Remaja Tahapan Tumbuh Kembang Remaja berdasarkan Kematangan Psikososial

informasi dan edukasi kesehatan reproduksi serta pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta pemberian dukungan kepada kegiatan remaja yang bersifat positif Widyastuti, 2009. Dari definisi kesehatan reproduksi tersebut, Notoatmodjo 2007 menyatakan terdapat 4 empat faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, Yakni : 1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi, yang berhubungan dengan kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan mengenai perkembangan seksual dan proses reproduksinya, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil 2. Faktor budaya dan lingkungan yaitu praktik tradisional yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak banyak rezeki, dan informasi yang membinggungkan anak dan remaja mengenai fungsi dan proses reproduksi 3. Faktor psikologis, hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga memberikan beban dalam kehidupan remaja, depresi akibat ketidak seimbangan hormonal, wanita dianggap tidak berharga di mata pria. 4. Faktor biologis, seperti cacat bawaan sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi. 5. Akses informasi yang tidak ada merupakan faktor tersendiri yang memengaruhi kesehatan reproduksi.

1. Remaja

Remaja yang dalam bahasa aslinya di sebut “adolescence” berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Masa remaja menurut Mappiare 1982 dalam Ali dan Asrori 2011 Universitas Sumatera Utara berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolecence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional dan fisik sosial Hurlock, 1991. World Health Organization WHO, 1974 dalam Maryanti 2009 mendifinisikan remaja adalah individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda- tanda seksual sampai mengalami kematangan seksualnya, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa serta terjadinya peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. WHO 2004, membuat batasan usia remaja kedalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Sedangkan di Indonesia sendiri batasan usia remaja adalah 11-24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan usia 11 tahun mulai tampak tanda-tanda seksual sekunder, dianggap sudah aqil baligh, sempurnanya tanda-tanda perkembangan jiwa seperti identitas diri, perkembangan psikoseksual, tercapainya perkembanagan kognitif serta moral Sarwono,2011.

2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja berdasarkan Kematangan Psikososial

dan Seksual Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja, sangatlah perlu mengenal perkembangan remaja berdasarkan sifat dan tahap perkembangannya. Menurut Widyastuti 2009 masa remaja di bagi dalam tiga tahap yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Masa Remaja Awal 10-12 tahun a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya b. Tampak dan merasa ingin bebas c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal abstrak 2. Masa Remaja Tengah 13-15 tahun a. Mencari identitas diri b. Tertarik pada lawan jenis c. Timbul perasaan cinta yang mendalam d. Kemampuan berpikir abstrak berkhayal makin berkembang e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual 3. Masa Remaja Akhir 16-19 tahun a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif c. Memiliki citra gambaran, keadaan, peranan terhadap dirinya d. Dapat mewujudkan perasaan cinta e. Memiliki kemampuan berpikir khayal

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Percut Sei Tuan Sampali

6 118 95

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Guru Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah Menengah Umum Dan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pencawan Medan Tahun 2009

2 38 160

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP TENTANG SEKS PRA NIKAH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR.

0 0 17

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS X DAN XI TENTANG KEGIATAN PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DI MAN 1 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015

0 0 5

Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMAN 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesehatan Reproduksi 2.1.1 Kesehatan Reproduksi Remaja - Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Bara

2 49 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

0 0 10

PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 1 18

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL

0 0 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PEMUTIH WAJAH TERHADAP KESEHATAN KULIT DI SMU NEGERI 1 MEULABOH TAHUN 2013 - Repository utu

5 19 62