pengusaha. Ada keterkaitan yang erat antara ketenagakerjaan dengan hubungan industrial sehingga didalam hukum ketenagakerjaan diatur
hubungan industrial.
2.2 Konsepsi Hubungan Industrial
2.2.1 Pengertian
Hubungan industrial berdasarkan Pasal 1 angka 16 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah
Untuk mencapai tujuan tersebut, faktor utamanya adalah mewujudkan interaksi yang positif antara pekerjaburuh dan pengusaha.
Jika interaksi seperti ini tetap dipelihara secara teratur dan berkesinambungan akan menciptakan saling pengertian dan kepercayaan.
Kedua hal tersebut merupakan faktor dominan dalam menciptakan ketenangan kerja dan berusaha atau ketenangan industrial.
Ketenangan industrial mengandung makna adanya dinamika di dalam hubungan antara pengusaha dengan pekerjaburuh dan SPSB-nya
dalam arti terjadinya komunikasi timbal balik yang intensif yang dilamat mengandung unsur Ditjen PHIJSTK Depnakertrans R.I. 2008:60 :
1. Hak dan kewajiban pihak-pihak terjamin dan dilaksanakan
2. Apabila timbul perselisihan dapat dilesaikan secara internal oleh
kedua belah pihak, dan 3.
Mogok dan penutupan perusahaan atau lock out tidak digunakan untuk memaksakan kehendak
Tujuan akhir pengaturan hubungan industrial adalah peningkatan kesejahteraan bagi semua pihak. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
peningkatan produktivitas dari waktu ke waktu. Produktivitas dapat dicapai jika ketenangan kerja dan berusaha
dalam perusahaan telah terpenuhi. Untuk dapat mencapai ketenangan kerja ini, komunikasi yang efektif dan berkelanjutan
perlu dilakukan secara teratur dan terencana, komunikasi memegang peranan penting dalam membina dan meningkatkan
saling percaya di dalam hubungan industrial. Suwarto 2006:4.
2.2.3 Asas - asas
Hubungan industrial di Indonesia dalam mencapai tujuannya mendasarkan diri pada asas-asas pembangunan, asas berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah dasar sesuatu menjadi tumpuan berpikir
atau berpendapat, dasar cita-cita perkumpulan atau organisasi, dan sebagai hukum dasar. yaitu:
1 Asas Manfaat
Segala usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dan
kesejahteraan rakyat. 2
Asas Usaha Bersama dan Kekeluargaan Usaha mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa harus
merupakan usaha bersama seluruh rakyat yang dilakukan secara gotong royong dan kekeluargaan.
3 Asas Demokrasi
Yaitu berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang Politik, sosial dan ekonomi. Penyelesaian masalah-masalah nasional
ditempuh dengan jalan musyawarah untuk mufakat. 4
Azas Keadilan dan Merata Hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan harus dapat
dinikmati secara adil dan merata sesuai dengan darma baktinya.
5 Asas Perikehidupan Dalam keseimbangan
Keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yaitu antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual, jiwa
dan raga, individu dan masyarakat dan lain-lain. 6
Asas Kesadaran Hukum
Setiap warga negara harus taat dan sadar kepada hukum dan mewajibkan Negara menegakkan hukum.
7 Asas Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Pembangunan berdasarkan
pada kepercayaan
akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada
kepribadian bangsa. Dalam pelaksanaanya hubungan industrial berlandaskan pada dua
asas kerja yang sangat penting, yaitu asas kekeluargaan dan gotong royong dan asas musyawarah untuk mufakat.
Sebagai manifestasi dari kedua asas diatas, maka hubungan industrial pancasila mendasarkan diri pada tiga azas kerjasama yaitu:
1 Pekerja dan pengusaha atau pimpinan perusahaan adalah
teman seperjuangan dalam proses produksi, yang berarti baik pekerja maupun pengusaha atau pimpinan perusahaan wajib
bekerja sama serta membantu dalam kelancaran usaha dalam meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan produksi.
2 Pekerja dan pengusa atau pimpinan perusahaan adalah teman
seperjuangan dalam pemeratan menikmati hasil perusahaan yang berarti hasil usaha yang diterima perusahaan dinikmati
dengan bagian yang layak dan serasi sesuai dengan prestasi kerja.
3 Pekerja dan pengusaha atau pimpinan perusahaan adalah
teman didalam bertanggungjawab yang meliputi:
- Tanggungjawab kepada Tuhan yang maha esa;
- Tanggungjawab kepada Bangsa dan negara;
- Tanggungjawab kepada Masyarakat sekelilingnya;
- Tanggungjawab kepada Pekerja serta keluarganya;
- Tanggungjawab kepada Perusahaan dimana mereka
bekerja.
2.2.4 Ciri - ciri