g C ml g

Lampiran 1. Komposisi Bufer Pencuci pada Pembuatan Xilanase Amobil Jenis Bufer Ko mpo sisi Bufer Aseta t t 0.2 M dala

0.2 M

C 2 H 3 O 2 Na atau

27.2 g C

2 H 3 O 2 Na. 3H 2 O dala m 1000 ml 1. Bufer pH 3.6 2. 46.3 3.7 44.0 ml B A + 9.0 ml B 36.8 ml A + 13.2 ml B 30.5 ml A + 19.5 ml B 25.5 ml A + 24.5 ml B A : Asam Aseta

11.55 ml

ml A + m 1000 ml ml B B : Na Aseta t ml A + 6.0

16.4 g

41.0 ml Bufer pH 3.8

3. Bufer

pH 4.0

4. Bufer

pH 4.2

5. Bufer

pH 4.4

6. Bufer

pH 4.6

7. Bufer

pH 4.8 20.0 ml A + 30.0 ml B 14.8 ml A + 35.2 ml B Se mua dala m 50 ml Aqu ade s Lampiran 2. Prosedur Pengujian Aktivitas Xilanase A. Persiapan Bahan 1. Pembua er Bufer Komposisi tan Buf Jenis Bufer Sitrat Fosfat A : Asam Sitrat 0.2 M 19. 1000 ml B : Na 2 H 2 O 0.2 M 28. m 1000 ml 1. Bufer pH 2.5 2. Bufer pH 3.0 3. Bufer pH 3.5 4. Bufer pH 4.0 5. Bufer pH 4.5 6. Bufer pH 5.0 7. Bufe 44.6 ml A + 39.8 ml A + 35.9 ml A + 30.7 ml A + 27.8 ml A + 24.3 ml A + 22.2 ml A + Semua dalam 50 ml Aquades 21 g dalam HPO 4 .2 392 g dala r pH 5.5 5.4 ml B 10.2 ml B 14.1 ml B 19.3 ml B 22.2 ml B 25.7 ml B 27.8 ml B Bufer F A : NaH O 4 .H 2 O 0.02 M 27,6 g 1000 ml B : Na 2 O 4 .2H 2 O 0.02 M 28.392 g dalam 1000 ml 1. Bufer pH 6.0 2. Bufer pH 6.5 3. Bufer pH 7.0 4. Bufer pH 7.2 5. Bufer pH 7.5 6. Bufer pH 8.0 87.7 ml A + 68.5 ml A + 39.0 ml A + 28.0 ml A + 72.0 ml B 16.0 ml A + 5.3 ml A + 94.7 ml B Semua dalam 100 ml Aquades osfat 2 P dalam HP 12.3 ml B 31.5 ml B 61.0 ml B 84.0 ml B 2. Pembua arutan DNS 10 g NaOH padat ditambahkan 182 g K-Na-Tartrat dan 0.5 g Na 2 SO 3 , kemudian akuades sebanyak 500 ml dimasukkan. Larutan diaduk dengan stirer ta emanasan sambil ditambahkan 10 g Asam Dinitrosalisilat DNS sedikit demi sedikit. Akuades sebanyak 500 ml kembali ditambahkan ke dalam larutan. Pengadukan diteruskan hingga seluruh bahan la emua. tan L npa p rut s 3. Pembua ilosa Massa xilosa sebanyak 10 mg dilarutkan dalam 10 ml akuades sehingga didapatkan konsentrasi 1 mgml. 4. Pembua bv Substrat dibuat dengan menambahkan 0.5 g xilan ke dalam larutan bufer dengan pH optimum xilanase dan ditera hingga 100 ml. B. Perlakuan d Pengukuran 1. Pembua va Standar Xilosa Larutan stok xilosa diambil 0 ml, 0.1 ml, 0.2 ml, 0.3 ml, 0.4 ml, 0.5 ml, 0.6 ml, 0.7 ml, 0.8 ml, 0.9 ml, 1.0 ml, 1.2 ml, masing-masing ditempatkan pada tabung reaksi. Masing-masing larutan ditambahkan akuades hingga volume uran dalam tabung menjadi 2 ml. Pada setiap tabung reaksi ditambahkan larutan DNS sebanyak 2 ml. Selanjutnya larutan dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, larutan diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. 