52
3.2.1 Identifikasi variabel penelitian
Variabel secara sederhana dapat diartikan ciri dari individu, objek, gejala, peristiwa, yang dapat diukur secara kuantitatif ataupun kualitatif Sudjana,
2006:23. Sedangkan menurut Suryabrata 2006:25 variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau sebagai
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yaitu tingkat
profesionalitas konselor. Subjek penelitiannya mengarah pada seluruh konselor di
SMA Negeri Se-Kabupaten Batang. 3.2.2 Definisi operasional variabel
Definisi operasional dalam penelitian sebagai berikut : Profesionalitas konselor adalah sikap para anggota suatu profesi terhadap
profesinya serta sederajat pengetahuan dua kualitas dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.
Bila ditata dalam empat kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalam PP 192005, maka rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor
dapat dipetakan dan dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sebagai berikut :
1. Kompetensi Pedagogik
a. Menguasai teori dan praksis pendidikan
b. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis serta perilaku
c. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling
2. Kompetensi Kepribadian
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
individualitas, dan kebebasan memilih c.
Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat
53
d. Menampilkan kinerja yang berkualitas
3. Kompetensi Sosial
a. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat kerja
b. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling
c.
Mengimplementasikan kolaborasi antar profesi
4. Kompetensi Profesional
a. Menguasai konsep dan praksis asessmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseling b.
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling c.
Merancang program bimbingan dan konseling d.
Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif
e. Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling
f. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional
g. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling
Sehingga dapat disimpulkan sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh konselor dalam memaknai dan menjelaskan profesionalitasnya
sebagai konselor, berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial maupun profesional, dalam tindakan nyata sebagai wujud kinerja yang profesional.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian