WATER
WATER
WATER
POLYMER
CANE RECEIVING
RAW JUICE POLYMERS
EVAPORATORS CORROSION
BIOCIDES OXYGEN SCAVENGERS
ANTISCALANTS DISPERSANTS
CORROSION INHIBITORS BOILER
MILLING VACUUM
PANS VISCOSITY
MODIFIER CRYSTALIZER
CENTRIFUGE DRYER
SUGAR STORAGE
TO REFINERY FERMENTATION
PRODUCT YEAST
PREPARATION INTERMEDIATE
TANK
BIOCIDE, DISPERSANTS, AND CORROSION INHIBITORS
ANTIFOAMS DISPERSAN
FERMENTATION CENTRIFUGE
ANTISEPTIC POLYMERS
ANTISCALANTS FINISHED
PRODUCT ALCOHOL
NEUTRALIZATION NEUTRALIZATIO
N
ALCOHOL ANHYDROUS ALCOHOL HYDRATE
POLYMERS
CLARIFIER
ANTISCALANTS AND CLEANERS
PHOSPHATE
AIR FLOATATION
CALCIUM FILTER
SULFUR DIOXIDE
DISTILLATION CLEANER
RAW JUICE COAGULANT
1 3
4 5
6 7
8 9
10
2
COOLING TOWER
Gambar 4 Proses pabrikasi gula secara umum Sumber: PG Jatitujuh Cirebon
Secara umum proses pabrikasi sampai menghasilkan gula dapat dibagi dalam 4 stasiun operasi yaitu:
a Proses Ekstraksi b Pengendapan Kotoran Dengan Kapur
Liming
c Proses Penguapan Evaporasi d Proses Kristalisasi
e Proses Penyimpanan f Proses Pemurnian
g Proses Pendidihan h Proses Pengolahan Sisa
a. Proses Ekstraksi
Tahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Di kebanyakan pabrik, tebu dihancurkan dalam sebuah serial penggiling putar yang
berukuran besar. Cairan tebu manis dikeluarkan dan serat tebu dipisahkan, untuk selanjutnya digunakan di mesin pemanas boiler. Di lain pabrik, sebuah diffuser
digunakan seperti yang digambarkan pada pengolahan gula bit. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat
berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula. Skema proses ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Proses ekstraksi gula Sumber: PG Jatitujuh Cirebon
Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 15 gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2 gula, sekitar 50 air serta pasir dan
batu-batu kecil dari lahan yang terhitung sebagai “abu”. Sebuah tebu bisa mengandung 12 hingga 14 serat dimana untuk setiap 50 air mengandung
sekitar 25 hingga 30 ton bagasse untuk tiap 100 ton tebu atau 10 ton gula. b. Pengendapan kotoran dengan kapur Liming
Pabrik dapat membersihkan jus dengan mudah dengan menggunakan semacam kapur slaked lime yang akan mengendapkan sebanyak mungkin
kotoran untuk kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming. Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk
mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa kalsium hidroksida atau CaOH
2
dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap
gravitasi: sebuah tangki penjernih clarifier. Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang
keluar merupakan jus yang jernih. Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam
penyaring vakum putar rotasi dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis.
Jus dan cairan manis ini kemudian dikembalikan ke proses.
c. Proses Penguapan Evaporasi