2. Pengujian Aktivitas Xilanase Metode DNS Miller 1959 Pengujian aktivitas enzim xilanase pada larutan kontrol dilakukan dengan menambahkan 300 µl substrat xilan birchwood 0.5 bv dengan 270 µl 0.02 M bufer sitrat fosfat pH 5.0. Larutan ditambah dengan 600 µl pereaksi DNS dan 30 µl filtrat enzim xilanase, dikocok kuat, dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit dan didinginkan. Pengujian aktivitas enzim xilanase pada larutan sampel dilakukan dengan menambahkan 30 µl filtrat enzim xilanase dengan 300 µl substrat xilan birchwood 0.5 bv dan 270 µl 0.02 M bufer sitrat fosfat pH 5.0 dan diinkubasi pada suhu optimumnya selama 30 menit. Larutan ditambah dengan 600 µl pereaksi DNS, dikocok kuat, dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit dan didinginkan. Larutan blanko dibuat dengan menambahkan 300 µl substrat xilan birchwood 0.5 bv dengan 300 µl akuades dan 600 µl pereaksi DNS, dikocok kuat, dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit dan didinginkan. Absorbansi masing-masing larutan tersebut diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Kadar xilosa mgml hasil hidrolisis xilan oleh xilanase yang terkandung pada masing-masing larutan ditentukan dengan persamaan matematik dari kurva regresi linear standar xilosa. tan Larutan Stok X tan Larutan Substrat 0.5 an tan Kur camp C. Kurva Standar Xilosa untuk Penentuan Aktivitas Xilanase rbansi Konsentrasi Xilosa mgml Abso 0,00 0,00 0,05 0,050 0,10 0,100 0,15 0,150 0,20 0,200 0,25 0,250 0,30 0,300 0,35 0,350 0,40 0,400 0,45 0,450 0,50 0,500 0,55 0,550 0,60 0,600 y = 2,1374x - 0,0383 R 2 = ,2 0,9972 0,2 1 1 1 A b so rb an si 540 n m ,4 ,6 ,8 ,0 ,4 0,0 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 Konsentrasi Xilosa mgml Tabel 4. Bahan yang digunakan dalam Penentuan Aktivitas Xilanase Bah Sampel Blanko an Jumlah Kontrol Su Ya Ya bstrat 300 µl Ya Bufer optimu pH m 270 µl Ya Ya - Enzim 30 µl Ya setelah DNS Ya sebelum DNS - DN Ya setelah Ya S 600 µl Ya inkubasi Aquades 300 µl - - Ya Sumbe Aktivita A = OD B = OD Gu e pel Gula p Aktivita Ketera Aktivita r : Hendarwin 2005 s enzim xilanase dihitung berdasarkan formula: sampel – OD blanko kontrol – OD blanko la p reduksi sampel mgml = A + 0.03832.1374 = CX sam ereduksi kontrol mgml = B + 0.03832.1374 = CX kontrol CX sampel – CX kontrol x FP x 1000 s xilanase Uml = BM Xilosa 150,13 x Waktu 30 menit ngan : CX = kadar xilosa FP = Faktor Pengenceran BM = Berat Molekul s Xilanase nkatml = 16.67 x Aktivitas Xilanase Uml A. Persiapan Bahan 1 rutan Bradford Pembuatan larutan Brad 05 g CBB G-250, 25 ml etanol 95 , 50 ml asam fosfor 8 itamb kan akuades dan ditera hingga 500 ml. Se ya dikoco a laru n homogen dan disaring menggunakan kertas saring. 2. Pembuatan Larutan Stok BSA Bovine Serum Albumin Ma SA sebesa mg d rutkan dalam 10 ml akuades sehingga me tkan kons 0.001 gml. B. Perlaku n Penguku 1. Pembuatan Kurva S Prote Larutan stok BSA dia ml, 0.16 ml, 0.24 ml, 0.32 ml, 0.4 ml, 0.56 ml, 0.64 ml, 0.72 ml dan 0.8 ml, masing-masing ditempatkan dalam tabung reaksi. Masing-masing larutan ditambahkan akuades hingga l. Pada setiap tabung Selanjutnya larutan menggunakan assie Brilliant spesifik pada n, histidin dan i adalah bahwa CBBG sampel yang sebanyak 4 ml. Selanjutnya larutan didiamkan selama 10 menit. Kemudian larutan diukur menggunakan spktrofotometer pada panjang gelombang 595 nm. Kadar protein mgml sampel ditentukan dengan persamaan matematik dari kurva regresi linear standar BSA. Lampiran 3. Prosedur Pengujian Kadar Protein . Pembuatan La ford yaitu 0. 5 , d ah lanjutn k hingg ta ssa B r 0.01 ila ndapa entrasi m an da ran tandar in mbil 0 ml, 0.08 volume campuran dalam tabung menjadi 400 µ reaksi ditambahkan larutan Bradford sebanyak 4 ml. didiamkan selama 10 menit. Kemudian larutan diukur spektrofotometer pada panjang gelombang 595 nm. 2. Pengujian Kadar Protein Bradford 1976 Metode Bradford bekerja berdasarkan aksi warna Coom Blue G-250 CBBG. Warna CBBG akan berikatan secara protein yang memiliki gugus asam amino arginin, tirosi fenilalanin. Catatan penting pada metode in mempunyai respon utama terhadap gugus arginin delapan kali lipat dibandingkan gugus asam amino lain. Penentuan kadar protein ini yaitu dengan menggunakan diuji sebanyak 400 µl yang ditambahkan dengan larutan Bradford C. Kurva Standar Protein y = 1,675x + 0,015 R 2 = 0,9981 0,7 0,0 0,4 0,2 0,3 0,4 si BSA mgml A b b an si 595 n ,1 ,2 0,3 so r ,5 0,6 m 0,8 0,0 0,1 Konsentra Konsentrasi BSA gm Abso m l rbansi 0,000 0,000 0,040 0,090 0,080 0,149 0,120 0,215 0,160 0,280 0,200 0,358 0,240 0,425 0,280 0,500 0,320 0,550 0,360 0,615 0,400 0,670 Kadar Protein mgml = Absorbansi sampel – 0.0151.675 Lampiran 4. Prosedur Penentuan Total Gula Metode Fenol-H 2 SO 4 Dubois 1956 . Pem Ma kon B. Per gukuran m tabung reaksi. Masing-masing larutan ditambahkan akuades hingga volume campuran dalam tabung reaksi ditambahkan larutan fenol 5 n ditambahkan 5 ml H SO pekat. 2. an selama 10 menit, unakan spektrofotometer pada A Persiapan Bahan buatan Larutan Stok Xilosa ssa xilosa sebanyak 1 mg dilarutkan dalam 10 ml akuades sehingga sentrasinya menjadi 0.1 mgml. lakuan dan Pen 1. Pembuatan Kurva Standar Total Gula Larutan stok diambil 0 ml, 0.2 ml, 0.4 ml, 0.6 ml, 0.8 ml, 1.0 ml, 1.2 ml dan 1.4 ml, masing-masing ditempatkan dala menjadi 2 ml. Pada setiap tabung bv sebanyak 1 ml, dikocok da 2 4 Selanjutnya larutan didiamkan selama 10 menit, dikocok dan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 490 nm. Prosedur Penentuan Total Gula Penentuan total gula dilakukan dengan memipetkan 2 ml sampel ke dalam tabung reaksi, ditambahkan larutan fenol 5 bv sebanyak 1 ml dan 5 ml H 2 SO 4 pekat. Selanjutnya larutan didiamk dikocok dan diukur absorbansinya mengg