Validitas Reliabilitas Instrumen Tes

3.8 Instrumen Penelitian

3.8.1. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan adalah soal pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa. Soal diberikan sebelum perlakuan. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yag dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2010:193. Sebelum tes diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen perlu dilakukan pengujian pada kelas uji coba agar didapatkan soal tes yang baik. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes kepada kelompok yang bukan merupakan sampel penelitian, melainkan kelas lain yang masih satu populasi. Untuk mendapatkan tes yang baik maka diperlukan analisis perangkat tes. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

3.8.1.1 Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mampu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2010. Untuk menguji validitas instrumen yaitu dengan menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah: Keterangan: koefisien korelasi antara variabel dan variabel jumlah siswa skor butir soal item skor total butir soal Hasil perhitungan xy r dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan taraf signifikansi 5. Jika xy r r tabel maka butir soal tersebut valid Arikunto, 2010:213. Hasil dari validitas intrumen sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Tes Uraian No Kriteria Nomor Tes Jumlah 1 Valid 1,3,4,6,7,8,9,10,11,13,14,15 12 2 Tidak Valid 2,5,12 3 Dari hasil tes uraian yang diberikan terdiri dari 15 soal, 12 dinyatakan valid dan 3 dinyatakan tidak valid. Hasil dapat dilihat pada tabel 4 untuk lebih lengkap hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 13.

3.8.1.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagi alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto 2010:221. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali, atau dengan kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Untuk penskoran tes uraian bervariasi bergantung bobot soalnya. Dengan demikian perhitungan untuk mencari korelasinya juga berbeda. Perhitungan yang biasa dilakukan yaitu dengan menggunakan persamaan Alpha : Keterangan: r 11 = reliabilitas r hitung = jumlah varians skor tiap-tiap soal = varians total n = banyaknya butir soal Kriteria pengujian reliabilitas tes dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r hitung r tabel maka soal tes yang diuji cobakan reliabel Sugiyono, 2007:231. Dari hasil analisis yang dilakukan untuk instrumen yang berupa tes uraian, diperoleh r hitung = 0,856, diketahui r tabel dalam tabel r product moment dan untuk instrumen yang digunakan dengan jumlah responden, N = 30 dengan taraf kepercayaan 5 adalah 0,361. r11 r tabel berarti soal tersebut adalah reliabel. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 13.

3.8.1.3 Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

MODEL INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK di SMK DR. TJIPTO SEMARANG

0 8 93

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 25

PENGARUH MODEL CTL (CONTEXUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 1 19

PENGARUH MODEL CTL (CONTEXUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 1 14

PENGGUNAAN SOFTWARE ELEKTRIK KUMANDA TEKNIKLERI SIMüLATöRü SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR.

1 3 18

DESAIN PEMBELAJARANBERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA DIKLAT MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN. FAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. 2012.

0 1 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 27

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EKTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK.

11 20 23

MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR LISTRIK.

0 0 1

View of PENERAPAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY DALAM PEMBELAJARAN MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

0 0 6