29
BAB III PROSEDUR DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA PETERNAKAN
BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 8 TAHUN 2004
A. Gambaran Umum Usaha Peternakan di Kota Medan
Gambaran umum kondisi kota Medan memuat perkembangan kondisi Kota Medan sampai saat ini, capaian hasil pembangunan kota sebelumnya dan
tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota Medan menyangkut kondisi geografis dan demografis, kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum dan daya saing daerah. Pemahaman terhadap kondisi Kota Medan tersebut menjadi dasar dalam perencanaan khususnya dalam rangka
merumuskan strategi dan arah kebijakan serta program pembangunan Kota Medan.
43
43
http:id.wikipedia.orgwikiSejarah_Kota_Medan, diakses tanggal 15 Mei 2015.
Berdasarkan data Pemko Medan, kota Medan sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peran
Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat
Malaka dibagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kotanegara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga
secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang atau jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif
besar dimana tahun 2010 diperkirakan telah mencapai 3.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan
sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menjalankan tugas da fungsinya, kepala dinas pertanian dan kelautan kota medan dibantu oleh sekretariat, 6 enam bidang yaitu bidang
produksi tanaman pangan dan holtikultura, bidang produksi peternakan, bidang produksi perikanan, bidang kesehatan hewan dan kesmavet, bidang bina usaha
dan sumber daya kelautan, dan 5 lima unit pelaksana teknis dinas yaitu uptd klinik hewan, uptd pangkalan pendaratan ikan ppi, uptd budidaya air tawar, uotd
pengembangan bibit hortikultura dan peternakan, uptd informasi penyuluhan pertanian perikanan. fungsi dan tugas dari sekretariat, bidang-bidang dan unit
pelaksana teknis dinas antara lain:
44
a. Menyusun rencana program dan kegiatan kesekretariatan
1. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok dinas lingkup kesetrariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. sedangkan
untuk melaksanakan tugas tersebut bagian sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:
b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dinas
c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggan dinas.
d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan e.
Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian f.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan g.
Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
44
Pemkomedan.go.idstruktur_organisasi_dinas_pertanian_dan_kelautan.pd, diakses tanggal 11 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
2. Bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura Bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura dipimpin oleh seorang
kepala bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas dinas lingkup peningkatan produksi, sarana dan prasarana tanaman pangan dan hortikultura,
pengawasan peredaran saprotan dan perlindungan tanaman. sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura
mempunyai fungsi sebagai berikut: a.
Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja b.
Penyusunan petunjuk teknis lingkup peningkatan saprotan dan perlindungan tanaman
c. Mempersiapkan, merumuskan kebijakan teknis lingkup produksi tanaman
pangan dan hortikultura d.
Mempersiapkan bahan bimbingan pengaturan penggunaan benih e.
Mempersiapkan bahan dan data keperluan pembangunan dan pengelolaan balai benih
f. Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengawasan balai benih milik
swasta g.
Mempersiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan hortikultura
h. Mempersiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan
dan hortikultura i.
Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan urusan
pemerintah kota j.
Mempersiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksaan pelaksanaan tugas
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Bidang produksi peternakan Bidang produksi peternakan dipimpin oleh kepala bidang yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang produksi peternakan. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut budang produksi
peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut: a.
Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja bidang produksi peternakan
b. Menyusun petunjuk teknis lingkup peningkatan produksi, saran dan
prasarana peternakan serta pengawasan peredaran sapronak c.
Menyusun bahan perumusan kebijakan lingkup produksi peternakan d.
Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan produksi peternakan e.
Melaksanakan pembinaan teknis budidaya usaha intensifikasi peternakan dan diversifikasi
f. Melaksanakan pembinaan kepada penangkar ternak dan hewan
kesayangan g.
Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemantauan penggunaanpelaksanaan teknologi produksi, penerapan teknologi,
penangkaran ternak dan hewan kesayangan, pemanfaatan dan pendayagunaan lahan pekarangan.
h. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang
produksi peternakan sesuai urusan pemerintah kota i.
Melaksanakan moitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang produksi peternakan
j. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan di bidang produksi pertaniab
dan peternakan k.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya
4. Bidang produksi perikanan Bidang produksi perikanan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang
mempunyai tugas di lingkup penigkatan produksi perikanan tangkap dan
Universitas Sumatera Utara
perikanan budidaya, serta hama da penyakit ikan. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang produsi perikanan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja bidang produksi perikanan
b. Menyusun petunjuk teknis peningkatan produksi perikanan tangkap dan
perikanan budidaya serta hama dan penyakit ikan c.
Menyiapkan perumusan kebijakan lingkup produksi perikanan d.
Membina pemberdayaan nelayan kecil e.
Menyiapkan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan estimasi stok ikan diwilayah perairan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan plasma
nutfah sumber daya ikan f.
Menyiapkan bahan pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan kota
g. Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan produksi perikanan
h. Melaksanakan pembinaan teknis budidaya usaha intesifikasi perikanan dan
diversifikasi i.
Melaksanaan bimbingan kepada penangkar ikan hias j.
