Sejarah Hukum Adat HUKUM ADAT 013

semacam itu selalu terdapat sifat lebih mementingkan keseluruhan dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan individual. c. Sifat Kontan. Mengandung pengertian bahwa dengan sesuatu perbuatan nyata, suatu perbuatan simbolis atau suatu pengucapan, perbuatantindakan hukum yang dimaksud telah selesai seketika itu juga. Dengan demikian segela sesuatu yang terjadi sebelum dan sesudah perbuatan simbolis itu adalah di luar akibat-akibat hukum dan dianggap tidak ada sangkut pautnya atau sebab akibatnya menurut hukum. d. Sifat Nyata Untuk sesuatu yang dikehendaki atau diinginkan akan ditransformasikan atau diwujudkan dengan sesuatu benda, diberi tanda yang kelihatan baik langsung sesungguhnya maupun hanya menyerupai obyek yang dikehendaki.

1.6 Sejarah Hukum Adat

Ada tiga kategori periodesasi hal penting ketika berbicara tentang sejarah hukum adat, yaitu: a. Sejarah proses pertumbuhan atau perkembangan hukum adat itu sendiri. peraturan adat istiadat kita ini pada hakikatnya sudah terdapat pada zaman pra hindu. b. Sejarah hukum adat sebagai sistem hukum dari tidakbelum dikenal hingga sampai dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan. c. Sejarah kedudukan hukum adat sebagai masalah politik hukum di dalam system perundang-undangan di Indonesia pada periode ini. 7  Peraturan adat istiadat kita ini merupakan adat-adat melayu- polinesia yang sudah terdapat pada zaman pra-hindu. Dapat di jelaskan bahwa hukum adat terdiri atas dua bagian yaitu : a. hukum yang tidak tertulis jus non scriptum : merupakan bagian yang terbesar yang bersumber pada hukum asli penduduk. b. hukum yang di tulis jus scriptum : merupakan bagian kecil saja yang bersumber dari ketentuan hukum agama.  Sejarah hukum adat sebagai sistem hukum dari yang tidak dikenal hingga dikenal dalam ilmu pengetahuan dapat di bagi atas empat periodesasi waktu di antaranya adalah ; a. Sebelum Zaman kompeni. b. Pada zaman kompeni 1602-1800. c. Pada zaman Daendels 1808- 1811. d. Pada zaman Raffles 1811-1816.  Orang - orang yang merintis penyelidikan dan pelajaran hukum adar oleh orang - orang berasal dari dunia barat Inggris antara lain seperti : 1. William Marsden Menurut Cornelis Van Vollenhoven, dan sesuai dengan penjelasan William Marsden diberi nama dengan istilah History itu yakni berisikan keterangan - keterangan tentang : - Kebiasaan - Pemerintahan - Hukum dan adat istiadat dari penduduk Bumi Putera orang Eire . 2. Thomas Stamford Raffles ,Maka tentang mengenai hukum adat dan hukum agama di campur, Alquran di pandang sebagai sumber hukum di pulau Jawa. bahan hukum yang didapat Thomas Stamford Raffles tidak mencatat hukum rakyat yang hidup karena terdesak oleh hukum Raja- raja. 8 3. John Crawfurd, Menurutnya adat tidak identik dengan hukum agama, maka wajarlah John Crawfurd dipandang sebagai pengarang pertama yang tidak melakukan kesalahan identifikasi.  Orang - orang barat sebagai penemu hukum adat. Ketiga orang Barat kebangsaan Belanda, mereka ini merupakan Trio Penemu Hukum adat. 1. Wilken, anak seorang pendeta, di Indonesia sebagai pegawai pamong praja belanda. Wilken mula-mula bekerja di pulau Buru, kemudian pindah ke Gorontalo dan Minahasa Barat, selanjutnya pindah ke Sipirok dan mandailing Sumatera . Karya wilken adalah untuk pertama-kalinya Hukum adat mendapat tempat tersendiri dalam lingkungan luas bahan-bahan sifatnya etnologie, Wilken memandang bahwa hukum adat itu merupakan suatu bahan yang mandiri, walaupun Wilken tetap memilihara hubungsn hukum adat dengan kebiasaan dan religi rakyat. 2. Albert Fredrik Liefrinck, Penyelidikan Liefrinck terbatas pada satu lapangan saja yakni Hukum Adat, meskipun tentang nama Adat-Recht di zaman Liefrinck belum dissebut-sebut. Menurut Hukum Adat Liefrinck adalah yang berkenaan : - Hukum Tanah - Pajak Bumi Raja-raja dan - Susunan Desa 3. Prof. DR. Christian Snouck Hurgronye, tinggal di Indonesia selama 17 tujuh belas tahun dan mengintegrasikan diri ke dalam masyaraklat bumi putra. Karya Christian Snouck Hurgronye ini cukup mengagumkan dunia ilmu, karena di karang hanya berdasarkan percakapan belaka dengan orang- orang pedalaman, padahal daerah yang dimaksud belum pernah di kunjungi oleh Christian Snouck Horgronye. Penyelidikannya terkonsentrasi pada satu lingkungan hukum. Christian Snouck Hurgronye lah untuk pertama kali memakai istilah hukum adat Adat - Recht . 9  Struktur persekutuan hukum Faktor-faktor teritorial Genelogis dalam timbulnya persekutuan - persekutuan tersebut. a. Faktor Teritorial faktor teriakat pada suatu daerah tertentu dan merupoakan faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap timbulnya suatu persekutuan hukum b. Faktor Genealogis faktor yang melandaskan kepada pertalian darah pertalian suatu keturunan. Sekarang ini dalam peranan begitu penting dalam timbulnya suatu persekutuan hukum.  Persekutuan Teritorial terbagi dalam 3 bagian : a. Persekutuan desa b. Persekutuan daerah c. Perserikatan beberapa kampung.  Persekutuan Genealogis, ada 3 macam dasar pertalian keturuna yakni seperti berikut ini : a. Pertalian darah menurut garis bapak partrilineal seperti : batak, Nias, dan Sumba. b. Pertalian darah menurut garis ibu matrilineal Minangkabau. c. Pertalian darah menurut garis ibu dan bapak parental suku jawa, Sunda, Aceh, Dayak dan lainnya.

1.7 Dasar Perundangan - undangan berlakunya Hukum Adat