Kerangka Berfikir Hipotesis Aplikasi Alat Peraga Analisa Gangguan Pengendali Elektromagnetik Pada Mata Pelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI SMK N 3 Semarang

5. Hasil belajar harus berfungsi operasional dan potensial, yaitu merupakan tindak tanduk yang berfungsi positif bagi pengembangan tindak tanduk lainnya.

2.10. Kerangka Berfikir

Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari bagaimana cara merancang, merangkai, mengontrol, mengoperasikan serta memperbaiki panel pengendali mesin produksi mesin-mesin industri. Setiap mata pelajaran dibagi menjadi kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar tentang melacak gangguan pada sistem kontrol berbasis relay atau kontaktormagnetik salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik, pada praktiknya tergolong sulit dipelajari oleh sebagian besar siswa jurusan ketenagalistrikan yang diajarkan pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK. SMK N 3 Semarang merupakan salah satu SMK yang salah satu tugas utamanya adalah mencetak lulusan siap bekerja. DI SMK N 3 Semarang memiliki jurusan ketenagalistrikan, salah satu mata pelajarannya siswa harus dapat mengoperasikan dan melacak gangguan sistem pengendali elektromagnetik. Tetapi pada mata pelajaran mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik yang dilaksanakan kurang maksimal ada dugaan siswa belum dapat menerapkan materi bagaimana cara melacak gangguan pada sistem pengendali elekrtomagnetik. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan umum yang dipusatkan oleh peneliti adalah apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diberi pengajaran menggunakan alat peraga dengan siswa yang tidak menggunakan alat peraga pada mata pelajaran mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik kelas XI SMK N 3 Semarang. Alat peraga analisa gangguan sistem pengendali elektromagnetik supaya dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dengan kompetensi dasar melacak gangguan pada sistem kontrol berbasis relay atau kontaktormagnetik di SMK N 3 Semarang.

2.11. Hipotesis

Sebuah hipotesis adalah tentang bagaimana memecahkan masalah yang ada dengan hanya meneliti hanya sekali meneliti. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi M.A 2004 , hipotesis haruslah mencari jawaban dari sebuah masalah dengan melalui penelitian dan dilakukan tidak hanya sekali saja. Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang pada pendahuluan maka hipotesis sebagai berikut : H o = Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan alat peraga dan yang tidak menggunakan alat peraga. H 1 = Ada perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan alat peraga dan yang tidak menggunakan alat peraga. 36 BAB 3 METODE PENELITIAN Setiap Penelitian diperlukan sebuah metode, agar hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana yang ditentukan. Hasil penelitian mempunyai potensi bobot ilmiah dan objektif apabila menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode pada dasarnya berarti cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian mempunai tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2013 . Pada Bab ini akan diuraikan metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, desain penelitian, prosedur pwnwlitian, metode pengumulan data, instrumen penelitian, dan metode analisa data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan treatment. Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono 2012:107 dapat diartikan sebagai metode penelitan yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental yaitu Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest posttest control group desaign, hanya pada desain ini kelompok kontrol dan eksperimen tidak dipilih secara acak. Terdapat dua kelas yang akan diuji, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi treatment berupa alat peraga analisa gangguan pengendali elektromagnetik sedangkan kelas kontrol tidak diberi treatment, pembelajaran dilakukan secara konvensional. Kedua kelas akan diberikan tes kemampuan awal untuk mengukur kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan tes kemampuan akhir dilakukan untuk mengukur hasil dari pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil kedua tes akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen akan dibandingkan. Perbedaan yang berarti signifikan antara hasil tes kemampuan akhir, menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

3.1 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

MODEL INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK di SMK DR. TJIPTO SEMARANG

0 8 93

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 25

PENGARUH MODEL CTL (CONTEXUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 1 19

PENGARUH MODEL CTL (CONTEXUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 1 14

PENGGUNAAN SOFTWARE ELEKTRIK KUMANDA TEKNIKLERI SIMüLATöRü SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK KELAS XI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR.

1 3 18

DESAIN PEMBELAJARANBERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA DIKLAT MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN. FAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. 2012.

0 1 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 27

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EKTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK.

11 20 23

MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR LISTRIK.

0 0 1

View of PENERAPAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY DALAM PEMBELAJARAN MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

0 0 6