Jenis-jenis Konservasi Tujuan Konservasi

Konservasi dengan demikian sebenarnya merupakan pula upaya preservasi namun dengan tetap memanfaatkan kegunaan dari suatu tempat untuk menampungmemberi wadah bagi kegiatan yang sama seperti kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekali baru sehingga dapat membiayai sendiri kelangsungan eksistensinya. Dengan kata lain konservasi suatu tempat merupakan suatu proses daur ulang dari sumber daya tempat tersebut. Contoh konservasi yang dilakukan adalah pelestarian gedung bekas Kantor Gubernur Jenderal Belanda di Jakarta kota untuk kemudian diberi fungsi baru atau dimanfaatkan sebagai Museum Fatahillah. Demikian pula pemanfaatan bekas gedung kantor VOC di Sunda KelapaPasar Ikan untuk Museum Bahari; Di Eropa dan Amerika banyak gedung-gedung di kawasan kota tuanya yang dihidupkan kembali dengan menjadikan gedung-gedung tua tersebut sebagai pertokoan atau fungsi-fungsi komersial lainnya terutama di lantai dasarnya, namun dengan tetap memelihara karakter bangunan lamanya. Metoda yang sama sebenarnya bisa dijajagi kemungkinan penerapannya pada bangunan-bangunan tuagudang-gudang tua di Pasar Ikan dengan memberikan fungsi baru kepada bangunan-bangunan tersebut misalnya untuk restoran khas makanan laut, toko cindera mata, dan sebagainya yang berorientasikan kepada kegiatan pariwisata.

2.3 Jenis-jenis Konservasi

Dalam pelaksanaan konservasi terhadap kawasan bangunan cagar budaya, maka ada tindakan-tindakan khusus yang harus dilakukan dalam setiap penanganannya, antara lain: Konservasi yaitu semua kegiatan pemeliharaan suatu Universitas Sumatera Utara tempat sedemikian rupa sehingga mempertahankan nilai kulturalnya; Preservasi yaitu mempertahankan bahan dan tempat dalam kondisi eksisting dan memperlambat pelapukan; RestorasiRehabilitasi adalah upaya mengembalikan kondisi fisik bangunan seperti sediakala dengan membuang elemen-elemen tambahan serta memasang kembali elemen-elemen orisinil yang telah hilang tanpa menambah bagian baru; Rekonstruksi yaitu mengembalikan sebuah tempat pada keadaan semula sebagaimana yang diketahui dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru dan dibedakan dari restorasi; Adaptasi Revitalisasi adalah segala upaya untuk mengubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi yang sesuai; Demolisi adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau membahayakan. Burra Charter, 1999 Tabel 2.1 Jenis Kegiatan dan Tingkat Perubahan No. Kegiatan Tingkat Perubahan Tidak ada Sedikit Banyak Total 1. Konservasi 2. Preservasi - - - 3. Restorasi - - 4. Rekonstruksi - - 5. AdaptasiRevitalisasi - - - 6. Demolisi - - - M. Danisworo Konseptualisasi Gagasan dan Upaya Penanganan Proyek Peremajaan Kota, ITB, 1988 Universitas Sumatera Utara

2.4 Tujuan Konservasi

Pelestarian bukanlah romantisme masa lalu atau upaya untuk mengawetkan kawasan bersejarah, namun bertujuan untuk memberikan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik, menghasilkan keuntungan dan peningkatan pendapatan, serta lingkungan yang ramah; tetap memelihara indentitas dan sumber daya lingkungan dan mengembangkan beberapa aspeknya untuk memenuhi kebutuhan modern dan kualitas hidup yang lebih baik the total system of heritage conservation. Konsekuensinya, perubahan yang dimaksud bukanlah terjadi secara drastis, namun perubahan secara alami dan terseleksi. Adishakti, 1997; alat untuk mengolah transformasi dan revitalisasi kawasan bersejarah tersebut, serta menciptakan pusaka budaya masa mendatang future heritage ; pelestarian berarti pula “preserving purposefully: giving not merely continued existence but continued useful existence Burke, 1976. Jadi, fungsi seperti juga bentuk menjadi pertimbangan utama dan tujuannya bukan untuk mempertahankan pertumbuhan perkotaan, namun manajemen perubahan. Ashworth, 1991 Menurut David Poinsett, Preservation News July, 1973. p5-7, keberadaan preservasi objek-objek bersejarah biasanya mempunyai tujuan;  Pendidikan. Peninggalan objek-objek bersejarah berupa benda-benda tiga dimensi akan memberikan gambaran yang jelas kepada manusia sekarang, tentang masa lalu, tidak hanya secara fisik bahkan suasana dan semangat masa lalu. Universitas Sumatera Utara  Rekreasi. Adalah suatu kesenangan tersendiri dalam mengunjungi objek-objek bersejarah karena kita akan mendapat gambaran bagaimana orang-orang terdahulu membentuk lingkungan binaan yang unik dan berbeda dengan kita sekarang.  Inspirasi. Patriotisme adalah semangat yang bangkit dan tetap akan berkobar jika kita tetap mempertahankan hubungan kita dengan masa lalu, siapa kita sebenarnya, bagaimana kita terbentuk sebagai suatu bangsa dan apa tujuan mulia pendahulu kita. Preservasi objek bersejarah akan membantu untuk tetap mempertahakan konsep-konsep tersebut.  Ekonomi. Pada masa kini objek-objek bersejarah telah bernilai ekonomi dimana usaha- usaha untuk mempertahan bangunan lama dengan mengganti fungsinya telah menjadi komoditas parawisata dan perdagangan yang mendatangkan keuntungan.

2.5 Manfaat Konservasi