IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Preparasi Ekstrak Kasar Xilanase
Produksi xilanase ekstrak kasar dari isolat bakteri Streptomyces sp. 45I-3,
dengan morfologi seperti pada Lampiran 5, yang menggunakan media cair xilan birchwood 0.75 bv mampu menghasilkan aktivitas xilanase sebesar 16.28
nkatml pada waktu optimumnya. Menurut Kulkarni et al. 1999, xilan sebagai
polimer dengan berat molekul besar tidak dapat masuk ke dalam sel dan berfungsi sebagai induser langsung. Oleh karena itu, produksi xilanase oleh
mikroba dalam media yang mengandung xilan diinduksi oleh adanya fragmen xilan dengan berat molekul kecil seperti xilosa, xilobiosa serta xilooligosakarida
yang dapat memasuki sel dan berfungsi sebagai induser untuk sintesa xilanase dalam jumlah besar. Proses tersebut tampak pada Gambar 4.
Gambar 4. Regulasi Biosintesis Xilanase Thomson 1993 dalam Kulkarni et al.
1999 Xilanase konstitutif mendegradasi xilan menjadi xilooligosakarida dan
xilobiosa, yang akan memasuki sel dan menginduksi gen xilanase yang lain induksi xilanase primer. Xilanase yang terinduksi akan mendegradasi xilan,
untuk selanjutnya menjadi xilooligosakarida dan xilobiosa. L-xilosidase yang
diproduksi secara konstitutif maupun induktif, mengubah xilobiosa menjadi xilosa dan secara bertahap mengalami transglikosilasi menjadi XylB1-2Xyl and GlcB1-
2Xyl. Senyawa ini memasuki sel dan berperan sebagai induser tambahan terhadap gen yang mengkode enzim xilanolitik menghasilkan induksi xilanase
tahap kedua Gambar 4. Menurut Beg
et al. 2001, L-sorbosa dan residu lignoselulosa dapat menginduksi dihasilkannya xilanase. Kansoh dan Nagieb 2004 menyebutkan
adanya ekstrak khamir pada media produksi sebagai sumber karbon dan nitrogen organik dapat menunjang pertumbuhan sel
Streptomyces galbus NR, sehingga dapat meningkatkan produksi xilanase walaupun tidak secara langsung
menginduksi sintesis xilanase. Keberadaan beberapa jenis gula yang dapat langsung digunakan seperti glukosa dan xilosa dalam jumlah banyak sebagai
sumber karbon untuk proses metabolisme dilaporkan dapat menekan sintesis xilanase Beg
et al. 2001. Aktivitas xilanase yang dihasilkan
Streptomyces sp. isolat 45I-3 pada penelitian ini lebih kecil dibandingkan dengan aktivitas xilanase jamur, misalnya
xilanase Trichoderma reesei 6668 nkatml dan Schizophillum commune 16003
nkatml Subramaniyan dan Prema 2002, tetapi tidak jauh berbeda dengan xilanase
Bacillus subtilis galur PAP115 13.34 nkatml Bernier et al. 1983. Namun demikian, xilanase ekstrak kasar yang dihasilkan oleh jamur dan bakteri
pendegradasi hemiselulosa, pada umumnya terdeteksi adanya aktivitas selulase Subramaniyan dan Prema 2002. Menurut Meryandini 2005, xilanase ekstrak
kasar dari Streptomyces sp. isolat 45I-3 tidak memiliki aktivitas terhadap CMC.
Hal ini juga dilaporkan pada Streptomyces galbus NR Kansoh dan Nagieb
2004, Streptomyces sp. S38 Georis et al. 2000, Streptomyces halstedii JM8
Ruiz-Arribas et al. 1995, Streptomyces viridosporus T7a Magnuson dan
Crawford 1997. Ketidakberadaan selulase pada aplikasi xilanase untuk industri pulp kertas sangatlah diharapkan agar struktur selulosa kertas dapat
dipertahankan.
4.2. Penentuan Konsentrasi Larutan Eudragit