Sanksi terhadap Peternakan yang belum Memiliki Izin Usaha Peternakan

Bimbingan dan pengawasan dapat dilakukan dalam bentuk langsung yaitu dilokasi kegiatan dan tidak langsung dapat berupa penyampaian laporan secara tertulis mengenai kegiatan peternakan oleh perusahaan peternakan pegawai Dinas Peternakan Kota Medan. 58 1. Izin Usaha yang diperoleh berdasarkan keterangan atau data yang tidak benar atau palsu dari pengusaha yang bersangkutan. Pencabutan Izin Usaha dapat terjadi karena sanksi administrasi sudah tidak bisa menertibkan pengusaha serta telah terjadi beberapa pelanggaran seperti berikut : 2. Pengusaha yang bersangkutan melanggar ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang memuat sanksi pencabutan Izin Usaha. 3. Melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah atau tidak memenuhi persyaratan serta kewajiban sebagaiamana telah ditetapkan dalam Izin Usaha. 4. Bertentangan dengan ketertiban, kepentingan umum, dan kelestarian lingkungan serta tidak memenuhi persyaratan kebersihan dan kesehatan.

D. Sanksi terhadap Peternakan yang belum Memiliki Izin Usaha Peternakan

Penyelenggaran pemerintahan yang baik yaitu yang memberikan berbagai kemudahan, kepastian, dan bersih dalam menyediakan pelayanan dan perlindungan dari berbagai tindakan sewenang-wenang, baik atas diri, hak maupun atas harta bendanya 59 58 Wawancara Dinas Peternakan Kota Medan 59 B agir Manan, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi Hukum, FH UII-Pustaka Pelajar, 2005, hal 76 . Selanjutnya dijelaskan bahwa yang paling bersentuhan dengan rakyat banyak adalah dua bidang, yaitu administrasi negara dan penegak hukum. Karena itu sangat wajar apabila penyelenggaraan pemerintahan yang baik terutama ditujukan kepada pembaharuan administrasi negara dan pembaruan penegakan hukum. Pelayanan yang dipanjang-panjangkan, bertele-tele, bukan hanya memakan waktu, dapat menghilangkan peluang, tetapi menjadi suatu fungsi komersial, karena melahirkan sistem uang pelicin, hadiah, yang tidak lain dari suatu bentuk suap. Universitas Sumatera Utara Terkait dengan hal tersebut, di Indonesia dikenal istilah asas-asas umum pemerintahan yang layak, yang dimaksudkan sebagai perlindungan hukum warga dari tindakan pemerintah, yaitu sebagai dasar penilaian dalam peradilan dan upaya administrasi 60 Sanksi Hukum Administrasi, menurut J.B.J.M. ten Berge, ”sanksi merupakan inti dari penegakan hukum administrasi. Sanksi diperlukan untuk menjamin penegakan hukum administrasi”. Menurut P de Haan dkk, ”dalam HAN, penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan pemerintahan, di mana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi tertulis dan tidak tertulis” . Jika seluruh hal diatas dapat diwujudkan oleh penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini pada penerbitan dan pengawasan izin, maka diharapkan aktivitas masyarakat dapat diawasi denganbaik sehingga tidak merugikan hak sebagian warga masyarakat yang lain. Hal mendasar yang menjadi persoalan di Indonesia adalah pelaksanaan di lapangan. Segala ketentuan yang ada mungkin saja tercipta dan dimaksudkan untuk menjadi aturan yang ditaati oleh segenap warga negara. Kemudian akan dilanjutkan dengan Teori Terapan applied theory yaitu tentang teori penegakan hukum. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 61 60 Ridwan, HR., Op.cit., hal 87 61 Spelt M.N, J.B.J.M. Ten, Berge, Pengantar Hukum Perizinan, Disunting dari Philipus, M. Hadjan, Jakarta, 1994, hal 7 . Jenis Sanksi Administrasi dapat dilihat dari segi sasarannya yaitu sanksi reparatoir artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma, yang ditujukan untuk memngembalikan pada kondisi semula sebelum terjadinya pelanggaran, misalnya bestuursdwang, dwangsom, sanksi punitif artinya sanksi yang ditujukan untuk memberikan hukuman pada seseorang, misalnya adalah berupa denda administratif, sedangkan Sanksi Regresif adalah sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas ketidak patuhan terhadap ketentuan yang terdapat pada ketetapan yang diterbitkan. Universitas Sumatera Utara Apabila belum memiliki HO, penduduk dapat melakukan pengaduan kepada pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil terkait pelanggaran izin gangguan Perda 22 Tahun 2002, mengadukan kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan kelautan Kota Medan karena dinas tersebut adalah yang bertanggung jawab terhadap pembinaan umum peternakan serta pemberian izin dan pembinaan teknis peternakan. 62 Selain itu, upaya hukum lain yang dapat dilakukan apabila timbul masalah kesehatan dengan adanya peternakan tersebut adalah melalui gugatan perdata ke pengadilan negeri sesuai Pasal 1365 KUHPerdata terhadap pelaku usaha peternakan dinyatakan :“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.” sehingga, setiap usaha harus memiliki Izin gangguan HO dan NKV khususnya untuk usaha peternakan. Usaha yang tidak memiliki HO tidak boleh beroperasi dan meskipun telah memiliki HO ketika menimbulkan kerugian dapat digugat secara perdata. 