pengawasan keuangan daerah. Peran, pola pikir dan tindakan seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang tinggi akan sangat berbeda dengan peran, pola
pikir dan tindakan seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang rendah. Contohnya, Jika dalam suatu organisasi ada dua orang anggota yang mempunyai
strata pendidikan yang berdbeda. Orang pertama merupakan lulusan sarjana dan orang kedua merupakan lulusan SMP, maka pola pikir, tindakan dan peran orang
tersebut pasti akan berbeda, karena dua orang tersebut menjalani proses belajar yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar behavioristik, yaitu
pendekatan yang memfokuskan pada perilaku individu dalam suatu masyarakat organisasi ditentukan oleh apa yang sudah ia dapatkan dalam proses belajar
sebelumnya melalui proses pembiasaan. Hal ini juga berlaku bagi peran anggota dewan dalam pengawasan keuangan daerah. Contohnya, anggota dewan lulusan
sarjana dan lulusan jenjang pendidikan yang lebih rendah akan mempunyai perilaku yang berbeda. Seperti dalam hal pengetahuan tentang pemerintaha,
keuangan daerah dan keseluruhan tentang pengawasan keuangan daerah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa strata pendidikan seorang anggota
dewan akan mempengaruhi peran angota DPRD tersebut dalam pengawasan keuangan daerah.
2.1.10.2 Pengaruh Pengalaman Organisasi terhadap Peran Anggota DPRD
dalam Pengawasan Keuangan Daerah
Pengalaman organisasi yang dimaksud dalam penelitian adalah pengalaman anggota dewan dalam berbagai organisasi yang diikuti oleh anggota
dewan sebelum
terpilih untuk
menjabat sebagai
wakil rakyat
di
DPRD.Pengalaman organisasi ini umumnya terdiri dari LSM, non LSM, organisasi politik, akademisi, organisasi masyarakat dan sebagainya Dewi,
2011.Pemilihan variabel pengalaman organisasi sebaga variabel independen ini didasarkan pada saran penelitian yang diakukan oleh Winarna dan Murni 2007.
Berdasarkan pendekatan belajar yang memfokuskan pada perilaku individu dalam suatu masyarakat organisasi ditentukan oleh apa yang sudah ia
dapatkan dalam proses belajar sebelumnya melalui proses pembiasaan. Maka dalam penelitian ini ini, perilaku seseorang anggota DPRD ditentukan atau
dipengaruhi oleh pengalaman organisasi anggota DPRD tersebut, dimana dalam organisasi tersebut, merupakan proses belajar seseorang.
2.1.10.3 Pengaruh Lama Kerja di Pemerintahan terhadap Peran Anggota
DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah
Lama kerja di pemerintahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lama waktu yang telah dijalan oleh anggotan dewan dalam lingkup pemerintahan.
Lama kerja di pemerintahan ini akan diukur dengan skala rasio, yaitu dengan ukuran berupa lama tahun. Pemilihan variabel lama kerja di pemerintahan sebagai
variabel independen ini didasarkan pada saran penelitian yang diakukan oleh Winarna dan Murni 2007.
Lama kerja di pemerintahan merupakan proses belajar seseorang dalam lingkup pemerintahan, semakin lama seseorang bekerja dalam lingkup
pemerintahan, maka pengalaman seseorang akan semakin banyak, hal ini akan mempengaruhi perilaku dan peran orang tesebut. Contohnya, anggota dewan yang
mempunyai latar belakang bekerja di pemerintahan akan mempunyai pengalaman
yang lebih dalam lingkup pemerintahan dan pengalaman tersebut akan berbeda dengan pengalaman seseorang yang tidak mempunya latar belakang bekerja di
lingkup pemerintahan, maka dapat disimpulkan bahwa lama kerja di pemerintahan akan berpengaruh terhadap peran anggota DPRD dalam pengawasan keuangan
daerah.
2.1.10.4 Pengaruh Pengalaman di DPRD terhadap Peran Anggota DPRD