3.6.2 Prosedur Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang Kepok
Proses ekstraksi kulit pisang kepok secara bertahap mulai dari pengumpulan kulit pisang kepok dari sentra keripik lampung lalu dicuci di air mengalir, setelah
dicuci maka diriskan hingga kering melalui proses penganginan alami, lalu proses lanjutkan dengan pengujian kadar air. Tahap akhir direndam menggunakan etanol
96 dan dievaporasi sehingga mendapat hasil murni ekstrak pisang kepok. Berdasarkan data dari Guidelines for the Housing Of Mice In Scientific
Institutions 2012. Konsumsi pakan mencit berkisar dari 4-8 gramhari dan konsumsi air 5-8 mlhari Fawcett, 2012. Dosis ekstrak kulit pisang kepok untuk
tikus yang efektif digunakan adalah 200 mgkgBB Onansanwo, 2013. Hasil penelitian ini yang mendasari penggunaan 2 dosis ekstrak kulit pisang yaitu 200
mgkgBB dan 400 mgkgBB. Jadi perhitungan dosis untuk mencit dengan berat 30 g adalah:
Dosis untuk tiap mencit 30 g kelompok tiga: Konversi dosis Tikus = 200 mgKgBB × 0,2 Kg
= 40 mg200 gr tikus Konversi dosis tikus 200gr ke mencit 20gr = 40 mg × 0,14
= 5,6 mg20 gr mencit Jadi, untuk mencit 30 gr maka = 0,281 gr × 30 gr
= 8,4 mg. Dosis untuk tiap mencit 30 g kelompok empat:
Konversi dosis Tikus = 400 mgKgBB × 0,2 Kg = 80 mg200 gr tikus
Konversi dosis tikus 200gr ke mencit 20gr = 80 mg × 0,14 = 11,2 mg20 gr mencit
Jadi, untuk mencit 30 gr maka = 0,561 gr × 30 gr = 16,8 mg.
Pembuatan ekstrak kulit pisang kepok menggunakan empat kilogram kulit pisang kepok dipotong-potong berukuran 4 × 3 cm . Lalu proses selanjutnya
adalah pencucian kulit pisang kepok dilanjutkan pengeringan menggunakan oven dengan suhu optimal 50 C selama 24 jam. Tahap akhir proses ekstraksi
menggunakan etanol 96 untuk mengambil konsentrasi bahan-bahan aktif.
3.7 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
3.7.1 Identifikasi Variabel
1. Variabel Independent: pemberian ekstrak kulit pisang kepok berbeda dosis yaitu: 8,4 mg dan 16,8 mg.
2. Variabel Dependent: kadar glukosa puasa 8 jam.
3.7.2 Definisi Operasional Variabel
Untuk Memberikan penjelasan secara tepat dan memudahkan dalam melihat variabel-variabel penelitian maka diberikan konsep definisi operasional dalam
bentuk tabel sebagai berikut