Unsur - unsur Hukum Adat Theori Receptio In Complexu

Hukum adat adalah hukum tidak tertulis didalam peraturan tidak tertulis, meliputi peraturan-peraturan hidup yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib tetapi ditaati dan didukung oleh rakyat berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum.  Hukum Adat dalah Hukum Non-statutair Maksudnya dimana hukum adat pada umum belum tidak tertulis, oleh karenanya dilihat dari kacamata orang-orang ahli hukum barat yang memegang teguh kitab-kitab Undang- undang, berkesimpulan bahwa keseluruhannya di Indonesia ini tidak teratur, tidak sempurna dan tidak tegas. Namun demikian hukum adat itu berurat-urat pada kebudayaan tradisional.  Cornelius Van Vollenhoven ; mengungkapkan tidak semua adat istiadat merupakan hukum, namun hanya adat hanya bersanksi mempunyai sifat hukum serta merupakan hukum adat adapun sanksinya merupakan reaksi dari masyarakat hukum yang bersangkutan.

1.3 Unsur - unsur Hukum Adat

 Menurut Surujo Wignjodipuro, SH. Hukum Adat mempunyai dua unsur yakni : a. Unsur Kenyataan : maksudnya bahwa adat itu dalam kenyataan keadaan yang sama selalu di indahkan oleh Rakyat. b. Unsur Psikologis : maksudnya bahwa pada rakyat terdapat adany keyakinan bahwa adat dimaksud mempunyai kekuatan hukum.  Unsur inilah yang menimbulkan adanya kewajiban hukum menurut Prof. Iman Sudiyat, SH. Unsur - unsur hukum adat adalah : 1. Unsur Asli HUkum Melayu Polinesia zaman prahindu 3 2. Unsur Keagamaan, pengaruh dari Agama Hindu, Islam dan Kristen. Karena negeri kita ini didatangi oleh kebudayaan Hindu, kebudayaan islam dan kebudayaan Kristen, yang masing- masing turut mempengaruhi kebudayaan kultur asli melayu Polinesia . Hingga menurut kenyataan nya hukum adat yang hidup pada masyarakat dalam keadaan sekarang sudah merupakan hasil Akulturasi percampuran.

1.4 Theori Receptio In Complexu

Teori ini dikemukakan oleh Mr. LCW Van Der Berg. Menurut teori Reception in Coplexu : Kalau suatu masyarakat itu memeluk adama tertentu maka hukum adat masyarakat yang bersangkutan adlah hukum agama yang dipeluknya. Kalau ada hal-hal yang menyimpang dari pada hukum agama yang bersangkutan, maka hal-hal itu dianggap sebagai pengecualian. Teori Reception in Comlexu ini sebenarnya bertentangan dengan kenyataan dalam masyarakat, karena hukum adat terdiri atas hukum asli Melayu Polenesia dengan ditambah dari ketentuan-ketentuan dari hukum Agama demikian dikatakan oleh Van Vollen Hoven. Memang diakui sulit mengdiskripsikan bidang-bidang hukum adat yang dipengaruhi oleh hukum agama hal ini disebabkan : 1. Bidang-bidang yang dipengaruhi oleh hukum agama sangat bervariasi dan tidak sama terhadap suatu masyarakat. 2. Tebal dan tipisnya bidang yang dipengaruhi hukum agama juga bervariasi. 3. Hukum adat ini bersifat lokal. 4. Dalam suatu masyarakat terdiri atas warga-warga masyarakat yang agamanya berlainan.

1.5 Hukum Adat sebagai Aspek Kebudayaan