panjang gelombang 490 nm. Total Gula mgml sampel ditentukan dengan persamaan matematik dari kurva regresi linear standar Total Gula y = 12,549x - 0,0251 R 2 = 0,9861 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 Konsentrasi Xilosa mgml A b so rb an si 490 n m 1,0 la Xilosa mgml Ab C. Kurva Standar Total Gu Konsentrasi sorbansi 0,00 0,000 0,01 0,143 0,02 0,183 0,03 0,306 0,04 0,439 0,05 0,638 0,06 0,740 0,07 0,865 Total Gula mgml = Absorbansi sampel + 0.025112.549 Lampiran 5. Morfologi Streptomyces sp. 45I-3 Konsentrasi Larutan Eudragit TM S100 terhadap Efektivitas Amobilisasi Lampiran 6. Data Pengaruh s e t s t t f e t v t s A s s A - x 4 2 4 Kadar protein xilanase ekstrak kasar = 0.5 mgml Lampiran 7. Data Pengaruh Rasio Volume Xilanase Ekstrak Kasar dengan Larutan Eudragit TM S100 1 bv terhadap Efektivitas Amobilisasi Rasio Volume Xilanase Ekstrak Kasar : Larutan Eudragit S100 1 bv Xilanase tidak terikat nkatml Xilanase terikat teoritis - A nkatml E f e k t i v i t a s A m o b i l i s a s i BA -1 x 100 6 : 1 3 . 9 6 5 3 4 : 1 . 2 7 4 : 1 3 1 . 8 5 3 : 2 1 8 . 8 3 : 1 2 5 . 5 3 2 : 1 2 . 3 1 : 1 1 1 . 8 5 1 : 2 7 . 1 6 1 : 4 . 3 3 2 : 3 9 . 4 3 1 : 4 2 . 8 Kadar Protein xilanase ekstrak kasar = 0.2 mgml Lampiran 8. Data Pengaruh pH terhadap Aktivitas Xilanase Amobil dan Xilanase ebas Menggunakan Bufer Sitrat Fosfat 0.02 M dan Bufer Fosfat 2 M Aktivitas Xilanase nkatml Aktivitas Relatif Xilanase B 0.0 pH ilanase Xilanase Bebas Xilanase Amobil Xilanase Bebas X Amobil 3.0 0.038 0.172 30.79 19.96 3,5 0.040 0.393 32.28 45.58 4.0 0.045 0.684 36.96 79.42 4.5 0.051 0.699 41.33 81.18 5.0 100 0.059 0.861 48.07 5.5 0.094 0.669 76.67 77.69 6.0 A 0.122 0.707 100 82.04 6.0 B 0.078 0.616 63.33 71.59 6.5 0.037 0.244 30.63 28.36 7.0 0.033 0.095 27.31 11.04 Kadar Protein xilanase = 0.02 mgml Keterangan: pH 3.0 – 6.0 A menggunakan Bufer Sitrat Fosfat 0.02 M pH 6.0 B – 7.0 menggunakan Bufer Fosfat 0.02 M Lampiran 9. Data Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Xilanase Akti vitas Xila nase nka tml Akti vitas Rela tif Xila nase X i l a s e A m o b i l X i l a a s e B e b a s X i l a n a s e A m o b i l X i l a n a s e B e b a s n a n 1 . 2 4 9 1 . 3 7 5 7 9 . 1 3 4 5 . 7 4 1 . 5 7 9 1 . 9 7 3 1 6 5 . 6 4 1 . 5 4 8 3 . 5 9 8 . 2 1 . 3 6 . 5 4 4 2 2 . 8 2 1 8 . 1 . . 2 . 3 . 4 9 8 2 1 3 4 4 Kadar Protein xilanase = 0.04 mgml Lampiran 10. Data Pengaruh Suhu terhadap Stabilitas Xilanase Setelah Penyimpanan 1 Jam Aktivitas Xilanase nkatml Aktivitas Relatif Xilanase Suhu o C Xilanase Amobil Xilanase Bebas Xilanase Amobil Xilanase Bebas 30 0.787 0.230 91.93 32.69 40 0.832 0.084 97.21 11.94 50 0.251 0.042 29.36 6.01 60 0.016 0.023 18.77 3.31 70 0.005 0.015 5.38 2.07 Kadar Protein xilanase = .06 mgml Lampiran 11. Data Total Gula, Gula Pereduksi dan