Fokus Penelitian Teknik Penelitian Analisis Data

6. Ilmu pengetahuan hukum Selain data sekunder yang bersumber dari hukum, ada lagi data sekunder yang bersumber dari ilmu pengetahuan hukum, yaitu buku- buku karya tulis bidang hukum. Bahan hukum yang diperlukan dapat berupa sejarah hukum, teori hukum, doktrin hukum, pendapat hukum dari para ahli di bidang hubungan industrial, hakim hubungan industrial dan juga mediator, penjelasan hukum, informasi hukum, dan ulasan hukum.

3.4 Fokus Penelitian

Fokus penelitian Menurut Moleong 1991:55 adalah

3.5 Teknik Penelitian

Teknik penelitian merupakan suatu proses pencarian bahan-bahan hukum tekait dengan rumusan masalah. Teknik penelitian dilakukan melalui kegiatan studi pustaka, studi dokumen, dan studi catatan hukum. Pustaka yang dimaksud terdiri dari Perundang-undangan, putusan pengadilan jurisprudensi, dan buku karya tulis bidang hukum selain itu, wawancara terhadap para ahli yang telah bergelut dalam teknis penyelesaian perselisihan hubungan industrial, diantaranya adalah Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Semarang dan Kepala Sie.Penyelesaian perselisihan hubungan industrial, hal ini guna melengkapi analisis. Menurut Burhan Ashsofa, S.H., perundingan bipartit serta yang terkait pula dengan analisis Perundang- undangan. b. Identifikasi bahan hukum primer dan sekunder, yang diperlukan yaitu proses mencari dan mengenal bahan hukum berupa ketentuan pasal Perundang-undangan, nomor dan tahun putusan pengadilan, nama dokumen hukum, nama catatan hukum dan judul, nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman karya tulis bidang hukum. c. Inventarisasi bahan hukum yang relevan dengan rumusan masalah pokok bahasan dan subpokok bahasan, dengan cara pengutipan atau pencatatan. d. Pengkajian bahan hukum yang sudah terkumpul guna menentukan relevansinya dengan kebutuhan dan rumusan masalah.

3.6 Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengkaji substansi hukum yaang diteliti, sehingga ditemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Proses analisis data merupakan pekerjaan untuk menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesis-hipotesis. Meskipun sebenarnya tidak ada formula pasti yang dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Namun pada analisis data, tema dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam dengan menggabungkan sumber-sumber data yang ada. Ashofa 2004:66 Dalam penelitian yuridis normatif, hipotesis tidak digunakan. Analisis data akan menghasilkan kesimpulan penelitian, berupa keunggulan, kekurangan, manfaat serta solusi dari permasalahan. Analisis data dilakukan secara kualitatif, komprehensif, dengan lengkap. Analisis kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif. Komprehensif artinya analisis data secara mendalam dari berbagai aspek sesuai dengan lingkup penelitian. Lengkap artinya tidak ada bagian yang terlupakan, semuanya sudah masuk dalam analisis Abdulkadir Muhammad 2004:127. Dari teori Prof.Abdulkadir diatas, maka pembahasan diarahkan pada segi kelemahan, kekurangan dan kerugian, kecerobohan dalam Pasal 3 ayat 3 UUPPHI, seperti; tidak sinkronnya ketentuan ayat satu dengan yang lainnya, bahasa hukum yang ambigu, tidak mengandung keadilan dan kepastian hukum, tidak sesuai dengan asas-asas hubungan industrial atau bahkan berimplikasi terhadap mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial lainnya mediasi, konsiliasi, arbitrasi ataupun melalui Pengadilan Hubungan Industrial.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Penerapan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi

1 132 147

ASAS NETRALITAS MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 4 17

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi.

0 2 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi.

1 1 19

PENDAHULUAN Model Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Perundingan Bipartit Dalam Perspektif Perlindungan Terhadap Pekerja.

0 1 25

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI BIPARTIT DAN TRIPARTIT DI KOTA PADANG.

0 0 5

ANALISIS YURIDIS TERHADAP UNDANGUNDANG NO. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI PERUNDINGAN BIPARTIT.

0 0 1

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UU NOMOR 2 TAHUN 2004

0 0 13

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Yuridis Penerapan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi

0 5 29