63 Pencabutan izin gangguan ini merupakan langkah represif pemerintah dalam menindaklanjuti kewajibannya sesuai Pasal 63 ayat 1 dan 2 UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, untuk menjaga kesehatan lingkungan dengan menjamin higiene dan sanitasi juga merupakan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah dengan cara pengawasan, inspeksi, dan audit terhadap tempat produksi, rumah pemotongan hewan, tempat pemerahan, tempat penyimpanan, tempat pengolahan, dan tempat penjualan atau penjajaan serta alat dan mesin produk hewan. Sedangkan dalam Perda Kota Medan No. 8 Tahun 2004 Surat izin dan tanda pendaftaran dicabut apabila : 1. Tidak memenuhi syarat 2. Mengalihkan izin dan tanda pendaftaran kepada pihak lain tanpa persetujuan kepala daerah 3. Memperoleh izin dan tanda pendaftaran secara tidak sah 62 Hasil wawancara dengan Dinas Peternakan Kota Medan, tanggal 16 September 2014 63 Ibid. Universitas Sumatera Utara Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan hukum menjadi kenyataan. Yang disebut keinginan-keinginan hukum dalam hal ini adalah pikiran-pikiran badan pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam peraturan hukum itu. 64 Dalam pelanggaran usaha peternakan yang tidak memiliki izin, sanksi yang dapat diberikan terhadap usaha tersebut adalah sanksi administratif dan sanksi pidana. atau penutupan tempat usaha yang dilakukan oleh Dinas Perizinan dengan memberi SP Surat Peringatan berawal dari Surat Peringatan I, Surat Peringatan II dan Surat Peringatan III dan sampai dengan putusan serta eksekusi yang berwenang melaksanakanya yaitu Dinas Ketentraman, Ketertiban dan Satuan Polisi Pamong Praja 65 Di daerah tempat pemukim penduduk ada beberapa pengusaha ayam pedaging yang menjalankan usahanya berjarak sangat dekat dengan permukiman warga dan tempat pendidikan, tempat ibadahsekolah. Tempat usaha peternakan ayam tersebut berada sekitar 50 meter dari permukiman. Permasalahan adalah bau tidak sedap yang ditimbulkan dari usaha peternakan tersebut sangat mengganggu masyarakat sekitar peternakan. Selain itu adalah banyaknya lalat yang timbul hingga masuk ke rumah-rumah penduduk sekitar yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan warga sekitar bagaimana ada aturan khusus tentang izin usaha peternakan khususnya di daerah dekat permukiman 66 Upaya hukum yang bisa ditempuh dan kemanakah kami harus komplain, mengingat sebelumnya sudah melaporkan kepada RT dan Lurah setempat, beberapa waktu lalu pernah berhenti beroperasi, akan tetapi sekarang mulai setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan atau memperluas tempat usaha yang kegiatannya dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan, wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari Bupatiwalikota, peternakan termasuk sebagai tempat usaha yang wajib memperoleh izin gangguan. 64 Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum, Suatu Tinjauan Sosiologis, Bandung: Sinar Baru, 1984, hal 24. 65 Wawancara dengan Dinas Peternakan Kota Medan, tanggal 16 September 2014 66 Ibid Universitas Sumatera Utara beroperasi kembali 67 apabila belum memiliki izin gangguan HO, penduduk dapat melakukan pengaduan kepada pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil terkait pelanggaran izin gangguan, dapat pula mengadukan kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan kelautan walikota Medan karena dinas tersebut adalah yang bertanggung jawab terhadap pembinaan umum peternakan serta pemberian izin dan pembinaan teknis peternakan. Selain itu, upaya hukum lain yang dapat dilakukan apabila timbul masalah kesehatan dengan adanya peternakan tersebut adalah melalui gugatan perdata ke pengadilan negeri sesuai Pasal 1365 KUHPerdata terhadap pelaku usaha peternakan tersebut, tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut. Jadi, setiap usaha harus memiliki Izin gangguan HO dan NKV khususnya untuk usaha peternakan. Usaha yang tidak memiliki HO tidak boleh beroperasi dan meskipun telah memiliki HO ketika menimbulkan kerugian dapat digugat secara perdata. 67 Ibid Universitas Sumatera Utara 53

BAB IV KENDALA DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA PETERNAKAN

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

9 112 83

Prosedur Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 (Studi di Kabupaten Deli Serdang)

8 104 95

Prosedur Izin Pengelolaan Pelataran Parkir Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002

1 2 7

Prosedur Izin Pengelolaan Pelataran Parkir Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002

0 0 12

Prosedur Izin Pengelolaan Pelataran Parkir Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002

0 0 18

Prosedur Izin Pengelolaan Pelataran Parkir Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002

0 1 3

BAB II PENGATURAN IZIN USAHA PETERNAKAN DI KOTA MEDAN A. Pengertian Usaha Peternakan - Prosedur Pemberian Izin Usaha Peternakan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang - Prosedur Pemberian Izin Usaha Peternakan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 3 21