semacam itu selalu terdapat sifat lebih mementingkan keseluruhan dan lebih mengutamakan kepentingan
umum daripada kepentingan individual.
c. Sifat Kontan. Mengandung pengertian bahwa dengan sesuatu
perbuatan nyata, suatu perbuatan simbolis atau suatu pengucapan, perbuatantindakan hukum yang dimaksud
telah selesai seketika itu juga. Dengan demikian segela sesuatu yang terjadi sebelum dan sesudah perbuatan
simbolis itu adalah di luar akibat-akibat hukum dan dianggap tidak ada sangkut pautnya atau sebab
akibatnya menurut hukum.
d. Sifat Nyata Untuk sesuatu yang dikehendaki atau diinginkan akan
ditransformasikan atau diwujudkan dengan sesuatu benda, diberi tanda yang kelihatan baik langsung
sesungguhnya maupun hanya menyerupai obyek yang dikehendaki.
1.6 Sejarah Hukum Adat
Ada tiga kategori periodesasi hal penting ketika berbicara tentang sejarah hukum adat, yaitu:
a. Sejarah proses pertumbuhan atau perkembangan hukum adat itu sendiri. peraturan adat istiadat kita ini
pada hakikatnya sudah terdapat pada zaman pra hindu. b. Sejarah hukum adat sebagai sistem hukum dari
tidakbelum dikenal hingga sampai dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan.
c. Sejarah kedudukan hukum adat sebagai masalah politik hukum di dalam system perundang-undangan di
Indonesia pada periode ini.
7
Peraturan adat istiadat kita ini merupakan adat-adat melayu-
polinesia yang sudah terdapat pada zaman pra-hindu. Dapat di jelaskan bahwa hukum adat terdiri atas dua bagian
yaitu : a. hukum yang tidak tertulis
jus non scriptum : merupakan bagian yang terbesar yang bersumber pada hukum asli
penduduk. b. hukum yang di tulis
jus scriptum : merupakan bagian kecil saja yang bersumber dari ketentuan hukum agama.
Sejarah hukum adat sebagai sistem hukum dari yang tidak
dikenal hingga dikenal dalam ilmu pengetahuan dapat di bagi atas empat periodesasi waktu di antaranya adalah ;
a. Sebelum Zaman kompeni. b. Pada zaman kompeni 1602-1800.
c. Pada zaman Daendels 1808- 1811. d. Pada zaman Raffles 1811-1816.
Orang - orang yang merintis penyelidikan dan pelajaran hukum
adar oleh orang - orang berasal dari dunia barat Inggris antara lain seperti :
1. William Marsden Menurut Cornelis Van Vollenhoven, dan sesuai dengan
penjelasan William Marsden diberi nama dengan istilah History itu yakni berisikan keterangan - keterangan
tentang : - Kebiasaan
- Pemerintahan - Hukum dan adat istiadat dari penduduk Bumi Putera
orang Eire .
2. Thomas Stamford Raffles ,Maka tentang mengenai hukum adat dan hukum agama di campur, Alquran di pandang
sebagai sumber hukum di pulau Jawa. bahan hukum yang didapat Thomas Stamford Raffles tidak mencatat hukum
rakyat yang hidup karena terdesak oleh hukum Raja- raja.
8
3. John Crawfurd, Menurutnya adat tidak identik dengan hukum agama, maka wajarlah John Crawfurd dipandang
sebagai pengarang pertama yang tidak melakukan kesalahan identifikasi.
Orang - orang barat sebagai penemu hukum adat. Ketiga orang
Barat kebangsaan Belanda, mereka ini merupakan Trio Penemu Hukum adat.
1. Wilken, anak seorang pendeta, di Indonesia sebagai pegawai pamong praja belanda. Wilken mula-mula bekerja
di pulau Buru, kemudian pindah ke Gorontalo dan Minahasa Barat, selanjutnya pindah ke Sipirok dan
mandailing Sumatera . Karya wilken adalah untuk pertama-kalinya Hukum adat mendapat tempat tersendiri
dalam lingkungan luas bahan-bahan sifatnya etnologie, Wilken memandang bahwa hukum adat itu merupakan
suatu bahan yang mandiri, walaupun Wilken tetap memilihara hubungsn hukum adat dengan kebiasaan dan
religi rakyat.
2. Albert Fredrik Liefrinck, Penyelidikan Liefrinck terbatas pada satu lapangan saja yakni Hukum Adat, meskipun
tentang nama Adat-Recht di zaman Liefrinck belum dissebut-sebut. Menurut Hukum Adat Liefrinck adalah
yang berkenaan : - Hukum Tanah
- Pajak Bumi Raja-raja dan - Susunan Desa
3. Prof. DR. Christian Snouck Hurgronye, tinggal di Indonesia selama 17 tujuh belas tahun dan mengintegrasikan diri
ke dalam masyaraklat bumi putra. Karya Christian Snouck Hurgronye ini cukup mengagumkan dunia ilmu, karena di
karang hanya berdasarkan percakapan belaka dengan orang- orang pedalaman, padahal daerah yang dimaksud
belum pernah di kunjungi oleh Christian Snouck Horgronye. Penyelidikannya terkonsentrasi pada satu
lingkungan hukum. Christian Snouck Hurgronye lah untuk pertama kali memakai istilah hukum adat Adat - Recht .
9
Struktur persekutuan hukum
Faktor-faktor teritorial Genelogis dalam timbulnya persekutuan - persekutuan tersebut.
a. Faktor Teritorial faktor teriakat pada suatu daerah tertentu dan
merupoakan faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap timbulnya suatu persekutuan hukum
b. Faktor Genealogis faktor yang melandaskan kepada pertalian darah
pertalian suatu keturunan. Sekarang ini dalam peranan begitu penting dalam timbulnya suatu persekutuan
hukum.
Persekutuan Teritorial terbagi dalam 3 bagian :
a. Persekutuan desa b. Persekutuan daerah
c. Perserikatan beberapa kampung.
Persekutuan Genealogis, ada 3 macam dasar pertalian
keturuna yakni seperti berikut ini : a. Pertalian darah menurut garis bapak partrilineal seperti
: batak, Nias, dan Sumba. b. Pertalian darah menurut garis ibu matrilineal
Minangkabau. c. Pertalian darah menurut garis ibu dan bapak parental
suku jawa, Sunda, Aceh, Dayak dan lainnya.
1.7 Dasar Perundangan - undangan berlakunya Hukum Adat