Xilan Amobilisasi xilanase ekstraseluler dari Streptomyces sp. 45I-3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Xilan

Lignoselulosa merupakan komponen utama biomassa yang mencakup sekitar setengah dari bahan hasil fotosintesis. Lignoselulosa mengandung tiga tipe polimer, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin yang tersusun secara kuat dan secara kimia berikatan melalui ikatan non-kovalen dan ikatan silang kovalen. Selulosa dan hemiselulosa merupakan molekul makro dari gula yang berbeda dan lignin adalah polimer aromatik yang disintesis dari prekursor fenilpropanoid. Komposisi dan persentase masing-masing polimer ini bervariasi antara berbagai jenis tanaman. Komposisinya pada suatu tanaman bergantung pada umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan kondisi lainnya Perez et al. 2002. Hemiselulosa merupakan komplek polimer karbohidrat yang menyusun sekitar 25–30 berat kering total kayu. Hemiselulosa termasuk suatu polisakarida dengan berat molekul yang lebih rendah dari selulosa. Hemiselulosa terdiri atas monomer-monomer gula, antara lain: D-xilosa, D-manosa, D- galaktosa, D-glukosa, L-arabinosa, asam 4- O-metil glukuronat, asam D- galakturonat dan asam D-glukuronat. Monomer-monomer gula tersebut dihubungkan melalui ikatan β-1,4-glikosidik dan ikatan β-1,3-glikosidik. Komponen utama hemiselulosa kayu keras adalah glukuronoxilan dan pada hemiselulosa kayu lunak komponen utamanya adalah galaktomanan. Perbedaan utama hemiselulosa dengan selulosa adalah hemiselulosa memiliki percabangan dengan rantai lateral pendek yang terdiri atas gula yang berbeda. Berbeda dengan selulosa, hemiselulosa merupakan polimer yang mudah dihidrolisis, tidak membentuk agregat meskipun hemiselulosa diko-kristalisasi dengan rantai selulosa Perez et al. 2002. Xilan pada tanaman terletak antara lignin dan kumpulan serat-serat selulosa di bagian bawah. Konsisten dengan struktur kimia dan substitusi rantai sampingnya, xilan terlihat berselang-seling, tersusun dan terikat secara kovalen pada berbagai titik dengan lapisan ‘sarung’ lignin, serta membentuk mantel yang menyelubungi rantai-rantai selulosa melalui ikatan hidrogen. Lapisan xilan dengan ikatan kovalennya pada lignin dan interaksi non-kovalennya dengan selulosa penting dalam pemeliharaan integritas selulosa in situ dan membantu melindungi serat-serat tersebut dari degradasi oleh selulase Beg et al. 2001. Cincin- α-O-metil-D- asam glukuronat Ac : gugus asetil R-H : asam p-kumarat R-OCH 3 : asam ferulat Cincin D-xilopiranosa ENDOXILANASE α- L- ARABINO- FURANOSIDASE β-XILOSIDASE Ikatan β-1,4-D-xilopiranosa ASETIL-XILAN ESTERASE Ikatan α-1,3-L- arabinofuranosa FERULIL dan p-KUMAROIL ESTERASE Ikatan α-1,2-4-O-metil- D-asam glukuronat α-GLUKURONIDASE Gambar 1. Struktur Kompleks Xilan pada Tanaman Beg et al. 2001 Xilan merupakan suatu komplek heteropolisakarida yang terdiri atas rantai utama β-xilopiranosa yang tersusun oleh gugus xilosa dan dihubungkan oleh ikatan β-1,4-glikosidik. Xilan dapat dibedakan menjadi linier homoxilan, arabinoxilan, glukuronoxilan dan glukuronoarabinoxilan. Selain xilosa, xilan juga tersusun dari arabinosa, asam glukuronat atau 4- β-metil ester, asam asetat, asam ferulat, dan asam ρ-kumarat, seperti tersaji pada Gambar 1. Frekuensi dan komposisi percabangan xilan tergantung pada sumber xilannya Beg et al. 2001, Saha 2003 Xilan berbeda komposisinya tergantung sumber tanamannya seperti dari rumput-rumputan, sereal, kayu lunak maupun kayu keras. Rice bran neutral xylan mengandung 46 xilosa, 44.9 arabinosa, 6.1 galaktosa, 1.9 glukosa dan 1.1 asam anhidronik. Wheat arabinoxylan mengandung 65.8 xilosa, 33.5 arabinosa, 0.1 manosa, 0.1 galaktosa dan 0.3 glukosa. Corn fiber xilan adalah salah satu komplek heteroxilan yang terdiri atas gugus xilosa dengan ikatan β-1,4 yang memiliki komposisi 48–58 xilosa, 33–35 arabinosa, 5–11 galaktosa dan 3–6 asam glukuronat Saha 2003. Potensi aplikasi bioteknologi xilan dan xilanase menarik perhatian para peneliti. Produk akhir utama dari xilan yang dianggap penting saat ini adalah furfural dan xilitol. Xilan yang terhidrolisis akan menjadi xilosa, yang apabila mengalami dehidrasi akan menjadi furfural, sedangkan proses hidrogenasi menyebabkan pembentukan xilitol. Produksi furfural utamanya diperoleh dari limbah pertanian sedangkan xilitol dihasilkan dari limbah kayu. Produk hasil hidrolisis xilan xilosa dan xilooligosakarida banyak diaplikasikan dalam industri makanan sebagai bahan pengental dan sebagai substitusi lemak serta sebagai bahan tambahan pangan untuk anti beku. Xilan dalam industri farmasi digunakan sebagai agen ‘ direct tabletting’ dan dalam kombinasi dengan komponen lain dapat digunakan untuk menunda peluruhan tablet. Produk hasil hidrolisis xilan dapat juga dikonversi secara bertahap menjadi bahan bakar cair, protein sel tunggal, pelarut dan pemanis buatan rendah kalori Kulkarni et al. 1999.

2.2. Enzim Xilanolitik