalankan kehidupan sesuai dengan norma-norma agama tersebut. Misi ilmu pengetahuan menuntut guru menyampaikan ilmu sesuai dengan
perkembangan zaman.
4. Kedudukan Guru dalam Islam
23
Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi…, hal.129
36
Guru sebagai
social worker
pekerja sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, kebutuhan masyarakat akan guru belum seimbang
dengan sikap sosial masyarakat terhadap profesi guru. Berbeda bila dibandingkan dengan penghargaan mereka terhadap profesi lain, seperti
dokter, pengacara, insinyur, dan yang seterusnya. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap guru, menurut Nana
Sudjana, yang dikutip
Muhamad Nurdin, penulis buku Kiat Menjadi Guru Profesional,
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
24
a. Adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapapun dapat
menjadi guru, asalkan ia berpengetahuan, walaupun tidak mengerti didaktik-metodik.
b. Kekurangan tenaga guru di daerah tepencil memberikan peluang
untuk mengangkat
seseorang yang
tidak mempunyai
kewenangan professional untuk menjadi guru. c.
Banyak tenaga guru sendiri yang belum menghargai profesinya sendiri, apalagi berusaha mengembangkan profesi tersebut.
Salah satu hal yang menarik pada ajaran Islam ialah penghargaan yang tinggi terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu sehingga
menempatkan kedudukan guru setingkat di bawah kedudukan Nabi dan Rasul. Mengapa demikian? Karena guru adalah bapak ruhani
spiritual father
bagi anak didik yang memberi santapan jiwa dengan ilmu pengetahuan.
Kedudukan guru dalam Islam dihargai tinggi bila orang itu mengamalkan ilmunya. Mengamalkan ilmu dengan cara mengajarkan ilmu
ilmu kepada orang lain adalah suatu pengalamaman yang paling dihargai dalam Islam. Sebenarnya, tingginya kedudukan guru dalam Islam
24
Ibid., hal.156
37
merupakan realisasi dari ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan ilmu pengetahuan, dan pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar. Yang
belajar adalah calon pemimpin masa depan, dan yang mengajar adalah guru.
Tingginya kedudukan guru dalam Islam masih dapat disaksikan secara nyata pada zaman sekarang. Itu dapat kita lihat di pesantren-
pesantren yang tersebar luas di Nusantara ini. Ada penyebab yang khas mengapa orang begitu terhipnotis untuk menghargai guru, yaitu karena
adanya pandangan dalam Islam bahwa ilmu itu sumbernya dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-
Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat:32
Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS: Al-
Baqoroh:32
25
Kedudukan guru dalam Islam memang berbeda dengan kedudukan guru di dunia Barat. Perbedaan ini jelas karena di Barat tidak memiliki
nilai kelangitan. Hubungan guru dengan anak didik juga berbeda. Namun ternyata dalam sejarahnya, kedudukan guru sedikit demi sedikit mulai
berubah. Pada saat nilai-nilai ekonomi mulai masuk, maka yang terjadi sekarang adalah:
a. Kedudukan guru dalam Islam mulai merosot
25
Departemen Agama RI, Terjemah Al- Ju a atul Ali Al-Qur a Bandung:CV Penerbit J-
Art,2004, hal.7
38
b. Hubungan guru dan murid kurang bernilai kelangitan, sehingga
penghargaan penghormatan murid terhadap guru semakin menurun. c.
“Harga” karya mengajar semakin tinggi.
D. Pembahasan Tentang Kesulitan Belajar Siswa
1. Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kurikulum pendidikan dijelaskan bahwa kesulitan belajar merupakan terjemahan Bahasa Inggris “learning Disability” yang berarti
ketidakmampuan belajar. Kata
disability
di terjemahkan “kesulitan” untuk
memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Istilah lain
learning disabilities
adalah
learnig difficulties
dan
learning differences.
Ketiga istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang berbeda. Di satu pihak, penggunaan istilah
learning differences
lebih bernada positif, namun di pihak lain istilah
learning disabilities
lebih menggambarkan kondisi faktualnya.
26
Kesulitan belajar terdiri dari dua kata, yaitu kesulitan dan belajar. Sebelum dikemukakan makna kesulitan belajar perlu dijelaskan pengertian
belajar dan kesulitan belajar itu sendiri. Menurut seorang ahli pendidikan, Dimyati Mahmud menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Dalam hal ini juga ditekankan pada pentingnya perubahan tingkah laku, baik yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak.