Menyiapkan bahan pelaksanaan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan
k. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang
produksi perikanan sesuai urusan pemerintah kota l.
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang produksi perikanan
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
bidang tugasnya. 5. Bidang kesehatan hewan dan kesmavet
Bidang kesehatan hewan dan kesmavet dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, pengawasan peredaran obat hewan dan medis veteriner. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang
kesehatan hewan dan kesmavet mempunyai fungsi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja di bidang kesehatan
hewan dan kesmavet b.
Menyusun petunjuk teknis lingkup kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengawasan peredaran obat hewan dan medis
veteriner c.
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup kesehatan hewan dan kesmavet
d. Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan kesehatan hewan dan
kesmavet e.
Melaksanakan pembinaan tekis kesehatan hewan dan kesmavet f.
Melaksanakan bimbingan kesehatan hewan dan kesmavet g.
Melakukan pengawasan lalu lintas produk ternak darike wilayah kota h.
Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengawasan pembangunan dan operasional pasar hewan dan unit-unit pelayanan kesehatan hewan
i. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang
kesehatan hewan dan kesmavet sesuai urusan pemerintah kot j.
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang kesehatan hewan dan kesmavet
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan bidang tugasnya. 6. Bidang bina usaha
Bidang bina usaha dipimpin oleh seorang kepala bidang bina usaha yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup promosi,
pemasaran, pasca panen, teknologi pengolahan hasil dan pelayanan usaha. sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang bina usaha mempunyai
fungsi sebagai berikut: a.
Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja di bidang bina usaha. b.
Menyusun petunjuk teknis lingkup promosi, pemasaran, pasca panen, teknologi pengolahan hasil dan pelayan usaha.
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup bina usaha.
d. Memberikan bimbingan lingkup pengelohan bina usaha.
Universitas Sumatera Utara
e. Melaksanakan bimbingan kepada pengusaha pertanian, peternakan dan
perikanan. f.
Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemantauan kegiatan usaha petani, peternak dan nelayan.
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bina
usaha. h.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
7. Bidang sumber daya kelautan Bidang sumber daya kelautan dipimpin oleh kepala bidang yang berada
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. bidang sumber daya kelautan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pengawasan,
pengendalian, konservasi,rehabilitas dan pengembangan daerah pesisir. dalam melaksanakan tugas pokoknya bidang sumber daya kelautan menyelenggarakan
fungsinya sebagai berikut: a.
Menyusun rencana, program dan kegiatan bidang sumber daya kelautan b.
Menyusun petunjuk teknis lingkup sumber daya kelautan c.
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup sumber daya kelautan d.
Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan sumber daya kelautan e.
Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemanfaatan pengguanaan sumber daya kelautan
f. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidanng
sumber daya kelautan sesuai urusan pemerintah kota g.
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang sumber daya kelautan
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan kepala dinas sesuai dengan
fungsi dan tugasnya. 8. Unit pelaksana teknis dinas klinik kesehatan hewan
Unit pelaksana teknis dinas klinik kesehatan hewan dipimpin oleh kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala dinas. Dalam melaksanakan sebagian tugas
Universitas Sumatera Utara
dinas di bidang pelayanan kesehatan hewan pada klinik hewan untuk pencegahan, pembrantasan dan pengobatan penyakit hewan dengan menggunakan segala
fasilitas dan tenaga yang ada di klinik hewan. 9. Unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan ppi
Unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan pelelangan ikan
b. Memanfaatkan dermaga sebagai pendaratan ikan
c. Melaksanakan pembinaan kepada kelompok nelayan dan wanita nelayan
tentang latihan dan managemen penangkapan ikan dan pengolahannya d.
Penerapan teknis pendaratan ikan untuk mempertahankan mutu hasil tangkap
e. Penerapan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan
f. Menerapkan harga dasar ikan untuk menjaga kestabilan harga di tingkat
nelayan 10. Unit pelaksana teknis dinas informasi penyuluh pertanian
Unit pelaksana teknis dinas informasi penyuluh pertanian dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. dalam melaksanakan sebagian tugas dibidang informasi penyuluh pertanian untuk menunjang
pelaksanaan program pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta melaksanakan penyuluhan dan pembinan terhadap kelembagaan kelompok
tani. 11. Unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar
Unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas dan dalam melaksanakan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar mempunyai tugas melaksanakan penerapan teknik perbenihan
budidaya air tawar serta pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan air tawar
Universitas Sumatera Utara
diwilayah kota Medan. Dalam melaksanakan tugasnya unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:
a. Pemeliharaan calon induk “parent stock” menjadi induk “parent stock”
dan distribusi induk b.
Penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih c.
Penerapan teknis pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan serta teknik pengendalian hama dan penyakit
d. Pengendalian mutu benih melalui pelaksanaan sertifikasi sistem mutu
benih e.
