29
Pelarut yang digunakan pada ekstraksi tergantung dari sifat komponen yang akan diisolasi. Salah satu sifat yang penting dalam pemilihan pelarut
adalah sifat polaritas bahan. Polaritas bahan harus sama dengan polaritas pelarut agar bahan dapat larut pada pelarut yang digunakan. Ada tiga jenis
pelarut yaitu pelarut polar metanol, etanol dan air, pelarut semi polar kloroform, dietil eter dan etil asetat dan pelarut non polar heksan, sikloheksan dan toluen
Houghton dan Raman 1998. Beberapa penelitian telah berhasil mengekstraksi senyawa steroid dari
senyawa alam dengan metode yang berbeda. Metode yang digunakan Touchtone dan Kasparow yang dikutip Riris 1994, berhasil diterapkan untuk
mengekstraksi steroid dari kerang hijau Riris 1994, lintah laut Discodoris sp Ibrahim 2001, dan lintah laut Eunice siciliensis Alwir 2001, sedangkan metode
yang digunakan oleh Bahti et al. 1985 untuk mengekstraksi steroid dari daun kamboja juga telah berhasil diterapkan untuk mengekstraksi steroid dari tabat
barito dengan beberapa modifikasi Heryani 2002. Pada metode yang digunakan oleh Touchtone dan Kasparow 1970 dalam Riris 1994, pelarut
yang digunakan adalah aseton dengan cara maserasi, sedangkan pada metode yang digunakan oleh Bahti et al. 1985, pelarut yang digunakan adalah metanol
dengan menggunakan soxhlet. Metode yang digunakan oleh Stonik et al. 1998 dan Ponomarenko et al.
2001 pada ekstraksi sterol bebas dari teripang, pelarut yang digunakan adalah etanol dengan cara maserasi pada suhu ruang, kemudian dilanjutkan dengan
kloroform menggunakan soxhlet. Ekstraksi berikutnya menggunakan aseton sebagai pelarut. Metode ekstraksi yang lain untuk mengisolasi steroid dari
teripang adalah menggunakan metanol pada suhu ruang Moraes et al. 2004,
D. Teknologi Membran
Membran adalah suatu selaput semipermeabel yang berupa lapisan tipis, dapat memisahkan dua fasa dengan menahan komponen tertentu dan melewatkan
komponen lainnya melalui pori-pori Osada dan Nakagawa 1992. Dalam teknologi pemisahan, membran adalah bahan yang dapat memisahkan dua
komponen dengan cara yang spesifik yaitu menahan atau melewatkan salah satu komponen lebih cepat dari komponen lainnya Wenten 1999.
1 Klasifikasi Membran
30 Membran dapat diklasifikasikan berdasarkan material asal, morfologi,
bentuk dan fungsinya Wenten 1999. Berdasarkan material asal, membran dibedakan menjadi dua golongan, yaitu membran alamiah dan membran sintetis.
Membran alamiah merupakan membran yang terdapat pada sel tumbuhan, hewan dan manusia. Membran ini memiliki perbedaan dasar dalam struktur dan fungsi
dari membran sintetis. Membran ini berfungsi untuk melindungi isi sel dari pengaruh luar dan membantu proses metabolisme organisme dengan sifat
permeabelnya.
Membran sintetis merupakan membran yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan sifatnya disesuaikan dengan membran alamiah. Membran
sintetis dibagi lagi menjadi membran organik dan membran anorganik. Membran sintetis ada yang terbuat dari polimer seperti selulosa asetat, selulosa triasetat,
polipropilen, polietilen, poliamida, polisulfon, polietersulfon, juga ada yang terbuat dari keramik, gelas dan logam Wenten 1999.
Berdasarkan morfologinya, membran dibagi menjadi dua golongan, yaitu membran asimetrik dan simetrik Wenten 1999. Membran asimetrik merupakan
suatu membran yang struktur porinya tidak seragam. Membran dengan struktur asimetrik memiliki dua lapisan yaitu: 1 lapisan penyangga atau pendukung yang
memiliki ketebalan sebesar 20-100 um dan memiliki rongga pori yang makin ke bawah makin besar, 2 lapisan aktif memiliki ketebalan 0,2-1,0 µm, ukuran pori
1,0-10 µm dan memiliki pori yang rapat serta lapisan ini mengadakan kontak langsung dengan larutan. Membran asimetrik dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu membran inverse fasa dan membran komposit. Kedua membran di atas memiliki perbedaan pada jumlah membrannya, dimana membran inverse fasa
terdiri dari satu jenis membran sedangkan membran komposit terdiri dari dua jenis membran dengan perbandingan tertentu.
