Analisa Simulasi Pada Variasi Bukaan Katup

Dari kondisi batasan ini didapat hasil dari iterasi simulasi pompa, data hasil simulasi, distribusi energi, dan distribusi tekanan. Berikut hasil simulasi yang didapatkan dari program metode perhitungan komputasi dinamika fluida atau Computational Fluid Dynamics CFD dengan program komputer FLUENT 6.3.26.

5.6.1 Analisa Simulasi Pada Variasi Bukaan Katup

Pembukaan katup merupakan salah satu merubah kapasitas pompa yang disesuaikan dengan kebutuhan dari pemakai. Karenanya, hal ini menyebabkan variasi kapasitas. Variasi bukaan katup dimulai dari 0 sampai dengan 100 dengan 10 kali bukaan yang berarti setiap variasi kapasitas dibuka 10. Untuk melihat hasil secara simulasi, berikut ditampilkan pada tabel data hasil simulasi yang nantinya akan menjadi dasar perhitungan yang didapat secara simulasi dan untuk dibandingkan dengan hasil perhitungan secara teoritis Tabel 5.14 Data Hasil Simulasi penutupan katup Kapasitas m 3 s Kecepatan Aliran ms Bilangan Reynold Faktor Gesek f 0,01251643 1,52356 167142,2928 0,001151409 10 0,013926776 1,695234 185975,805 0,001099226 20 0,015679894 1,908632 209386,6527 0,001044847 30 0,018031297 2,194856 240786,8834 0,00098405 40 0,02050882 2,496432 273871,3068 0,000932031 50 0,023050972 2,805875 307818,7802 0,000887674 60 0,025690064 3,127118 343060,7736 0,000848819 70 0,028262424 3,440238 377411,6326 0,000816345 80 0,030906972 3,762145 412726,4702 0,00078731 90 0,033512464 4,079298 447519,7699 0,00076216 100 0,036105789 4,39497 482150,5962 0,000739904 Dari data hasil simulasi di atas, bisa menjadi acuan dalam mencari Head Pompa, efisiensi, dan daya yang dipakai pompa serta untuk melihat parameter terjadinya kavitasi yaitu NPSHa yang harus lebih besar dari NPSHr. Berikut disajikan data dari maasing-masing perhitungan. 5.6.1.a Head Total Pompa Hasil Simulasi Untuk menentukan head total pompa ada beberapa hal yang harus dihitung yaitu head kecepatan yang disesuaikan dengan perubahan kecepatan aliran, kemudian head kerugian yang juga mengalami perubahan karena bilangan reynold untuk tiap bukaan, sedangkan untuk haed statis dan head tekanan tidak mengalami perubahan. Tabel 5.15 Head Total Hasil Simulasi Gambar 5.7 Grafik hubungan antara kapasitas pompa dengan Head total Pompa hasil simulasi Dari gambar 5.7 memperlihatkan bahwa kenaikan head total pompa mengalami kenaikan yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan head total secara teoritis pada gambar 5.2 5.6.1.b Hubungan antara Kapasitas pompa dengan Efisiensi Pompa Hasil Simulasi Dengan menggunakan cara yang sama untuk menghitung daya pompa yang dinyatakan dengan BHP dan efisiensi pompa. Maka hubungan keduanya dapat dihitung dengan cara berikut y = 4446,x 2 + 1,049x + 10,99 R² = 1 0,000000E+00 2,000000E+00 4,000000E+00 6,000000E+00 8,000000E+00 1,000000E+01 1,200000E+01 1,400000E+01 1,600000E+01 1,800000E+01 0,01 0,02 0,03 0,04 head total pompa simulasi m head total pompa simulasi Penutupan Katup Kapasitas m 3 s Head Kecepatan m Head Kerugian h l m + h s m Head total m 0,01251643 0,118309637 5,877783×10 -1 11 11,70609 10 0,013926776 0,14647392 7,268579×10 -1 11 11,87333 20 0,015679894 0,185671565 9,202557×10 -1 11 12,10593 30 0,018031297 0,245534804 1,215311E+00 11 12,46085 40 0,02050882 0,31764387 1,570400E+00 11 12,88804 50 0,023050972 0,401270872 1,981877E+00 11 13,38315 60 0,025690064 0,4984132 2,459523E+00 11 13,95794 70 0,028262424 0,603223114 2,974565E+00 11 14,57779 80 0,030906972 0,721393221 3,554962E+00 11 15,27636 90 0,033512464 0,848148429 4,177245E+00 11 16,02539 100 0,036105789 0,98449344 4,846341E+00 11 16,83083 Dimana γ = berat jenis cairan yang dipompa 9792,342 kgm 3 Q = kapasitas pompa H = head aktual m Sehingga 5 besar daya kuda untuk mengatasi kebocoran dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 26 bab II Dimana γ = berat jenis cairan yang dipompa 9792,342 kgm 3 QL = jumlah kebocoran total yang terjadi 0.1 Q m3s H = head pompa m Sehingga 6 Besar daya kuda yang dipakai untuk mengatasi gesekan pada cakraimpeller dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 27 pada bab II Dimana γ = berat jenis cairan yang dipompa 9792,342 kgm 3 n = putaran poros 1450 rpm d = dimeter impeller 0,1016 m Sehingga = 0,05171 HP 7 Daya kuda untuk mengatasi kerugian hidrolis HPH dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 28 pada bab II Dimana γ = berat jenis cairan yang dipompa 9792,342 kgm 3 Q’ = kapsitas aliran ditambah kebocoran yang terjadi 1.1Q m3s h ls = kerugian hidrolis m lihat tabel 5.5 sehingga 8 Besarnya daya kuda yang dipakai untuk mengatasi kerugian mekanis HP M pada bantalan packing besarnya berkisar 4 dari BHP, ma besar BHP adalah : BHP = + + 0,0516 HP + +0,04BHP = 143,6209 QH+ 0,0516 HP + +0,04BHP = 143,6209QH+ 0,05171 HP + Tabel 5.16 berikut ini menampilkan perhitungan efisiensi pompa dari hasil simulasi. Tabel 5.16 efisiensi pompa hasil simulasi Kapasitas m 3 s head total pompa m hls m FHP HP BHP HP Efisiensi pompa 0,01251643 11,70609 0,2373273 19,13007979 20,6233536 92,75931 0,013926776 11,87333 0,2937982 21,58975408 23,3613021 92,4167 0,015679894 12,10593 0,3723865 24,7836746 26,95309794 91,95112 0,018031297 12,46085 0,4923982 29,33587021 32,14121047 91,27183 0,02050882 12,88804 0,6369499 34,51057283 38,13019697 90,50720 0,023050972 13,38315 0,8045806 40,27838268 44,90829445 89,69030 0,025690064 13,95794 0,9992925 46,81779141 52,70704401 88,82644 0,028262424 14,57779 1,209364 53,79297595 61,13921352 87,98441 0,030906972 15,27636 1,446204 61,64540752 70,74976467 87,13161 0,033512464 16,02539 1,700242 70,11962016 81,23792998 86,31389 0,036105789 16,83083 1,973491 79,3427058 92,76679379 85,52921 Gambar 5.8 Grafik hubungan antara kapasitas pompa dengan efisiensi total Pompa hasil simulasi Dari gambar 5.8 memperlihatkan bahwa efisiensi pompa turun secara perlahan tidak seperti efisiensi pompa secara teoritis yang penurunannya lebih besar yang ditunjukan pada gambar 5.3. karena penurunannya sedikit, grafik yang dibentuk cenderung kelihatan linear. 5.6.1.c Daya Pompa Hasil Simulasi Tabel 5.16 berikut ini menampilkan perhitungan daya pompa dari hasil simulasi. Tabel 5.17 Daya pompa hasil simulasi Penutupan Katup Kapasitas pompa m 3 s Head total m Efisiensi total pompa Daya Pompa kW 0,01251643 11,70609 92,75931 15,36655472 10 0,013926776 11,87333 92,41674 17,40661261 20 0,015679894 12,10593 91,95112 20,08287605 30 0,018031297 12,46085 91,27183 23,94856233 40 0,02050882 12,88804 90,50720 28,41098346 50 0,023050972 13,38315 89,69030 33,46137477 60 0,025690064 13,95794 88,82644 39,27225859 70 0,028262424 14,57779 87,98441 45,55510651 80 0,030906972 15,27636 87,13161 52,71597194 90 0,033512464 16,02539 86,31389 60,53075169 100 0,036105789 16,83083 85,52921 69,12096064 y = -994,7x 2 - 263,9x + 96,29 R² = 0,999 8,500000E+01 8,600000E+01 8,700000E+01 8,800000E+01 8,900000E+01 9,000000E+01 9,100000E+01 9,200000E+01 9,300000E+01 9,400000E+01 0,01 0,02 0,03 0,04 efisiensi pompa hasil simulasi efisiensi pompa hasil simulasi Gambar 5.9 Grafik hubungan antara kapasitas pompa dengan daya pompa hasil simulasi Dari gambar 5.9 menunjukan bahwa kenaikan daya pompa pada titik-titik awal mengalami kenaikan yang tidak terlalu besar. Kemudian titik keempat daya pompa semakin meningkat dan untuk selanjutnya kenaikannya cukup besar dibandingkan pada awal. 5.6.1.d Net Positive Suction Head NPSH Simulasi 5.6.1d1 Net Positive Suction Head Available NPSH yang tersedia Untuk melihat hasil perhitungan NPSH secara simulasi, maka bisa dilihat pada tabel 5.18 dan gambar 5.10 berikut ini Tabel 5.18 NPSHa Simulasi Kapasitas pompa m 3 s tekanan absolut Nm 2 h ls m NPSHa m 0,01251643 106273,3 2,373273×10 -1 9,499363 0,013926776 109467,5 2,937982×10 -1 9,769086 0,015679894 116009,5 3,723865×10 -1 10,35857 0,018031297 127900,8 4,923982×10 -1 11,4529 0,02050882 140959,6 6,369499×10 -1 12,64193 0,023050972 159102,8 8,045806×10 -1 14,32709 0,025690064 180685,3 9,992925×10 -1 16,33640 0,028262424 204646,3 1,209364 18,57324 0,030906972 229537,9 1,446204 20,87834 0,033512464 257814,6 1,700242 23,51194 0,036105789 292461,8 