Bentuk Pembayaran Dividen Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu

5 Dividen likuiditas Dividen likuiditas merupakan pembayaran kembali modal yang disetor atau ditanam. Pembagian dividen dalam bentuk ini biasanya berasal dari selain laba ditahan.

2.1.3 Prosedur Pembayaran Dividen

Menurut James John 2007:308, Proses pembayaran deviden dimulai dengan dewan komisaris perusahaan yang pada tanggal tertentu tanggalpengumuman mengumumkan dividen, yang akan dibayarkan pada tanggal setelahnya tanggal pembayaran kepada para pemegang saham dari catatan di tanggal tertentu tanggal pencatatan. Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya adalah sebagai berikut Brigham Houston, 2001:84: 1 Tanggal pengumumandeclaration date, 2 Tanggal pencatatan pemegang sahamholder of record date, 3 Tangal pemisahan dividen ex-dividen date, 4 Tanggal pembayaranpayment date.

2.1.4 Bentuk Pembayaran Dividen

Ada tiga jenis kebijakan pembayaran dividen yang biasa dilakukan oleh perusahaan, yaitu Sawir, 2004:5 a. Stable amount per share: dividen diberikan dalam nilai rupiah yang relatif stabil per sahamnya. b. Constant Payout Ratio: dividen atas dasar persentase tetap dari laba bersih perusahaan. Universitas Sumatera Utara c. Low Regular Dividend plus Extra: tingkat dividen yang relatif rendah tetapi sudah pasti jumlahnya ditambah suatu ekstra, yang besarnya disesuaikan dengan tingkat keuntungan perusahaan.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu

Perusahaan Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan dapatlah disebutkan antara lain sebagai berikut Atmaja, 2008:36 : 1. Dividen Stabil Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan disebabkan oleh asumsi bahwa investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki prospek cerah, demikian sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan “aman” yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen. Dan investor juga cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi dividen yang stabil. Walaupun menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga dividend payout ratio tetap stabil karena jumlah nominal dividen juga tergantung pada penghasilan bersih perusahaan EAT. Jika DPR dijaga kestabilannya, misalnya ditetapkan sebesar 50 dari waktu ke waktu, tetapi EAT berfluktuasi, maka pembayaran dividen juga akan berflukutasi. Dividen tahun sebelumnya dalam penelitian ini diukur dengan Dividend per Share tahun sebelumnya DPSmin1. Tranggono, 2007 menyimpulkan perusahaan pada umumnya tidak bersedia untuk mengurangi besarnya dividen, sehingga dividend per share DPS tahun Universitas Sumatera Utara sekarang dipengaruhi oleh dividen tahun sebelumnya Dev-1. Atribut Dividen dalam penelitian ini yaitu Dividend per Share tahun sebelumnya DPSmin1. 2. Perjanjian Hutang Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio-rasio keuangan menunjukkan perseroan dalam kondisi sehat. Debt to equity ratio DER menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya. Oleh karena itu semakin besar DER semakin kecil pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, hal ini dikarenakan adanya bunga dan pinjaman yang harus dibayarkan oleh perusahaan. 3. Pembatasan dari Saham Preferen Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen saham preferen belum dibayar. 4. Tersedianya Kas Dividen berupa uang tunai cash divdend hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar dividen. 5. Pengendalian Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan danabaru. Akibatnya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada perusahaan yang relatif kecil. Universitas Sumatera Utara 6. Kebutuhan Dana untuk Investasi Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri equity dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham flotation cost. Oleh karena itu, semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil dividend payout ratio. 7. Fluktuasi Laba Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat membagikan dividen yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba- tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilannya terjaga. Selain itu, perusahaan dengan laba yang berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna mengurangi risiko kebangkrutan. Konsekuensianya laba ditahan menjadi lebih besar dan dividen mengecil. Rasio ROE berguna untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegangang saham. Oleh karena itu, ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan Mardiyanto, 2009:33. Menurut Sumarto 2007:45 mengungkapkan pada kebijakan pembayaran dividen yang berfluktuasi, besarnya dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi, maka besarnya dividen yang dibayarkan cenderung tinggi, dan sebaliknya bila Universitas Sumatera Utara tingkat keuntungan rendah, maka besarnya dividen yang dibayarkan juga cenderung rendah.

2.2 Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 27 72

Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 9 1

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 17 102

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 104

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembayaran Dividen 2.1.1 Pengertian Dividen - Pengaruh corporate governace, struktur modal dan struktur kepemilikan manajerial terhadap pembayaran dividen Pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh corporate governace, struktur modal dan struktur kepemilikan manajerial terhadap pembayaran dividen Pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR MODAL DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, PAJAK, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN NON FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24