26
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar Anak,Yogyakarta:Javalitera,2012, hal.12
39
Dari pengertian tersebut maka seseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya terjadi perubahan tertentu. Dengan kata lain, belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang melalui proses tertentu. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu
disebabkan oleh hasil belajar, tetapi juga disebabkan oleh proses alamiah atau keadaan sementara pada diri seseorang.
Sedangkan, kesulitan berarti kesukaran, kesusahan, keadaan, atau sesuatu yang sulit. Kesulitan merupakan suatu kondisi
yang memperlihatkan ciri-ciri hambatan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan
sehingga diperlukan usaha yang lebih baik untuk mengatasi gangguan tersebut.
Anak yang mengalami kesulitan belajar adalah yang memiliki gangguan satu atau lebih dari proses dasar yang mencakup pemahaman
penggunaan bahasa lisan atau tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakan diri dalam bentuk kemampuan yang tidak sempurna dalam
mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau menghitung.
Selain itu, kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar
yang telah ditetapkan, baik berbentuk sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar.
40
Berikut ini beberapa definisi mengenai kesulitan belajar yang dijelaskan dalam kurikulum pendidikan nasional.
a. Hammill
Kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar,
danatau dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan
intrinsic
yang diduga karena adanya disfungsi system syaraf pusat. Kesulitan belajar bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain misalnya
gangguan sensoris, hambatan sosial, dan emosional dan pengaruh lingkungan misalnya perbedaan budaya atau proses pembelajaran yang
tidak sesuai.
b. ACCALD
Association Committee for Children and Adult Learning Dissabilities
Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber dari masalah neurologis, yang mengganggu perkembangan
kemampuan mengintregasikan dan kemampuan bahasa verbal atau non verbal. Individu berkesulitan belajar memiliki intelegensi tergolong
rata-rata dan memiliki cukup kesempatan untuk belajar. Mereka tidak memiliki gangguan system sensoris.
c. NJCLD
National Joint Committee Learning Disabilities
Kesulitan belajar adalah istilah umum untuk berbagai jenis kesulitan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung. Menurut
beberapa pakar pendidikan, seperti Dalyono menjelaskan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu keadaan yang menyebabkan siswa
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut Sabri, kesulitan belajar identic dengan kesukaran siswa dalam menerima atau
menyerap pelajaran di Sekolah. Burton mengatakan, siswa diduga mengalami kesulitan belajar apabila tidak dapat mencapai ukuran
tingkat keberhasilan belajardalam waktu tertentu
27
. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar
merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu
disfungsi minimal otak. Kesulitan belajar bukan disebabkan oleh faktor eksternal berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar, dan lain-
lain.
27
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar Anak. ,Yogyakarta:Javalitera,2012, hal.14
41
Selain itu Burton mengidentifikasikan seorang siswa kasus dapat dipandang atau dapat diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang
bersangkutan menunjukan kegagalan
failure
tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Kegagalan belajar didefinisikan oleh Burton
sebagai berikut: 1
Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau
tingkat penguasaan
level of mastery
minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru
criterion referenced
. 2
siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya .
3 siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak dapat
mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan pola organismiknya
his organismic pattern
pada fase perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan usia yang bersangkutan.
4 Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil
mencapai tingkat penguasaan
level of mastery
yang diperlukan sebagai prasyarat
prerequisite
bagi kelanjutan
continuity
pada tingkat pelajaran berikutnya.
28
Dari keempat definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa seorang siswa diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang
bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan seperti yang
dinyatakan dalam TIK atau ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan dalam
program pelajaran
time allowed
dan atau
tingkat perkembangannya.
28
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996, hal.308
42
Oleh karena itulah anak yang mengalami kesulitan belajar, akan sukar dalam menyerap materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru sehingga ia akan malas dalam belajar. Selain itu anak tidak dapat menguasai materi, bahkan menghindari pelajaran, mengabaikan tugas-
tugas yang diberikan guru, sehingga terjadi penurunan nilai belajar dan prestasi belajar menjadi rendah.
2. Jenis-jenis Kesulitan Belajar