1,973491 26,77688 y = 43626x 2 + 134,8x + 7,104 R² = 0,999 10 20 30 40 50 60 70 80 0,01 0,02 0,03 0,04 daya pompa hasil simulasi kW daya pompa hasil simulasi Gambar 5.10 Grafik Hubungan Kapasitas pompa dengan NPSHa secara simulasi Pada gambar 5.10 di atas memperlihatkan kenaikan NPSHa terhadap kapasitas pompa. Berbeda dengan hasil NPSHa teoritis yang mengalami penurunan, NPSHa malah mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh faktor kenaikan tekanan absolut dari data yang didapat dari software CFD. Dari data yang didapat CFD untuk setiap bukaan katup mulai dari 0 sampai dengan 100 tekanan absolut mengalami kenaikan. Sedangkan untuk tekanan uap jenuhnya tetap. 5.6.1d2 Net Positive Suction Head Required NPSH yang diperlukan NPSHr merupakan NPSH yang menjadi sebuah acuan apakah dalam sebuah instalasi terdapat kavitasi atau tidak. Penurunan NPSHa dan kenaikan NPSHr menjadi penunjuk akan adanya kavitasi. Pada simulasi ini, akan diperlihatkan dalam tabel 5.19 berikut ini Tabel 5.19 NPSHr Hasil Simulasi Penutupan Katup Head Total Pompa m bilangan Kavitasi Thoma NPSHr m 11,70609 0,088354956 1,034291 10 11,87333 0,091340219 1,084513 20 12,10593 0,094603915 1,145268 30 12,46085 0,098287324 1,224743 40 12,88804 0,117464527 1,513888 50 13,38315 0,121825866 1,630414 60 13,95794 0,125190801 1,747405 y = 20386x 2 - 259,1x + 9,469 R² = 0,999 0,000000E+00 5,000000E+00 1,000000E+01 1,500000E+01 2,000000E+01 2,500000E+01 3,000000E+01 0,01 0,02 0,03 0,04 NPSHa Simulasi m NPSHa Simulasi 70 14,57779 0,127479908 1,858375 80 15,27636 0,128953673 1,969942 90 16,02539 0,129658329 2,077826 100 16,83083 0,129734027 2,183532 Gambar 5.11 Grafik Hubungan antara Head total pompa dengan NPSHr simulasi Pada gambar 5.11 di atas memperlihatkan adanya kenaikan NPSHr namun kenaikannya tidak terlalu besar untuk tiap bukaan pompa. Pada titik awal kenaikan kapasitas, NPSHr mengalami kenaikan tidak terlalu besar hanya 0,005 m-0,006 m atau sebesar 4,6, lalu pada titik keempat NPSHr mengalami peningkatan sebesar 0,19 m atau sebesar 15,55. Bila dilihat secara perhitungan bahwa nilai NPSHa lebih besar dibandingkan dengan nilai NPSHr. Hal ini menunjukan bahwa pada pompa bebas kavitasi. Namun yang perlu diperhatikan pada perhitungan teoritis bahwa penurunan NPSHa dan kenaikan NPSHr mengindikasikan adanya penurunan tekanan statis namun belum sampai berada di bawah tekanan uap jenuh. Sedangkan pada hasil simulasi NPSHa mengalami peningkatan seiring meningkatnya tekanan absolut yang didapat dari data hasil simulasi dan sangat jauh nilainya dari NPSHr hasil simulasi.

5.6.2 Analisa Hasil Simulasi Pada Program CFD Fluent 6.3.26

Dokumen yang terkait

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve Open 100 %

15 75 132

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22. Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 25%

15 120 153

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22 pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 75%

10 94 119

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal Pada Instalasi Hotel Aryaduta Medan Dengan Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22

5 53 195

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal pada Instalasi Rumah Sakit G.L.Tobing Tj.Morawa dengan Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT versi 6.1.22

9 67 187

ANALISIS PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP KECEPATAN DAN TEKANAN FLUIDA PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23

1 8 18

TUGAS AKHIR PENGARUH KAVITASI TERHADAP FENOMENA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SENSOR PIEZOELEKTRIK.

0 1 12

PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA DAN KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL.

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin- mesin Fluida - Simulasi Pengaruh NPSH Terhadap Terbentuknya Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan Program Komputer Computational Fluid Dyanamic Fluent

0 0 30

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

0 0 12