Prosedur Penyusunan Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

56 Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana sudah disediakan jawaban terbatas oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan dalam angket. Angket ini berisikan pernyataan-pernyataan tentang kompetensi konselor yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008, tentang Standarisasi Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor dalam lampiran peraturan Menteri yaitu sebagaimana tertuang dalam PP 192005 ada empat kompetensi yang dimiliki oleh konselor yaitu Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional. Tabel 3.2 Kategori jawaban dan cara pemberian skor Angket konselor sekolah tentang tingkat profesionalitasnya No. Kategori jawaban positif Skor No. Kategori jawaban negatif Skor 1. 2. 3. 4. Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 4 3 2 1 1. 2. 3. 4. Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 Untuk mengatasi kecenderungan kebanyakan responden memilih jawaban setuju, maka dalam penyusunan butir pernyataan dibuat pernyataan positif dan pernyataan negatif.Menyusun format

3.5 Prosedur Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian melalui beberapa tahap. Menurut Arikunto 2006;166 prosedur yang ditempuh 57 adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji coba, analisis hasil, revisi, dan instrumen jadi. Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain:membuat kisi-kisi instrumen, lalu dikonsultasikan, hasil konsultasi direvisi jika perlu, instrumen yang telah direvisi diujicobakan, kemudian revisi kedua dan instrumen jadi yang siap disebarkan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dapat dilihat pada bagan berikut : Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penyusunan Instrumen Langkah-langkah dalam menyusun instrumen dilakukan dalam beberapa tahap. Dalam pembuatan maupun uji cobanya, peneliti menyusun kisi-kisi pengembangan instrumen yang meliputi variabel, komponen, indikator, nomor item dan jumlah pernyataan. Tahap pertama, instrumen tersebut diujicobakan, kemudian diolah validitas dan reliabilitasnya. Setelah itu direvisi kemudian instrumen jadi atau hasil revisian siap untuk diberikan pada konselor sekolah. Adapun kisi-kisi dari instrument pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Instrumen Jadi Revisi Uji Coba instrumen Kisi-kisi instrumen Teori 58 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Profesional Konselor Komponen Indikator Deskriptor Item + - 1.Kompetensi Pedagogis 1.1Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.2Mengaplikasikan perkembangan fisiologis serta perilaku konseli 1.3Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, jenjang satuan pendidikan 1.1.1 Mampu menjelaskan perbedaan karakteristik individu berdasarkan usia dan jenis kelamin 1.1.2 Mampu menunjukkan sikap penerimaan dan menghargai terhadap perbedaan budaya 1.2.1 Mampu menjelaskan bentuk-bentuk gangguan kepribadian 1.2.2 Menguasai fase dan tugas perkembengan 1.3.1 Menguasai konsep dasar Bimbingan dan Konseling Azas, Landasan, Fungsi, Tujuan, dan Prinsip 1.3.2 Memhami tentang layanan Bimbingan dan Konseling orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling 1,2 5,6 8 10, 11 14, 15, 17 21, 23, 25, 27, 28, 30, 32 3,4 7 9 12, 13 18, 19, 20 22, 24, 26, 29, 31 59 2.Kompetensi Kepribadian 2.1 Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat 2.2 Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi kelompok, konsultasi, mediasi 1.3.3 Memiliki ketrampilan dalam melaksanakan bidang bimbingan pribadi, belajar, karier, dan social 1.3.4 Menguasai tehnik- tehnik Bimbingan dan Konseling 1.3.5 Mampu mengembangkan media Bimbingan dan Konseling 2.1.1 Mampu menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji 2.1.2 Bersikap empati 2.2.1 Menampilkan tindakan yang kreatif 2.2.2 Berkomunikasi secara efektif 33 35 39 41, 42 44 46 48 34 37, 38 40 43 45 47 49 3. Kompetensi Profesional 3.1 Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli 3.2 Menguasai kerangka teoretik 3.1.1 Memilih tehnik assesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan Bimbingan dan Konseling 3.1.2 Menyusun instrument assesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli 3.2.1 Mengaplikasikan 50 52 54 51 53 55 60 dan praksis Bimbingan dan Konseling 3.3. Merancang program Bimbingan dan Konseling 3.4. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. 3.5. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional pendekatanmode ljenis pelayanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling 3.3.1 Menyusun program Bimbingan dan Konseling yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan 3.4.1 Mampu melakukan evaluasi hasil, proses, dan program Bimbingan dan Konseling 3.5.1 Bersikap hangat dan penuh perhatian kepada klien 3.5.2 Menghindari sikap- sikap prasangka dan stereotip 3.5.3 Mampu menampilkan perilaku sederhana, rendah hati, dapat dipercaya, jujur, dan hormat sesuai dengan kode etik profesi 56 58 59 61 63 65 57 60 62 64 66 3.6. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam 3.6.1 Menguasai berbagai jenis dan metode penelitian 67 61 4. Kompetensi Sosial bimbingan dan konseling 4.1. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi Bimbingan da Konseling 3.6.2 Melaksanakan penelitian Bimbingan dan Konseling 4.1.1 Interaksi dengan kelompok organisasi profesi Bimbingan da Konseling 69 68 70

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN LATIHAN DUMBBELL KICKBACKS DENGAN LATIHAN ONE ARM OVERHEAD DUMBBELL EXTENSIONS TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND LOB BULUTANGKIS

0 13 86

Perbedaan Latihan Drive dengan Diumpan Terus Menerus dan Bergantian Terhadap Kemampuan Drive Pada Mahasiswa Putra Peserta IKK Tenis Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2011

0 6 85

TINGKAT KECAKAPAN PUKULAN BACKHAND OVERHEAD LOB MAHASISWA IKK BULUTANGKIS I JURUSAN PKLO FIK UNNES TAHUN 2012

0 5 74

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

Perbedaan Latihan Drive dengan Diumpan Terus Menerus dan Bergantian Terhadap Kemampuan Drive Pada Mahasiswa Putra Peserta IKK Tenis Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2011.

0 0 1

Hubungan antara Fleksibilitas togok,kekuatan otot lengan dan footwork dengan pukulan overhead lob pada mahasiswa IKK bulutangkis 1 PKLO UNNES tahun 2010.

0 0 1

SUMBANGAN KEKUATAN GENGGAMAN, PANJANG LENGAN, DAN TINGGI BADAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN DROPSHOT PENUH PADA MAHASISWA PUTRA IKK BULUTANGKIS JURUSAN PKLO UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

Efektifitas Teknik Pegangan Terhadap Hasil Pukulan Smash Pada Mahasiswa IKK Bulutangkis PKLO FIK UNNES Tahun 2010.

0 0 2

PENGARUH LATIHAN GROUNDSTROKE DENGAN METODE ROTATION DAN RALLYERS AND RUNNERS TERHADAP KEMAMPUAN RALLY 3 MENIT PADA MAHASISWA PUTRA PESERTA IKK TENIS JURUSAN PKLO FIK UNNES TAHUN 2011.

0 0 1

Hubungan antara Kekuatan Tangan,Panjang Lengan, dan Tinggi Badan dengan Ketepatan Pukulan Smash Penuhpada Mahasiswa IKK Bulutangkis FIK UNNES Tahun 2008.

0 5 89