Standar Pelayanan Supporting Service

pelayanan dari pihak “pesaingnya” yang bersifat tidak wajib, misalnya restoran pada suatu hotel. Supportingnya adalah welcome drink sebagai pelayanan tambahan yang disediakan untuk meningkatkan daya saing.

2.1.3. Standar Pelayanan

Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Dalam standar pelayanan ini juga terdapat baku mutu pelayanan. Menurut Goestch dan Davis yang dikutif Sutopo dan Adi Suryanto 2003:10 merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004, standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi : a. Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. b. Waktu penyelesaian. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan. c. Biaya pelayanan Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan. d. Produk pelayanan Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e. Sarana dan prasarana Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Adapun standar pelayanan yang digunakan dalam pelayanan publik sesuai pasal 21 meliputi indikator : 1. Dasar hukum. Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan. 2. Persyaratan Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan baik persyaratan teknis maupun administratif. 3. Sistem, mekanisme dan prosedur Tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. 4. Jangka waktu penyelesaian Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. 5. Biayatarif. Ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. 6. Produk pelayanan Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 7. Sarana, prasarana dan fasilitas Peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan. 8. Kompetensi pelayanan Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman. 9. Pengawasan internal Pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana. 10. Penanganan pengaduan, saran dan masukan Tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. 11. Jumlah pelaksana. Tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja. 12. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan di laksanakan sesuai dengan standar pelayanan. 13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas bahaya dan resiko keragu-raguan. Kepastian memberikan rasa aman dan bebas dari bahaya resiko dan keragu- raguan. 14. Evaluasi kinerja pelaksana. Penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan. Hakekat pelayanan publik menurut Surjadi 2009: 9 adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Karena itu pengembangan kinerja pelayanan publik senantiasa menyangkut tiga unsur pokok pelayanan publik yang meliputi unsure kelembagaan penyelenggara pelayanan, proses pelayanannya serta sumber daya manusia pemberi layanan. Pelayanan publik yang prima dapat dinilai dari proses dan produk layanannya. Aspek proses meliputi SDM aparatur, mekanisme serta sarana prasarana yang digunakan dalam proses. Sedangkan aspek produk layanan menyangkut jenis, kualitas dan kuantitas produk layanan. Berdasarkan uraian tersebut kerangka pikir pelayanan prima dapat dilihat pada gambar 2.1. ✁ ✂ ✁ ✄ ☎ ✆ ✝ ✄ ✞ ✁ ✟ ☎ ✠☎ ✆ ✝✄ ✞ ✁ ✡ ☎ ✝ ☛ ✝ ✄ ✁ langgan YANMA Pelaksanaan Peraturan Kuantitas Pelayanan Publik Proses Produk Kelembagaan SDM Sarpras Mekanisme Jenis Kualitas Gambar 2.1. Kerangka Pikir Pelayanan Prima Sumber : H. Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, 2009

2.1.4. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pelayanan