Pengertian Konservasi TINJAUAN PUSTAKA

mendatangkan wisatawan ke tempat tersebut. Mengunjungi tempat bersejarah dan memahami bagaimana masayarakat pada masa lampau hidup, merupakan kegiatan yang selain menyenangkan juga mendidik.  Sumber Inspirasi Banyak tempat dan bangunan bersejarah yang berhubungan dengan rasa patriotisme, gerakan sosial, serta orang dan peristiwa penting di masa lalu tempat- tempat tersebut memiliki daya asosiatif yang mampu memuaskan emosi manusia.  Pendidikan Lingkungan, bangunan dan artefak bersejarah melengkapi dokumen tertulis tentang masa lampau. Melalui ruang dan benda tiga dimensi sebagai laboratorium, orang dapat belajar dan memahami kehidupan dan kurun waktu yang menyangkut peristiwa, masyarakat atau individu tertentu serta menghormati lingkungan alam. Sebagai laboratorium pembelajaran tempat yang direvitalisasi dapat berfungsi sebagai katalis yang membantu proses transformasi budaya seperti yang sekarang sedang terjadi di Indonesia.

2.2 Pengertian Konservasi

Menurut Sidharta dan Budihardjo 1989, konservasi merupakan suatu upaya untuk melestarikan bangunan atau lingkungan, mengatur penggunaan serta arah perkembangannya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang sedemikian rupa sehingga makna kulturalnya akan dapat tetap terpelihara. Menurut Danisworo 1991, konservasi merupakan upaya memelihara suatu tempat berupa lahan, kawasan, gedung maupun kelompok gedung termasuk Universitas Sumatera Utara lingkungannya. Di samping itu, tempat yang dikonservasi akan menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial, ekonomi, fungsional, iklim maupun fisik Danisworo, 1992. Dari aspek proses disain perkotaan Shirvani, 1985, konservasi harus memproteksi keberadaan lingkungan dan ruang kota yang merupakan tempat bangunan atau kawasan bersejarah dan juga aktivitasnya. Cowherd 1999 mengatakan bahwa konservasi bukanlah merupakan ilmu pasti tetapi lebih mirip suatu seni. Maksud dari pernyataan ini adalah warisan budaya tidaklah mungkin ditentukan dengan kriteria ilmiah dan terukur saja, tetapi lebih pada cerminan dari tata nilai masyarakat yang lebih berupa cerminan dari tata nilai masyarakat yang senantiasa berubah. Secara sederhana konservasi merupakan penyelesaian restorasi atau rekonstruksi bangunan dalam upaya mencapai idealisme kontemporer akan langgam murni dari bayangan masa lampau dengan mencerminkan perhatian terus-menerus akan pengkajian kritis terhadap nilai-nilai sejarah dari warisan lingkungan binaan, serta pemeliharaan dari penghancuran dini dan perusakan oleh kekuatan alam maupun manusia. Davidson 1996 membahas Piagam Burra Charter yang memberikan pengertian dan batasan mengenai konservasi, yaitu sebagai proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural cultural significance yang ada terpelihara dengan baik sesuai situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu, kegiatan konservasi dapat pula mencakupi ruang lingkup preservasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi, dan revitalisasi Marquis-Kyle Walker, 1996; Al-vares, 2006. Universitas Sumatera Utara Konservasi dengan demikian sebenarnya merupakan pula upaya preservasi namun dengan tetap memanfaatkan kegunaan dari suatu tempat untuk menampungmemberi wadah bagi kegiatan yang sama seperti kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekali baru sehingga dapat membiayai sendiri kelangsungan eksistensinya. Dengan kata lain konservasi suatu tempat merupakan suatu proses daur ulang dari sumber daya tempat tersebut. Contoh konservasi yang dilakukan adalah pelestarian gedung bekas Kantor Gubernur Jenderal Belanda di Jakarta kota untuk kemudian diberi fungsi baru atau dimanfaatkan sebagai Museum Fatahillah. Demikian pula pemanfaatan bekas gedung kantor VOC di Sunda KelapaPasar Ikan untuk Museum Bahari; Di Eropa dan Amerika banyak gedung-gedung di kawasan kota tuanya yang dihidupkan kembali dengan menjadikan gedung-gedung tua tersebut sebagai pertokoan atau fungsi-fungsi komersial lainnya terutama di lantai dasarnya, namun dengan tetap memelihara karakter bangunan lamanya. Metoda yang sama sebenarnya bisa dijajagi kemungkinan penerapannya pada bangunan-bangunan tuagudang-gudang tua di Pasar Ikan dengan memberikan fungsi baru kepada bangunan-bangunan tersebut misalnya untuk restoran khas makanan laut, toko cindera mata, dan sebagainya yang berorientasikan kepada kegiatan pariwisata.

2.3 Jenis-jenis Konservasi