Penutupan Katup
Kapasitas pompa
m
3
s
h
ls
m
NPSHa m
0,00427 2,765498×10
-2
9,167726 10
0,008536 1,104205×10
-1
9,084961 20
0,012802 2,482755×10
-1
8,947106 30
0,017068 4,412097×10
-1
8,754171 40
0,021334 6,892190×10
-1
8,506162 50
0,0256 9,920671×10
-1
8,203314 60
0,029866 1,350451
7,844930 70
0,034132 1,763670
7,431711 80
0,038398 2,231955
6,963426 90
0,042664 2,755306
6,440075 100
0,04693 3,333721
5,861660
Gambar 5.5 Grafik hubungan antara kapasitas pompa dengan NPSHa teoritis
Dari gambar 5.5 menunjukan bahwa adanya penurunan NPSHa secara perlahan terhadap kenaikan kapasitas pompa. Semakin kapasitasnya bertambah, maka NPSHa
mengalami penurunan. NPSHa mengalami penurunan sampai 3 meter dari awal kenaikan kapasitas hingga akhir.
5.5.2 Net Positive Suction Head Required NPSH yang diperlukan
Besarnya NPSH yang diperlukan berbeda untuk setiap pompa. Untuk suatu pompa tertentu, NPSH yang diperlukan berubah menurut kapasitas dan putarannya. Agar pompa
y = -1513,x
2
- 0,023x + 9,195 R² = 1
0,000000E+00 1,000000E+00
2,000000E+00 3,000000E+00
4,000000E+00 5,000000E+00
6,000000E+00 7,000000E+00
8,000000E+00 9,000000E+00
1,000000E+01
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05
NPSHa teoritis m
NPSHa teoritis
dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi syarat NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. Harga NPSH yang diperlukan harus diperoleh
dari pabrikan pompa yang bersangkutan. Namun untuk penaksiran secara kasar, NPSH yang diperlukan dapat dihitung dengan persamaan 25 pada bab II yaitu:
Dimana : NPSH
r
= NPSH yang diperlukan = Koefisien kavitasi Thoma
= Head Total pomp Dimana, dalam mencari koefisien kavitasi Thoma, digunakan grafik yang terdapat pada
gambar 2.16 dengan cara interpolasi. Dengan demikian, hasil NSPHr yang telah dihitung dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini
Tabel 5.13
Hubungan antara Head total Pompa, bilangan Kavitaasi Thoma terhadap NPSHr
Kapasitas pompa
m
3
s Head Total Pompa
m bilangan Kavitasi Thoma
NPSHr m
0,00427 11,08327
0,032394016 0,3590315
0,008536 11,32967
0,057849938 0,6554206
0,012802 11,73852
0,068987034 0,8098058
0,017068 12,30949
0,076868749 0,9462153
0,021334 13,04245
0,084010231 1,095699
0,0256 13,92978
0,090154515 1,255833
0,029866 14,99396
0,09347156 1,401509
0,034132 16,21238
0,094729275 1,535787
0,038398 17,59251
0,094360149 1,660031
0,042664 19,13431
0,092773453 1,775156
0,04693 20,83775
0,090301672 1,881684
Gambar 5.6 Grafik hubungan antara Head total pompa dengan NPSHr teoritis
Dari gambar 5.6 menunjukan hal yang terbalik dibandingkan pada gambar 5.5. Pada gambar 5.6 NPSHr mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan kapasitas pompa.
Walaupun masih di bawah NPSHa ini merupakan sebuah ancaman dalam perancangan pompa yang menunjukan bahwa NPSHr mengalami kenaikan. Bila ini tidak diatasi, maka
kavitasi lebih lanjut akan terjadi dan lebih serius dampaknya terhadap pompa. Dari hasil perhitungan teoritis ini menunjukan bahwa nilai NPSHa masih berada di atas NPSHr
walaupun perbedaannya kecil. Ini mengindikasikan bahwa proses terjadinya kavitasi sudah mulai terjadi seiring meningkatnya kapasitas pompa dengan pembukaan katup untuk
menaikan kapasitas pompa. Hal ini perlu diperhatikan dalam mengatasi efek kavitasi pada pompa.
5.6 Hasil Simulasi Pompa dengan Program CFD Fluent 6.3.26