Minyak Jelantah PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP KETEBALAN DINDING AORTA ABDOMINAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

atau apoprotein. Saat ini dikenal sembilan jenis apoprotein yang diberi nama secara alfabetis yaitu Apo A, Apo B, Apo C, dan Apo E Adam, 2009. Senyawa lipid dengan apoprotein dapat dikenal dengan nama lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas kolesterol bebas atau ester, trigliserid, fosfolipid dan apoprotein. Lipoprotein berbentuk sferik, mempunyai inti yang terdiri dari trigliserid dan kolesterol ester, serta dikelilingi fosfolipid dan beberapa kolesterol bebas. Masing-masing lipoprotein memiliki ukuran. Densitas, komposisi lemak dan komposiisi apoprotein yang berbeda-beda. Pada manusia, terdapat 6 jenis lipoprotein yang di dapatkan dari hasil ultrasentrifugasi yaitu low density lipoprotein LDL, high density lipoprotein HDL, intermediate density lipoprotein IDL, very low density lipoprotein VLDL, kilomikron dan lipoprotein a kecil. Metabolisme dari lipoprotein dibagi menjadi 3 jalaur yaitu endogen, eksogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Jalur endogen dan eksogen berhubungan dengan lipoprotein LDL, sedangkan jalur reverse cholesterol transport akan berhubungan dengan lipoprotein HDL Adam, 2009. Gambar 4 . Jalur metabolisme lipid Adam, 2009 Pada jalur metabolisme endogen, trigliserid yang di sintesis di hati akan di sekresikan ke sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, trigliserid yang berada didalam VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase LPL dan akan berubah menjadi IDL. IDL yang mengandung trigliserid yang sedikit lalu kembali mengalami hidrolis sehingga nantinya berubah menjadi LDL, sehingga LDL mengandung sedikit trigliserid dan banyak mengandung kolesterol. Sebagian kolesterol dari LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya. Sebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A SR-A di makrofag dan akan menjadi sel busa foam cell Adam, 2009. Jalur metabolisme eksogen umunya berawal dari makanan yang mengandung trigliserid dan kolesterol. Trigliserid dan kolesterol akan masuk ke usus halus dan diserap kedalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid akan diserap sebagai lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol. Di dalam usus halus, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserid, sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apoproterin akan membentuk lipoprotein yang dinamakan kilomikron. Trigliserid dalam kilomikron akan mengalami hidolisis oleh LPl menjadi asam lemak bebas. Kilomikron yang telah kehilangan trigliserid akan menjadi kilomikron remnant dan akan dibawa ke hati Adam, 2009. Pada jalur reverse cholesterol transport, HDL akan dilepaskan sebagai partikel kecil yang miskin akan kolesterol. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mengandung apolipoprotein A1 dan berbentuk gepeng. HDL nascent akan ke sirkulasi dan mengambil kolesterol yang disimpan didalam makrofag. Setelah mengambil kolesterol yang disimpan makrofag, HDL nascent akan berubah bentuk menjadi bulat. Kolesterol lalu akan di esterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lecithin cholesterol acyltranferase LCAT. Kolesterol ester yang dibawa HDL akan mengalami 2 jalur. Jalur pertama, kolesterol akan dibawa ke hati, sedangkan jalur kedua kolesterol ester akan dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein CETP Adam, 2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA PARAQUAT DIKLORIDA PER−ORAL TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN ESOFAGUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

6 31 68

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN DAN MADU TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK

2 27 69

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA GOLONGAN PARAQUAT DIKLORIDA PER-ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

3 13 78

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI MIOKARDIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 4 65

PERBEDAAN ANGKA RESORPSI FETUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY TERHADAP PEMBERIAN ASAM FOLAT

1 14 63

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ARTERI KORONARIA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 13 66

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71