4
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat nantinya antara lain : 1. Dapat meramalkan curah hujan suatu wilayah.
2. Menambah pengetahuan tentang curah hujan dalam Permodelan matematik.
3.
Sebagai referensi pada penelitian selanjutnya.
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Hujan
Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air, terutama sari air laut yang naik ke atmosfer, dan mendingin, kemudian menyuling dan jatuh sebagian di
atas laut dan sebagian di atas daratan
Subarkah,1980.
Indonesia memiliki daerah yang dilalui garis katulistiwa dan sebagian besar daerah di Indonesia memiliki intensitas hujan yang cukup besar.
Berdasarkan faktor yang menyebabkan terjadinya hujan dibedakan menjadi Tiga tipe pembagiannya :
1. Hujan Orografik Peranan topografi terhadap terjadinya hujan amat besar. Angin dari
samudra yang banyak membawa uap air ketika melewati gunung atau pegunungan, mendaki lereng dan makin tinggi udara bergerak ke atas,
maka udara tersebut semakin dingin sehingga uap air yang dibawanya mengalami pengembunan atau kondensasi dan berubah menjadi titik-titik
air yang membentuk awan. Pembentukan titik-titik air yang semakin banyak akhirnya menimbulkan hujan pada lereng yang menghadap ke arah
datangnya angin tersebut. Angin akan bertiup terus melewati puncak dan
6
menuruni lereng, akan tetapi angin ini tidak lagi membawa uap air, sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak turun
hujan. Lereng yang membelakangi arah angin tersebut dinamai daerah bayangan hujan
Seyhan,1990.
Gambar 2.1 Hujan Orografis
2. Hujan Konvektif zenith
Hujan konveksi terjadi apabila udara panas oleh pemanasan permukaan, naik dan udara mengembang dan bersama-sama uap air naik secara
vertikal ke atas dan proses ini berlangsung sangat singkat. Uap air yang naik ke atas mengalami pendinginan dan berubah menjadi titik-titik air
pengembunan yang mengakibatkan turunnya hujan. Hujan konveksi biasanya sangat lebat dan meliputi wilayah
yang sempit
Seyhan,1990.