60
mengenai penggunaan metode SQ3R untuk meningkatkan keterampilan membaca.
C. Kerangka Berpikir
Pelajaran bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Salah satu komponen bahasa adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca di SD
mencakup berbagai jenis diantaranya membaca pemahaman. Agar dapat menguasai keterampilan membaca serta tercapainya tujuan membaca,
diperlukan kerjasama yang baik antara siswa dan guru. Akan tetapi, tujuan tersebut tidak selalu dapat tercapai dikarenakan
adanya suatu permasalahan.. Seperti permasalahan membaca yang terjadi pada siswa kelas VA di SDN Tambakaji 05 yang terjadi karena guru kurang
dapat membuat kegiatan pembelajaran yang menarik. Metode yang digunakan guru kurang inovatif yaitu menggunakan metode penugasan,
serta tidak menggunakan metode membaca yang tepat dan terarah sehingga siswa kurang berminat dalam kegiatan membaca. Siswa kurang dapat
memahami isi bacaan menyebabkan prestasi belajar siswa rendah. Dari hasil tes yang dilakukan pada 24 siswa hanya 10 siswa yang mendapat nilai 65 ke
atas atau tuntas atau hanya 41,67 siswa yang memahami bacaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keterampilan membaca adalah metode SQ3R. Penggunaan metode SQ3R akan membantu siswa untuk memahami bacaan melalui lima langkah
61
kegiatan, yaitu survey, question, read, recite, dan review. Guru lebih mudah mengarahkan siswa untuk melaksanakan tugas membaca melalui langkah-
langkah survey, question, reading, recite, dan review. Dengan demikian diharapkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, keterampilan membaca
pemahaman akan bacaan akan meningkat.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Guru tidak menggunakan metode membaca
yang tepat dan terarah.
Siswa kurang aktif dalam pembelajaran membaca.
Keterampilan membaca pemahaman rendah,
siswa kurang memahami isi bacaan.
Prestasi belajar rendah. Kondisi
Awal
Menggunakan metode SQ3R dalam
pembelajaran membaca.
Guru memberikan bimbingan dalam pembelajaran.
Pelaksanaan
Keterampilan guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia meningkat.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca meningkat.
Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia aspek membaca meningkat. Kondisi
Akhir
62
D. Hipotesis Tindakan