3. Setiap hasil pungutan Retibusi Pelayanan Kesehatan setiap hari harus
disetor ke kas daerah dan menyampaikan tembusan bukti setoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
4. Pengelola dalam tugasnya melakukan koordinasi dengan unit kerja atau
instansi terkait dalam hal ini Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan dan bertanggung jawab kepada Walikota Medan.
B. Hambatan Yang Sering Terjadi Dalam Pembayaran
Pelaksanaan pembayaran Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi apabila penulis cermati telah berjalan baik sampai saat ini. Rumah
Sakit Umum Dr.Pirngadi adalah salah satu Rumah Sakit Daerah yang disediakan oleh pemerintah untuk memberikan Jasa Pelayanan Kesehatan
kepada setiap pihak yang membutuhkan. berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan permasalahan yang sering terjadi dan perlu dibahas untuk
ditemukan solusi pemecahannya. adapun permasalahan tersebut antara lain: 1.
Petugas yang menerima pembayaran hanya memberikan kwitansi kepada pasien sebagai wajib Retribusi kalu pasien tersebut meminta kwitansi
setelah pasien keluar dari Rumah Sakit. sedangkan menurut Peraturan Daerah Pembayaran retribusi dipungut dengan menggunakan Surat
Ketatapan Retribusi DaerahSKRD 2.
Ketidaktahuan petugas akan tariff pelayanan kesehatan, hal ini merupakan permasalahan yang penting untuk dicari pemecahannya karena dapat
mempengaruhi hasil penerimaan dan juga dapat merugikan masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan.
3. Petugas belum dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan disiplin
karena masih terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan petugas dan pada saat penyetoran hasil penerimaan petugas terkadang
tidak memperlihatkan kwitansi kepada pasien 4.
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan dalam membayar retribusi hal ini berdampak
terhadap kurangnya pemasukan retribusi pelayanan kesehatan yang masuk ke kas daerah. adapun masyarakat yang tidak bersedia membayar atau
dipungut retribusinya tidak hanya dari masyarakat biasa saja akan tetapi juga dari Pegawai Instansi Pemerintah yang terkadang enggan untuk
membayar Retribusi Pelayanan Kesehatan 5.
Kurang adanya penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan bagi pembangunan
daerah, dan tidak tegasnya aparat hukum dalam menjalankan tugasnya terhadap wajib retribusi yang tidak membayar sehingga membuat
msyarakat tidak takut terhadap pelanggaran yang dilakukannya 6.
Rumah sakit Umum Dr.Pirngadi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan senatiasa dituntut untuk memberikan pelayanan yang
baik kepada setiap pihak yang membutuhkan, namun dalam kenyataannya sampai saat ini di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi masih sulit untuk
mendapatkan informasi data pasien dan belum memberikan informasi data pasien dan belum memberikan layanan yang praktis dalam pembayaran
karena masih menggunakan cara atau sistem yang sehingga pihak-pihak yang membutuhkan harus menunggu waktu atau proses yang lama.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prosedur dan Sistem Pembayaran