berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap peran anggota DPRD dalam pengawasan keuangan daerah.Keempat, pengalaman di DPRD berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perang anggota DPRD dalam pengawasan keuangan daerah.Kelima, asal parpol berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran
anggota DPRD dalam pengawasan keuangan daerah.Keenam, asal komisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran anggota DPRD dalam
pengawasan keuangan daerah.Ketujuh, pemahaman regulasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran anggota DPRD dalam pengawasan keuangan
daerah.
2.1.11 Kerangka Berpikir
2.1.10.1 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Peran Anggota
DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah
Dalam penelitian ini pendidikan yang dimaksud adalah strata pendidikan anggota DPRD Kabupaten Purworejo periode 2009-2014 yaitu tingkat
pendidikan formal yang dimiliki oleh setiap anggotan dewan berupa pendidikan yang telah baku mulai SD sampai dengan perguruan tinggi dan pendidikan
nonformal. Sedangkan pelatihan merupakan sejumlah pelatihan yang pernah diikuti oleh anggota dewan yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas
anggota dewan dalam pelaksanaan fungsinya. Pendidikan dan pelatihan ini sangat penting untuk diperhatikan karena
pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir, tindakan dan peran seseorang dalam suatu masyarakat atau
organisasi. peran dalam penelitian ini merupakan peran anggotan DPRD dalam
pengawasan keuangan daerah. Peran, pola pikir dan tindakan seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang tinggi akan sangat berbeda dengan peran, pola
pikir dan tindakan seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang rendah. Contohnya, Jika dalam suatu organisasi ada dua orang anggota yang mempunyai
strata pendidikan yang berdbeda. Orang pertama merupakan lulusan sarjana dan orang kedua merupakan lulusan SMP, maka pola pikir, tindakan dan peran orang
tersebut pasti akan berbeda, karena dua orang tersebut menjalani proses belajar yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar behavioristik, yaitu
pendekatan yang memfokuskan pada perilaku individu dalam suatu masyarakat organisasi ditentukan oleh apa yang sudah ia dapatkan dalam proses belajar
sebelumnya melalui proses pembiasaan. Hal ini juga berlaku bagi peran anggota dewan dalam pengawasan keuangan daerah. Contohnya, anggota dewan lulusan
sarjana dan lulusan jenjang pendidikan yang lebih rendah akan mempunyai perilaku yang berbeda. Seperti dalam hal pengetahuan tentang pemerintaha,
keuangan daerah dan keseluruhan tentang pengawasan keuangan daerah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa strata pendidikan seorang anggota
dewan akan mempengaruhi peran angota DPRD tersebut dalam pengawasan keuangan daerah.
2.1.10.2 Pengaruh Pengalaman Organisasi terhadap Peran Anggota DPRD