Membran simetrik merupakan suatu membran yang memiliki struktur pori yang seragam. Pembuatan membran dilakukan pada ruangan tertutup dan jenuh
dengan non pelarut. Agar konsentrasi pelarut dapat berlangsung tetap maka penambahan non pelarut dilakukan selambat mungkin sehingga struktur
membran yang diperoleh memiliki keseragaman dan homogen Wenten 1999. Berdasarkan bentuknya, membran dibagi menjadi dua golongan, yaitu
membran datar dan tubular www.osmonics.com
. Membran datar memiliki bentuk melebar dan penampang lintang yang besar. Beberapa macam membran
datar, antara lain: 1 membran datar yang terdiri dari satu lembar, 2 membran datar bersusun, terdiri dari beberapa lembar yang disusun bertingkat dengan
menempatkan pemisah di antara dua membran yang berdekatan, dan 3
31
membran spiral bergulung, yaitu membran yang disusun bertingkat dan digulung dengan pipa sentral membentuk spiral. Membran tubular terdiri dari tiga macam,
yaitu: 1 membran serat berongga diameter 0,5 mm, 2 membran kapiler diameter 0,5-5,0 mm, dan 3 membran tubular diameter 5 mm.
Berdasarkan fungsinya membran dibedakan seperti dijelaskan di bawah ini www.osmonics.com
. 1 Membran mikrofiltrasi, dimana proses pemisahan antar partikel bakteri dan
ragi dan berfungsi untuk menyaring makromolekul 500,000 gmol atau partikel berukuran 0,1-10 µm. Tekanan yang digunakan 0,5-2 atm. Tekanan
osmotik diabaikan dan tidak memperhitungkan adanya polarisasi konsentrasi. Membran ini memiliki struktur simetrik dan asimetrik.
2 Membran ultrafiltrasi, yaitu proses pemisahan antar molekul dan berfungsi untuk menyaring makromolekul 5000 gmol atau partikel berukuran 0.001-
0.1 µm. Tekanan yang digunakan 1,0-3,0 atm. Tekanan osmotik diabaikan dan tidak memperhitungkan adanya polarisasi konsentrasi. Membran di atas
memiliki struktur asimetrik. 3 Membran nanofiltrasi, mempunyai ukuran pori sekitar 1 nm. Banyak
diterapkan pada pemisahan garam dari air dan fraksinasi garam dan molekul yang kecil di berbagai industri. Selektif untuk partikel dengan bobot molekul
200-1000 Da. 4 Membran osmosa balik reverse osmosisRO, berfungsi untuk menyaring
garam-garam organik 50 gmol atau partikel berukuran 0,0001-0,001 µm. Tekanan yang digunakan adalah antara 8,0-12,0 atm.
5 Membran dialisis, berfungsi untuk memisahkan larutan koloid yang mengandung elektrolit dengan bobot molekul kecil. Zat terlarut pada larutan
yang konsentrasinya tinggi akan menembus membran kearah larutan yang konsentrasinya rendah.
6 Membran elektrodialisis, berfungsi untuk memisahkan larutan dengan membran melalui pemberian muatan listrik, atau gaya gerak listrik sebagai
pendorong.
2 Filtrasi Membran
Filtrasi adalah pemisahan material dengan mengalirkan umpan melalui suatu membran dimana molekul yang lebih besar akan tertahan pada permukaan
membran. Proses filtrasi merupakan proses pemisahan dua atau lebih komponen dalam suatu aliran fluida. Proses ini digunakan untuk memisahkan padatan,
komponen tidak terlarut dan partikel lain yang tidak dikehendaki dalam suatu
32 cairan. Proses filtrasi dengan menggunakan membran sering digunakan untuk
memisahkan padatan yang tidak terlarut dalam produk cair.
Proses filtrasi diklasifikasikan berdasarkan ukuran molekul dari komponen yang tertahan oleh media filter. Filtrasi dibagi menjadi dua bagian yaitu filtrasi
partikel konvensional dead-end filtration dan proses filtrasi membran cross-flow filtration Eykamp 1997. Pemisahan partikel besar yang tersuspensi berukuran
lebih dari 10 μm dapat menggunakan filtrasi partikel konvensional, sedangkan
untuk memisahkan zat berukuran kurang dari 10 μm menggunakan filtrasi
membran Wenten 1999. Wenten 1999 menyatakan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara
filtrasi partikel konvensional dan filtrasi membran, sebagai berikut: 1 Media filtrasi yang digunakan pada proses konvensional berstruktur terbuka
dan tebal, sedangkan pada membran tergantung ukuran pori dan tipis 2 Tekanan filtrasi membran yang digunakan adalah daya pendorong untuk
pemisahan dan pada filtrasi konvensional tekanan digunakan untuk mempercepat proses
3
Desain proses. Aliran umpan pada filtrasi konvensional tegak lurus media penyaring dan dilakukan pada sistem terbuka, sedangkan filtrasi membran
menggunakan desain silang atau aliran tangensial dan dilakukan pada sistem tertutup.
4
Derajat pemisahan. Pada filtrasi konvensional, material yang tersuspensi dapat dipisahkan secara sempurna dari cairan. Filtrasi membran hanya
dapat memekatkan material yang tertahan dalam jumlah kecil terhadap cairan semula.
E. Teknologi Membran pada Filtrasi Steroid