Hamburan Hamburan Secara Mekanika Klasik
2
2 1
mv T
a
=
2.1 dengan m adalah massa partikel, dan
adalah kecepatan partikel. v
Momentum angular partikel terhambur relatif terhadap inti target pada jarak yang sangat jauh adalah
s mv
v m
r =
×
→ →
. Jarak minimum partikel yang meninggalkan inti adalah
bergantung pada s dan nilai mutlak s pada tumbukan head-on collision adalah
min
r =
s yang mana partikel datang seketika
kemudian diam sebelum berbalik arah. Pada saat terjadi tumbukan head-on collision energi kinetik partikel datang berubah menjadi energi potensial Coulomb
d zZe
mv
2 2
4 1
2 1
πε =
2.2 dengan ze adalah muatan proyektil, Ze adalah muatan pada target, dan d sebagai
jarak terdekat partikel datang ke inti target pada tumbukan head-on collision. Partikel yang berada pada posisi antara posisi awal dan posisi inti target
mempunyai energi kinetik dan potensial sehingga kekekalan energi untuk semua nilai parameter pental adalah
r zZe
mv mv
2 2
2
4 1
2 1
2 1
πε +
= 2.3
Sumbu berkas hamburan berupa simetri silinder dan oleh karena itu tampang lintang tidak bergantung pada sudut
φ . Partikel dengan parameter pental antara s dan s + ds dihamburkan kedalam cincin pada sudut antara
Θ dan . Jika target yang mempunyai sejumlah n inti per satuan volume dan
berbentuk lapisan tipis, maka dapat dianggap tidak terjadi banyak bayangan antara
Θ +
Θ d
satu inti dengan yang lain. Target yang demikian dapat berupa kertas perak atau timah dengan ketebalan x dengan jumlah inti per satuan luas adalah nx dan bagian
df pada partikel datang yang langsung meninggalkan cincin annular seluas
ds s
π
2
adalah ds
s nx
df π
2 =
2.4 bagian f dengan parameter pental yang kurang dari s adalah
2
s nx
f π
= 2.5
Jika partikel dihamburkan dengan parameter pental s menghasilkan Θ ,
maka persamaan 2.5 juga memberikan f pada sudut yang lebih besar dari Θ ,
tetapi diperlukan hubungan antara s dan Θ dengan catatan tiap partikel datang
dihamburkan hanya lebih dari sekali.
Θ −
π 2
1
P Δ
2 sin
Θ mv
Θ
β r
Θ
mv Pf
=
mv Pi
=
Pi Pf
s
Gambar 2.1 Lintasan hiperbolik pada partikel yang dihamburkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari gambar tersebut terlihat bahwa momentum linear pada partikel yang dihamburkan hanya mengubah arah partikel sehingga momentum linear awal dan
akhir yang jauh dari hamburan adalah . Perubahan vektor momentum pada
Gambar 2.1 sebesar mv
2 sin
2 Θ
= Δ
mv p
2.6 dalam arah
Θ −
π . Menurut hukum Newton kedua
dt dp
F =
, dengan F adalah gaya Coulomb sehingga
∫ ∫
∫
= =
= Δ
β πε
cos 4
2 2
r dt
zZe Fdt
dp p
2.7 dengan
β adalah sudut antara dua bagian dan vektor r. Pada posisi awal yang jauh dari hamburan untuk t = 0 maka
β mempunyai nilai
2 2
Θ −
−
π , dan pada
posisi akhir untuk t = ∞ maka β adalah
2 2
Θ −
+
π .
Kecepatan
v
dapat ditulis dalam bentuk radial dan komponen sudut β
β dt
d r
r dt
dr v
+ =
→
2.8
dengan r adalah vektor satuan dalam arah radial, dan
adalah vektor satuan dalam arah sudut sehingga momentum angular untuk inti target adalah
β
.
2
dt d
mr v
r m
l β
= ×
=
→ →
2.9 Momentum angular partikel yang jauh meninggalkan inti target mempunyai nilai
, maka kekekalan momentum angular s
mv
dt d
mr s
mv β
2
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
s v
d r
dt
2
β =
2.10 Jika hasil pada persamaan 2.10 disubsitusikan ke dalam persamaan 2.7, maka
diperoleh
∫
Θ −
+ Θ
− −
= Δ
2 2
2 2
2
cos 4
π π
β β
πε d
s v
zZe p
2 cos
2
2
Θ =
s v
zZe πε
2.11 Dari persamaan 2.6 dan persamaan 2.11 diperoleh hubungan antara s dan
Θ
, yaitu
2 cot
2 Θ
= d
s 2.12
Jika persamaan 2.12 dimasukkan ke dalam persamaan 2.4, maka diperoleh Θ
Θ Θ
= d
d nb
df 2
csc 2
cot 4
2 2
π 2.13
Tampang lintang diferensial Ω
d d
σ didefenisikan sebagai Arya, 1966
nx df
d =
σ 2.14
atau
Ω =
Ω nxd df
d d
σ 2.15
Subsitusi persamaan 2.4 ke dalam persamaan 2.15 menghasilkan
Ω =
Ω =
Θ d
ds s
d d
π σ
σ 2
2.16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari persamaan 2.12 diperoleh
2 sin
4
2
Θ Θ
− =
d d
ds 2.17
sehingga persamaan 2.16 dapat dituliskan menjadi
Ω Θ
Θ Θ
− =
Ω =
Θ d
d d
d d
2 sin
2 cos
4
3 2
π σ
σ 2.18
Mengingat
Θ Θ
= Ω
d d
sin 2
π dan persamaan 2.2, persamaan 2.18 dapat
dituliskan kembali menjadi
2 sin
1 4
1 4
4 2
2 2
Θ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ =
Ω =
Θ
a
T zZe
d d
πε σ
σ 2.19
persamaan ini merupakan tampang lintang hamburan Rutherford dengan karakteristik
2 sin
4
Θ
−
.