9 Luas lahan sawah di Jawa pada tahun 2003 sebesar 3,33 juta ha, 1,53 juta
45,84 diantaranya lahan sawah irigasi teknis. Jenis lahan sawah irigasi teknis yang terluas terdapat di provinsi Jawa Timur 0,65 juta ha. Diikuti oleh Jawa
Barat dan Jawa Tengah 0,39 juta ha, Banten 84,97 ribu ha, D. I. Yogyakarta 18,52 ribu ha, dan D. K. I. Jakarta 1,38 ribu ha, Survei Pertanian Luas lahan
Menurut Penggunaannya Di Indonesia 2003, 2004. Lahan sawah irigasi setengah teknis di Jawa hanya seluas 0,41 juta ha.
Luas lahan tersebut di Jawa Barat sekitar 0,13 juta ha, Jawa Timur hampir sama dengan Jawa Tengah yaitu sekitar 0,12 juta ha, D. I. Yoyakarta seluas 22,99 ribu
ha, Banten seluas 19,25 ribu ha sedangkan D. K. I. Jakarta hanya memiliki 1,19 ribu ha lahan sawah irigasi setengah teknis Survei Pertanian Luas lahan Menurut
Penggunaannya Di Indonesia 2003, 2004. Provinsi Jawa Barat memiliki lahan sawah irigasi sederhanadesa yang
terluas dibandingkan dengan provinsi lainnya di Jawa, yaitu 0,26 juta ha. Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, D. I. Yogyakarta dan D. K. I. Jakarta masing-
masing memiliki luas 0,19 juta ha; 0,11 juta ha; 44,23 ribu ha; 6,68 ribu ha dan 2,19 ribu ha lahan sawah irigai sederhanadesa Survei Pertanian Luas lahan
Menurut Penggunaannya Di Indonesia 2003, 2004. Selain sawah dengan sistem irigasi, terdapat lahan sawah tadah hujan,
pasang surut, dan lainnya. Luas lahan sawah tadah hujan di Jawa mencapai 0,78 juta ha. Lahan sawah pasang surut dan lainnya masing-masing seluas 3,28 ribu ha
dan 7,92 ribu ha Survei Pertanian Luas lahan Menurut Penggunaannya Di Indonesia 2003, 2004.
1. Macam-macam sawah
Areal persawahan menurut pengairannya dapat dibagi dalam beberapa golongan Survei Pertanian, 2003 :
a. Sawah Berpengairan Teknis
Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya
10 terdiri dari saluran induk, sekunder, dan tersier serta bangunannya
dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh pemerintah. b.
Sawah Berpengairan Setengah Teknis Sawah berpengairan teknis, akan tetapi pemerintah hanya akan menguasai
bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.
c. Sawah Berpengairan Sederhana
Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur, walaupun pemerintah sudah ikut
membangun sebagian dari jaringan tersebut misalnya biaya membuat bendungannya.
d. Sawah Tadah Hujan
Sawah yang pengairannya tergantung pada air hujan. e.
Sawah Pasang Surut Sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi
oleh pasang surutnya air laut.
2. Pengolahan tanah sawah
Pengolahan tanah adalah tindakan mekanis untuk memanipulasi atau menyiapkan tanah yang bertujuan untuk menyiapkan keadaan fisik tanah yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman Baver et, al., 1972. Pengolahan tanah merupakan bagian proses terberat dari keseluruhan proses budidaya, dimana
proses ini mengkonsumsi energi sekitar 13 dari keseluruhan energi yang dibutuhkan dalam proses budidaya pertanian. Cara pengolahan tanah akan
berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan konsumsi energinya Hunt,1978. Pengolahan tanah yang sempurna untuk budidaya tanaman padi sawah
adalah pengolahan tanah dimana bongkah-bongkah besar dipecah-pecah sedemikian rupa sehingga tanah itu merupakan lumpur yang lunak dan halus
sekali, sehingga dapat dikatakan bahwa bagian-bagian dari tanah itu merupakan butir-butir yang kecil yang lazim disebut koloid dan dalam tubuh koloid inilah
terikat macam-macam zat hara seperti N, S, P, K, Mg, Ca, Fe dan sebagainya Siregar, 1981. Makin sempurna pengolahan tanah berarti makin halus tanah itu,
11 yang berarti pula makin banyak koloid tanah itu, makin banyak zat hara yang
melekat pada tubuh koloid itu dapat dicairkan oleh air yang cukup, akibat lanjutannya ialah bahwa makin banyak zat hara yang tersedia untuk diserap oleh
akar tanaman dan dengan sendirinya hasilnya akan lebih tinggi.
E. Kinerja Teknis Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Pertanian 1. Pelumpuran