Gambaran Umum Anak Penerima Manfaat di Panti Sosial

pelaksana dengan sebagai berikut. Struktur tim pelaksana pelayanan petirahan anak dapat dilihat di halaman terlampir. Selain tim pelaksana dari PSPA Satria Baturaden juga ada guru pendamping yang dipilih oleh pihak daerah masing-masing. Guru pendamping bertugas untuk mendampingi serta mengurus segala keperluan anak-anak. Selain itu guru pendamping juga bertugas memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak.

2. Gambaran Umum Anak Penerima Manfaat di Panti Sosial

Petirahan Anak Satria Baturaden dengan progam Pelayanan Petirahan Anak Periode 2013 angkatan 3 dari Kabupaten Batang dan Kabupaten Brebes, penerima manfaat yang dilayani di PSPA Satria Baturaden dengan progam Pelayanan Petirahan Anak berjumlah 110 anak. Berdasarkan data dari Seksi Rehabilitasi Sosial jumlah penerima manfaat sebagai berikut. Tabel 4.2 Jumlah Penerima Manfaat Berdasarkan Kelas No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah 1 3 3 2 5 2 4 9 27 36 3 5 23 46 69 Total 110 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa anak yang mengalami permasalahan paling banyak adalah anak kelas 5 sebanyak 69, dan yang paling sedikit adalah kelas 3 sebanyak 5. Dari 110 anak tersebut ada 22 anak yang dikategorikan dalam kasus dalam sidang case conference CC I setelah dilakukannya assesmen. Berdasarkan hasil sidang kasus I case conference I, setelah dilakukan assesmen maka diketahui kasus anak. Hasil CC 1 penerima manfaat yang bermasalah secara khusus sebanyak 9 anak dari Kabupaten Batang dan 13 dari Kabupaten Brebes, dengan permasalahan bandel, kurang percaya diri, pemalas, kurang tanggung jawab, rendah diri, konsep diri rendah, pasif, tidak lancar baca tulis. Penerima manfaat yang memerlukan penanganan khusus adalah anak yang mempunyai kepribadian yang buruk. Anak mempunyai kepribadian buruk tidak lepas dari faktor keluarga dan lingkungannya. Ada penerima manfaat yang berasal dari keluarga ekonomi lemah dan broken home. Orang tua mereka sibuk mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang diungkapkan oleh penerima manfaat yang bernama Satima 11 tahun bahwa: ”aku tinggal bersama ibu, kakak dan keponakan, kalau bapak tidak pernah pulang. Setelah lulus aku ingin ikut sama kakak kerja di Jakarta jual ketoprak karena gak punya uang melanjutkan ke SMP” wawancara tanggal 15 April 2013. Berdasarkan wawancara dengan Sudarno 50 tahun selaku pekerja sosial pembimbingnya mengungkapkan bahwa Satima kurang memiliki kemauan untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Penerima manfaat suka menyendiri, kurang merawat diri, jarang mandi, rambut terkesan kumal, pakaian nampak lusuh, belum bisa melaksanakan ibadah shalat dengan baik. Jadi berdasarkan pernyataan tersebut Satima memiliki kasus kurang motivasi, belum bisa merawat diri, pemalas, keterampilan dalam beribadah kurang. Keadaan ekonomi yang sulit menyebabkan anak terhambat dalam pendidikannya. Akibatnya anak berpikir sederhana, dan kurang motivasi untuk mengejar cita-citanya. Akibat dari keadaan keluarga yang seperti itu, anak itu menjadi pendiam dan kurang percaya diri jika bergaul dengan teman-teman lainnya. Keadaan anak seperti itu perlu diubah pola pikirnya. Oleh karena itu pekerja sosial berperan untuk menggali, memotivasi, membimbing serta menangani masalah anak tersebut agar terbentuk kepribadian yang baik, hidup disiplin, mandiri dan percaya dirinya meningkat.

3. Tahap-Tahap Pelayanan Panti Sosial Petirahan Anak PSPA Satria