Kandungan Kulit Pisang Kepok

2.4.2 Metabolisme Glukosa Darah

Karbohidrat merupakan gula sederhana memiliki tanggung jawab terhadap metabolisme energi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme adalah suatu proses untuk menghasilkan energi yang akan digunakan tubuh untuk beraktivitas dengan proses oksidasi. Karbohidrat dalam makanan memiliki berbagai bentuk mulai dari polisakarida hingga monosakarida. Polisakarida adalah bentuk komplek dari karbohidrat sedangkan, monosakarida adalah bentuk utama yang digunakan di dalam tubuh. Metabolisme akan memecah komponen polisakarida menjadi monosakarida seperti glukosa, galaktosa, fruktosa dan arabinose. Hasil metabolisme utama dari karbohidrat adalah glukosa yang akan masuk di dalam darah Guyton dan Hall, 2012. Komponen glukosa adalah monosakarida utama. Glukosa berguna sebagai prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di tubuh dengan menjalankan sistem metabolism tubuh. Glukosa mengatur proses glikogen untuk penyimpanan, ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu dan glikolipid serta sebagai kombinasi penting bersama protein untuk menyusun membran sel Murray et al., 2012. Setiap makanan yang masuk kedalam tubuh akan melalui proses kimiawi. Proses kimiawi tubuh yang dimaksud adalah aktivasi enzim-enzim pencernaan untuk mengolah makanan sehingga dapat diserap oleh tubuh. Karbohidrat dicerna oleh α -amilase yang berada di air liur dan di usus halus dengan suplai enzim α - amilase dari pankreas bekerja untuk menguraikan karbohidrat komplek menjadi sederhana. Sukrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Berikut adalah metabolisme glukosa di beberapa organ tubuh a Metabolisme glukosa di hati Jaringan pertama yang dilewati melalui vena hepatika adalah hati. Di dalam hati, glukosa akan dioksidasi dalam banyak jalur yang menghasilkan Adenosin trifosfat ATP digunakan untuk memberikan energi sel-sel hati untuk bisa mengoksidasi glukosa berikkutnya, jika sudah terpenuhi maka glukosa diubah menjadi glikogen dan triasilgliserol. Hormon Insulin meningkatkan penggunaan glukosa sebagai penyimpanannya dalam bentuk glikogen serta triasilgliserol. Simpanan glikogen dalam hati bisa mencapai maksimum sekitar 200-300 gram. Setelah glikogen hati sudah penuh maka glukosa akan diubah menjadi triasilglierol Lieberman dan Marks, 2013 b Metabolisme glukosa di otot Sebagian glukosa usus yang tidak masuk siklus hepatik maka akan langsung beredar ke jaringan perifer. Jaringan perifer terutama otot-otot rangka membutuhkan glukosa dari darah atau dari simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikosis. Setelah makan, glukosa digunakan oleh otot untuk memulihkan simpanan glikogen yang berkurang selama otot bekerja melalui proses yang dirangsang oleh insulin. Selain menggunakan glukosa otot juga mendapatan suplai energi dalam asam-asam lemak Cartee, 2015. c Metabolisme glukosa di jaringan adiposa Insulin membantu penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adiposa. Glukosa yang teroksidasi dapat digunakan jaringan adiposa sebagai energi. Selain itu, glukosa digunakan sebagai sumber untuk membentuk gugus gliserol pada triasilgliserol yang disimpan di jaringan adipose. Regulasi di jaringan adiposa diatur oleh gen- gen yang berada di adiposit terutama resistin dan adinopektin Lieberman dan Marks, 2013. d Metabolisme glukosa di otak dan jaringan saraf Otak memiliki sawar darah yang rapat sehingga hanya glukosa dapat ditransport sebagai energi utama. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi karbon dioksida dan air sehingga dihasilkan ATP. Jika glukosa darah dibawah batas normal maka tubuh akan ditandai dengan pusing sampai hilangnya kesadaran. Kondisi optimal otak dan susunan saraf memerlukan sekitar 150g – 175g terkandung kondisi aktivitas otak Röder et al., 2016. : Gambar 6. Ringkasan Metabolisme Glukosa Sumber: Rahadiyanti, 2011.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Segar Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit Jantan (Mus musculus L.)

3 91 49

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

7 79 106

Adaptabilitas Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Pada Berbagai Jenis Media Aklimatisasi Dan Tingkat Salinitas

0 25 84

Kultur In Vitro Bunga Pisang Barangan (Musa Acuminata L.) Pada Media MS Dengan Berbagai Konsentrai BAP Dan NAA

4 69 48

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN

9 38 45

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TEMPE KEDELAI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN GALUR DEUTSCHLAND-DENKEN-YOKEN (ddY) OBESITAS

4 13 81

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN GALUR DEUTSCHLAND-DENKEN-YOKEN (ddY) OBESITAS

4 15 72

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 14

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 15

Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca L) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Mecit Jantan (Mus musculus) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 91