Derajat Polimerisasi Hasil Hidrolisis Xilanase dari Streptomyces sp. 45I- erhadap Substrat Xilan Oat lt 0.5 bv Waktu Jam ke- Total Gula mgml Gula Pereduksi mgml Derajat Polimerisasi 3 t spe 0 66.27 15.50 4.28 1 66.27 38.47 1.82 2 66.27 48.56 1.36 3 66.27 54.51 1.22 4 66.27 67.75 0.98 5 66.27 67.75 0.98 Sumber: Pratiwi 2006 ilanase Amobil dan Xilanase Bebas pada Substrat Xilan Birchwood dan Xilan Tongkol Jagung Aktivitas pada Xilan Tongkol Jagung + Xilanase nkatml Aktivitas pada Xilan Birchwood + Xilanase nkatml Aktivitas Relatif pada Xilan Tongkol Jagung + Xilanase Aktivitas Relatif pada Xilan Birchwood + e Xilanas Waktu Jam ke- Xilanase Amobil Xilanase Bebas Xilanase Amobil Xilanase Bebas Xilanase Amobil as Amobil n Bebas Xilanase Beb Xilanase Xila ase 0 0.238 0.362 0.606 0,408 59.85 77 41.50 44.14 79. 2 0.279 0.390 1.078 0,777 70.08 07 73.89 84.07 86. 4 0.376 0.449 1.393 0,924 94.45 05 . 99. 95 46 1 0 6 0.398 0.454 1.459 0,871 100 100 100 94.28 Lampiran 12. Data Stabilitas X 7 0.388 0.432 1.357 0,823 97.61 95.23 93.00 89.13 Kadar Protein xilanase = 0.09 mgml J Aktivitas Aktivitas Aktivitas R X Aktivitas Relatif Xilanase Bebas Lampiran 13. Stabilitas Xilanase Amobil pada Suhu 40 o C dan pH 5.0 Waktu am ke- Xilanase Amobil nkatml Xilanase Bebas nkatml elatif ilanase Amobil 0 0.228 0.939 60.57 100 1 0.313 0.842 83.22 89.76 2 0.335 0.438 88.97 46.68 3 0.341 0.321 90.64 34.23 4 0.348 0.268 92.45 28.51 5 0.377 0.268 100 28.51 6 0.362 0.193 96.21 20.57 8 0.348 0.094 92.41 9.96 10 0.346 0.062 91.95 6.64 Kadar Protein xilanase = 0.17 mgml Lampiran 14. Spesifitas Xilanase Amobil terhadap Substrat Xilan Birchwood dan Xilan Tongkol Jagung Keterangan Waktu Jam ke- Total Gula mgml Gula Pereduksi mgml Derajat Polimerisasi DP 0 5. 0.145 37.3 418 1 5. 0.323 16.8 418 2 5.418 0.501 10.8 3 5. 0.607 8.9 418 4 5.418 X 0.652 8.3 ilanase Amobil + X n Birchw 5 5.418 0.790 6.9 ila bv ood 1 0 0. 0.008 122.1 977 1 0.977 0.012 81.4 2 0.977 0.016 61.1 3 0. 0.017 56.4 977 4 0.977 0.028 34.8 X To ilanas + ngkol 5 0.977 0.037 26.1 e Amobil Jagung 1 Xilan bv 0 1. 0.027 42.3 128 1 1.128 0.043 26.5 2 1.128 0.043 26.2 3 1. 0.063 18.0 128 4 1.128 0.069 16.4 Xilanas + Birchw 5 1.128 .077 14.7 e Bebas ood 1 Xilan bv 0 1. .010 110.8 108 1 1.108 .011 100.8 2 . .015 76.4 1 108 3 1. .015 74.0 108 4 1.108 .024 46.9 X To ilanas + ngkol 5 1.108 .045 24.8 e Bebas Jagung 1 Xilan bv Aktivitas awal x e = 0.83 nkatml ilanas Lampiran 15. Data Total Gula, Gula Pereduksi dan Derajat Polimerisasi Hasil Hidrolisis Xilanase dari Streptomyces sp. 45I-3 terhadap Substrat Xilan Tongkol Jagung 1.0 bv T Gu si Polimerisasi Waktu Jam ke- otal Gula mgml la Pereduk mgml Derajat 0 151.47 8.90 17.02 1 151.47 25.30 5.99 2 151.47 32.80 4.62 3 151.47 37.60 4.03 4 151.47 39.30 3.86 5 151.47 40.30 3.76 Sumb : Pratiwi 2 er 006 Lampiran 16. Penggunaan Berulang Xilanase Amobil Pengg ke- Xilosa mgml Pro g R unaan Kadar Kadar m tein ml Aktivitas elatif 1 0.491 0.050 100 2 0.444 0.044 90.48 3 0.257 0.042 52.38 Aktivitas awal xilanase = 16.88 nkatml AMOBILISASI XILANASE EKSTRASELULER DARI Streptomyces sp. 45I-3 NIKEN FINANCIA GUSMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Amobilisasi Xilanase Ekstraseluler dari S treptomyces sp. 45I-3 adalah karya saya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Februari 2008 Niken Financia Gusmawati NIM P055040121 ABSTRACT NIKEN FINANCIA GUSMAWATI. Immobilization of Extracellular Xylanase from Streptomyces sp. 45I-3. Under direction of ANJA MERYANDINI and TITI CANDRA SUNARTI. Xylanases catalyze the hydrolysis of 1,4- β glycosidic bond from xylan into oligomers and xylose residues. Complete hydrolysis of xylan involves synergistic actions of endo-1,4- β-D-xylanase, 1,4-β-D-xylosidase, Exo-1,4-β-D-xylosidase, α-D-glucuronidase, α-L-arabinofuranosidase, asetil xylan esterase, feroryl also p- coumaroyl esterases. Xylanolytic enzymes have potential applications in various industrial processes. Advantages of immobilized enzyme compared to free enzyme are: improving enzyme stability, reducing enzyme cost, easily for enzyme separation from the product, rapid to stop the reaction or vice versa, reducing effluent disposal problems, and allowing development of a multienzymes reaction system. Purpose of this research was to immobilize and characterize the immobilized Streptomyces sp. 45I-3 xylanase from Kalimantan, using Eudragit TM S100. Immobilization of xylanase was performed using 1 Eudragit TM S100 solution wv, with 5:1 volume ratio of xylanase and 1 Eudragit TM S100 wv. Characterization of immobilized xylanase were performed by determining pH optimum between 3.0–7.0, determining optimum temperature between 30–70 o C, determining termal stability at 30–70 o C for an hour, determining stability in birchwood xylan and corncob xylan for 7 hours, determining stability at temperature 40 o C and pH 5.0, hydrolisis of birchwood xylan and corncob xylan, also reusability of immobilized xylanase. The result indicated that activity of the immobilized xylanase decreased to 23.97. Immobilized xylanase have optimum pH and temperature at 6.0 and 40 o C, also have termal stability at 30–40 o C for an hour, stabil in birchwood xylan and corncob xylan for 6 hours, have better stability in birchwood xylan than corncob xylan. Immobilized xylanase was stabil for 5 hours at 40 o C and pH 5.0. Specificity of immobilized xylanase on birchwood xylan yielded DP between 37–7, and on corncob xylan between 122 – 26. Immobilized xylanase could be reused, but its activity decreased to 52.38 after 3 times application. Immobilized xylanase