c. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi UNNES Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis deskriptif terhadap variabel
minat melanjutkan ke perguruan tinggi Unnes terdapat 80 jawaban dari responden, menunjukkan bahwa minat melanjutkan ke perguruan tinggi
dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 86,80, dan sisanya 13,2 dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan hasil perhitungan tiap indikator
variabel minat melanjutkan ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa indikator motivasi dan cita-cita dalam kategori sangat tinggi dengan
persentase sebesar 90,52, indikator ketertarikan dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 87,75, indikator kemauan dalam kategori
tinggi dengan persentase sebesar 75,62, indikator lingkungan dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 88,98.
4.2.2. Pengaruh motivasi belajar dan keberadaan perguruan tinggi Unnes
terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi Unnes secara simultan
Berdasarkan hasil uji simultan uji F menggunakan bantuan program SPSS, menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi belajar dan
keberadaan perguruan tinggi Unnes pada siswa kelas XII SMA N 5
Semarang yang ditunjukkan dengan F hitung = 8.196 dengan nilai
signifikansi 0,001, karena nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar dan keberadaan perguruan tinggi signifikan
berpengaruh. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 15,4, sedangkan sisanya yaitu
sebesar 84,6 menjelaskan bahwa minat melanjutkan perguruan tinggi
Unnes dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.
4.2.3. Pengaruh motivasi belajar terhadap minat melanjutkan ke perguruan
tinggi Unnes secara parsial
Dari analisis deskriptif persentase mengenai motivasi belajar, menjelaskan bahwa sebanyak 55 siswa atau 68,75 responden termasuk
dalam kategori sangat tinggi dan 25 siswa atau 31,25 termasuk dalam kategori tinggi. Jadi disimpulkan bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap
minat melanjutkan ke perguruan tinggi Unnes dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji parsial uji t dapat diketahui bahwa motivasi
belajar X1 berpengaruh positi dan signifikan terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi Unnes. Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh nilai konstanta
33,777, berdasarkan pengujian diperoleh koefisien untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,616 dengan t
hitung
= 3,270 dan P
value
= 0,002 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis kerja Ha yang
menyatakan ada pengaruh secara parsial antara motivasi belajar X1 terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi Unnes Y diterima. Maka
dapat diputuskan bahwa secara parsial motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat melanjtukan keperguruan tinggi Unnes pada siswa
SMA N 5 Semarang.
4.2.4. Pengaruh keberadaan perguruan tinggi Unnes terhadap minat