20
G. Kerjasama dengan Dinas Terkait
Alsintan mempunyai peran dan potensi sangat strategis karena kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi sumber daya, di
samping peningkatan kualitas melalui prossesing dan diversifikasi produk yang menghasilkan nilai tambah tinggi dalam mendukung program pengembangan
agribisnis. Jika diterapkan dengan benar dan tepat akan memberikan kontribusi positif untuk pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi Handaka, 2001. Dengan mempertimbangkan peran dan potensi yang sangat strategis tersebut, maka wajar
jika pemerintah melakukan intervensi dalam pengembangan alsintan.
1. UPJA
Salah satu bentuk intervensi pemerintah adalah dengan mengembangkan alsintan melalui pola usaha pelayanan jasa alsintan UPJA agar petani mampu
mengakses, serta menggunakan alsintan tanpa membeli atau memiliki sendiri. Pelaksaan UPJA dengan bantuan Sector Project Loan-Overseas Economic
Coorperation Fund SPL-OECF dari pemerintah Jepang, dilakukan melaui pola
kerjasama operasional KSO oleh kelompok tani UPJA, yang terdiri dari manajer dan beberapa orang operator sesuai dengan jenis alsintan yang dikelola. Fungsi
dan tugasnya memberi pelayanan jasa alsintan kepada petani, mendayagunakan alsintan baik untuk pengolahan tanah, pengairan maupun penanganan pasca
panen, serta memanfaatkan alsintan seoptimal mungkin sesuai dengan prinsip- prinsip ekonomi agar dapat memberikan hasil usaha yang maksimal dari
pendayagunaan alsintan tersebut. UPJA hanya bertahan selama 3 tahun di Kabupaten Kuningan. Traktor
yang telah mengalami kerusakan dengan limitnya pemeliharaan menyebabkan tidak adanya pendapatan bagi kelompok tani yang tergabung dalam UPJA.
Menurut Bapak Ir. Suhaya selaku Kepala Bagian Alsintan di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, UPJA seharusnya memiliki kepastian hukum sehingga
adanya sanksi kepada pemilik, adanya pelatihan administrasi dan teknis sehingga petani, dan adanya pengawasan terhadap mesin.
21 Gambar 3. Struktur Organisasi UPJA
2. BUMA
Bantuan Uang Muka Alsintan BUMA adalah upaya pemerintah dalam membantu Kelompok TaniUPJA untuk memiliki alsintan traktor roda dua dengan
uang muka sebesar 25 dari harga pembelian di daerah. Dana BUMA ini merupakan anggaran Departemen Pertanian yang dialokasikan pada Dinas
Pertanian Provinsi Tahun 2007. Untuk mendukung keberhasilannya diperlukan dana pendamping pembinaan yang meliputi : sosialisasi, identifikasi dan seleksi
Kelompok TaniUPJA calon penerima BUMA dan evaluasi di daerah yang bersangkutan ProvinsiKabupatenKota. Dana tersebut dapat dialokasikan
melalui APBD Provinsi dan KabupatenKota dan ditetapkan oleh Dinas Pertanian Tingkat Provinsi.
a. Kriteria Kelompok TaniUPJA Penerima BUMA Kriteria Kelompok TaniUPJA penerima BUMA yaitu sebagai berikut :
1 Kelompok TaniUPJA yang mengelola usaha tani tanaman pangan atau
jasa penyewaan alsintan dengan luasan sekurang-kurangnya 20 Ha setiap musim.
2 Kelompok TaniUPJA mampu dan mau melunasi sisa pembayaran baik
melalui angsurancicilan maupun secara tunai. 3
Kelompok TaniUPJA yang aktif, berpengalaman dan mempunyai organisasi yang kuat, serta mempunyai kegiatan yang produktif.
4 Kelompok TaniUPJA sebaiknya memiliki tabungan kelompok.
5 Kelompok TaniUPJA tidak mempunyai tunggakan kredit.
Pemerintah Dinas Pertanian
Bank
Kelompok Tani Koordinator
22 b. Mekanisme Pemberian BUMA
Mekanisme pemberiam BUMA dilakukan sebagai berikut : 1
Dinas Pertanian KabupatenKota melakukan identifikasi calon penerima BUMA traktor roda dua dan menganalisa serta verifikasi secara obyektif
bahwa calon penerima BUMA memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. 2
Dinas Pertanian Provinsi menetapkan Kelompok TaniUPJA atas dasar usulan dari Dinas Pertanian KabupatenKota.
3 Dinas Pertanian Provinsi bersama-sama Dinas Pertanian KabupatenKota
dapat memfasilitasi kerjasama antara pihak terkait dan Kelompok TaniUPJA.
c. Sisa Pembayaran Untuk mengatasi sisa pembayaran sebesar 75 dapat diupayakan sumber
pendanaannya melalui : 1
Swadaya Kelompok TaniUPJA membayar tunai sisa pembayaran 75 melalui
dana sendiri. 2
Rekomendasi Pemerintah Daerah GubernurBupatiWalikota atas nama Pemerintah Daerah memberikan
rekomendasi kepada Bank agar dapat memberikan pelayanan dalam bentuk kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3 Lembaga Keuangan di Daerah
Lembaga-lembaga keuangan di daerah dapat menyediakan kredit pembelian alsintan. Ketentuan pengembalian pinjaman diatur sesuai
ketetapan yang disepakati antara Kelompok TaniUPJA dan Lembaga Keuangan di Daerah.
4 Kemitraan dengan Produsen
Kemitraan dengan produsen dapat dilakukan oleh Kelompok TaniUPJA. Ketentuan pembelian alsintan tersebut diatur sesuai ketetapan yang
disepakati antara Kelompok TaniUPJA dengan produsen. 5
Pemanfaatan Fasilitas Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian SP3 Program Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian SP3 merupakan
kegiatan untuk memfasilitasi Kelompok TaniUPJA mendapatkan
23 kreditpembiayaan dari bank pelaksana melalui “mekanisme bagi resiko”
risk-sharing. SP3 diharapkan dapat membantu Kelompok TaniUPJA yang selama ini kesulitan mengakses Lembaga KeuanganPerbankan,
khususnya dalam mengambil alih resiko yang mungkin timbul dari usaha pertanian, dengan menggunakan pola executing keputusan kredit berada
pada bank pelaksana. 6
Fasilitas Tambahan Uang Muka Oleh Pemerintah Daerah Agar beban nilai angsuran Kelompok TaniUPJA menjadi lebih ringan,
sebagai akibat bunga pinjaman bersifat komersial 15 - 18 per tahun diharapkan Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi tambahan uang muka
kepemilikan alsintan.
H. Kebutuhan dan Analisis Usaha Jasa Alsintan 1. Analisis Usaha