is suitable to produce various xylooligosaccharides. Keyword: xylanase, Streptomyces sp., immobilization and characterization RINGKASAN NIKEN FINANCIA GUSMAWATI. Amobilisasi Xilanase Ekstraseluler Dari Streptomyces sp. 45I-3. Dibimbing oleh ANJA MERYANDINI dan TITI CANDRA SUNARTI Xilanase mengkatalisis hidrolisis ikatan β-1,4 glikosidik pada xilan menjadi oligomer dan xilosa. Pemecahan sempurna xilan memerlukan aktivitas sinergis dari endo-1,4- β-D-xilanase, 1,4-β-D-xilosidase, Ekso-1,4-β-D-xilosidase, α-D- glukuronidase, α-L-arabinofuranosidase, asetil xilan esterase, ferulil serta kumaroil esterase. Enzim xilanolitik memiliki potensi yang besar untuk diaplikasikan pada berbagai proses industri. Amobilisasi enzim memiliki kelebihan dibandingkan dengan enzim bebas yaitu dapat meningkatkan stabilitas enzim, mengurangi biaya pemakaian enzim, memudahkan pemisahan enzim dari produk dan larutan reaksi sehingga dapat menghentikan reaksi dengan cepat atau vice versa, mengurangi masalah effluen, dapat digunakan berulang, dapat digunakan dalam proses sinambung, serta dapat digunakan dalam pengembangan sistem reaksi multienzim. Tujuan penelitian ini adalah untuk amobilisasi dan karakterisasi xilanase amobil yang dihasilkan oleh Streptomyces sp. 45I-3 asal Kalimantan. Amobilisasi xilanase dilakukan dengan menggunakan matriks larutan Eudragit TM S100 1 bv dengan rasio volume antara xilanase dan Eudragit TM S100 1 bv adalah 5:1. Karakterisasi xilanase amobil dilakukan dengan menentukan pH optimum pada kisaran 3.0–7.0 dan suhu optimum pada kisaran 30–70 o C, mengukur stabilitas termal pada suhu 30–70 o C selama 1 jam, mengukur stabilitas pada xilan birchwood dan xilan tongkol jagung selama 7 jam, mengukur stabilitas pada suhu 40 o C dan pH 5.0, hidrolisis xilan birchwood dan xilan tongkol jagung, serta penggunaan berulang xilanase amobil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa xilanase amobil mengalami penurunan aktivitas menjadi 23.97, memiliki pH dan suhu optimum pada 6.0 dan 40 o C, memiliki stabilitas pada suhu 30–40 o C, pH 6.0 selama 1 jam, stabil pada xilan birchwood dan xilan tongkol jagung selama 6 jam pada pH 6.0 dan suhu 40 o C, serta lebih stabil pada xilan birchwood dibandingkan xilan tongkol jagung. Xilanase amobil stabil selama 5 jam pada suhu 40 o C dan pH 5.0. Spesifitas xilanase amobil terhadap xilan birchwood menghasilkan DP antara 37 – 7, dan pada xilan tongkol jagung antara 122 – 26. Xilanase amobil dapat digunakan berulang, namun terjadi penurunan aktivitas menjadi 52.38 setelah 3 kali penggunaan. Xilanase amobil memiliki potensi untuk diaplikasikan pada pembuatan beragam xilooligosakarida Kata kunci: xilanase, Streptomyces sp., amobilisasi dan karakterisasi © Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,