Pembinaan dan pemantauan penerapan teknis perbenihan dan distribusi benih pengendalian mutu benih, pelestarian sumber daya ikan dan
lingkungan. 12. Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan
Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas dan dalam
melaksankan tugas dan tanggung jawab kepada kepala dinas. Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan mempunyai tugas
perbanyakan benihbibit yang bermutu dan berkualitas, membina teknik penangkaran dan menyampaikan informasi ketersediaan benihbibit hasil produksi
dan pemasaran benihbibit. Unit pelaksana teknis pengembangan bibit hortikultura dan peternakan menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:
a. Penyempurnaan dan penyusunan standar pengembangan dan penerapan
benihbibit hortikultura dan peternakan. b.
Pelaksanaan dan pengendalian rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengembangan bibit hortikultura dan peternakan
c. Pelaksanaan studilatihan, pertemuan penyuluhan pertanian, peternakan,
kelompok tani, penangkar benihbibit hortikulturaternak dan para petugas serta ahli dalam pertanian dan peternakan
d. Pelaksanaan dan koordinasi serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait
dalam pengembangan dan penerapan teknologi benihbibit hortikultura dan peternakan
Universitas Sumatera Utara
e. Melaksanaka perbanyakan benihbibit hortikultura dan peternakan
f. Melaksanakan aplikasi teknologi yang ada untuk mencapai target produksi
benihbibit g.
Melaksanakan prossesing hasil benihbibit, seleksi benihbibit bermutuberkualitas yang memenuhi syarat dalam menjaga kualitas dan
kuantitas sesuai dengan standar yang diterapkan h.
Memberikan informasi perbenihan dan pemasaran benihbibit yang diproduksi
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
bidang tugasnya 13. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang
ditunjuk dan jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan undang-
undang. Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba,
kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil
manfaatnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dinas Pertanian dan Kelautan Distanla Pemerintah Kota Pemko Medan bersama Kecamatan Medan Selayang menggelar sosialisasi penertiban hewan
berkaki empat di Gang Bersama, Lingkungan X, Kelurahan Tanjung Sari. Kegiatan ini dilakukan merujuk Peraturan Wali Kota Medan Nomor 13 Tahun
2013. Dalam melakukan penertiban, aparat Satpol PP Kota Medan tidak langsung melakukan penertiban hewan ternak berkaki empat milik warga yang ada di
belakang pekarangan rumah. Namun, sebelumnya memberikan sosialisasi dan
Universitas Sumatera Utara
peringatan kepada warga untuk segera mengungsikan hewan ternaknya berupa babi ke luar Kota Medan.
Tak berselang lama, warga yang memiliki ternak tersebut akhirnya dikumpulkan di depan rumah dan langsung diberikan pengarahan oleh Kabid
Produksi Peternakan Distanla Pemko Medan Halim Hasibuan, serta Sekertaris Camat Medan Selayang Odi Anggia Batubara didampingi Lurah Tanjung Sari
Liliek dan para kepling. Halim meminta warga untuk segera memindahkan hewan ternaknya.
Pemko menawarkan kepada warga untuk mengganti hewan berkaki empatnya dengan ayam dan bebek yang dibiayai Distanla Pemko Medan. “Pada
tahun 2014, kita menyediakan 15.000 ayam dan bebek untuk diternakkan menggantikan hewan berkaki empat yang dilarang di Medan. Karena itu, setiap
keluarga diberikan berupa bebek ataupun ayam kampung sekitar 50 ekor lengkap dengan pangan dan dokter hewannya. Mendengar pengarahan tersebut, warga pun
tertarik untuk mendapatkan 50 ekor ayam dan bebek pengganti babi yang mereka miliki. Warga menyepakatinya untuk segera memindahkan dan menjual babinya,
namun diberikan waktu untuk menertibkannya sendiri Berdasarkan Perda No.23 Tahun 2009 tentang larangan usaha ternak
berkai empat di Kota Medan disusul dengan Keputusan Walikota Medan Nomor.423757 K tanggal 29 Juni 2010 tentang pembentuk Tim Pengawas Usaha
Ternak Berkaki Empat. Penerbitan Peraturan tersebut, dilakukan atas persetujuan Lembaga Legislatif, yaitu DPRD Kota Medan, sebelumnya dilakukan koordinasi
dengan Muspida, Forum Komunikasi Umat Beragama, Dewan Gereja, Majelis Ulama dan Tokoh-tokoh masyarakat lainnya menyatakan dukungannya terhadap
penertiban usaha ternak berkaki empat di Kota Medan.
45
Dinas Peternakan Kota Medan, Wahid, yang juga ikut dalam pertemuan itu menyebutkan sejak penertiban tahun 2010, populasi ternak hewan kaki empat
mengalami penurunan hingga 50. Dicontohkan, ternak kaki empat di Medan Denai yang awalnya ditaksir berjumlah 31.000 ekor kini tinggal 3.000 ekor. Di
45
Sumber: http:analisadaily.com, 29092010, diakses tanggal 21 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
Medan Johor kini tinggal 462 ekor, di Kecamatan Medan Sunggal malah sudah bersih dari hewan kaki empat.
46
B. Prosedur Pemberian Izin Usaha Peternakan di Kota Medan