BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Lantar Belakang
Kota Belawan secara geografis terletak di 03°47′LU 98°42′BT 03 47’
00” LU dan 98” 42” BT. Sebagian besar kota ini memiliki lahan yang relative datar . Kota Belawan yang mempunyai luas wilayah 28.2 km
2
dan kepadatan ± 95506 jiwa 2012. Perkembangan kota ini dalam waktu singkat menjadi sangat
pesat. Selain itu terdapat Pelabuhan dan Industri industri. Pada kawasan kota Belawan dengan adanya perubahan tata guna lahan
dari daerah resapan air hujan menjadi sebuah kawasan industri , pemukiman dan pelabuhan, sehingga mengakibatkan sering terjadinya banjir normal dan banjir
ROB. Untuk mencegah banjir tersebut maka diperlukan suatu bangunan air yaitu tanggul yang dapat menahan banjir memasuki pemukiman.
Pada awalnya pemerintah telah membuat tanggul disepanjang pesisir kota Belawan dan pelabuhan. Namun saat ini ketinggian muka air semakin bertambah
sehingga air banjir masi melimpas melewati tanggul mengakibatkan banjir di kota Belawan. Diperlukan adanya evaluasi tinggi tanggul yang dapat mencegah air
banjir tidak memasuki daerah kota Belawan.
1.2 Perumusan Masalah
Pada bangunan tanggul exsisting yang ada pada muara sungai Belawan perlu dilakukan evaluasi terhadap fungsinya sebagai penahan limpasan air akibat
kenaikan muka air laut ke daratan. Hal ini mengingat masih sering terjandi banjir akibat pasang surut di daerah studi sehingga akan diteliti oleh penulis apakah
tanggul banjir pasang surut masih berfungsi secara maksimal untuk menahan limpasan air laut.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam pembahasan ini tidak terlalu luas maka dibuat batasan masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas antara lain:
1.
penulis hanya membahas banjir yang terjadi pada Kawasan muara sungai Belawan
2.
Pada curah hujan digunakan dengan metode Rasional.
3.
Perhitungan debit banjir rencana digunakan metode nakayasu. 4. Perhitungan elevasi pasang surut digunakan metode admiralty.
5. Perhitungan tinggi muka air banjir ROB dengan hecras.
1.4 Tujuan