Psychrometric chart Manfaat Penelitian

Ga mbar 2.5 Ps yc hrome tr ic C hart . Proses-proses yang terjadi pada udara dalam psychometric chart adalah sebagai berikut 1 proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling and dehumidifying, 2 proses pemanasan heating, 3 proses pendinginan dan menaikkan kelembaban cooling and humidifying, 4 proses pendinginan cooling, 5 proses humidifying, 6 proses dehumidifying, 7 proses pemanasan dan penurunan kelembaban heating and dehumidifying, 8 proses pemanasan dan menaikkan kelembaban heating and humidifying. Gambar 2.6 Proses yang terjadi dalam Psychrometric Chart 1. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling and dehumidifying Proses pendinginan dan penurunan kelembaban adalah proses penurunan kalor sensibel dan penurunan kalor laten ke udara. Pada proses pendinginan dan penurunan kelembaban terjadi penurunan temperatur bola kering, temperatur bola basah, entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan kelembaban spesifik. Sedangkan kelembaban relatif dapat mengalami peningkatan dan dapat mengalami penurunan, tergantung dari prosesnya. Gambar 2.7 Proses Cooling and Dehumidifying 2. Proses pemanasan heating Proses pemanasan heating adalah proses penambahan kalor sensibel ke udara. Pada proses pemanasan, terjadi peningkatan temperatur bola kering, temparatur bola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik embun dan kelembaban spesifik tetap konstan. Namun kelembaban relatif mengalami penurunan. Gambar 2.8 Proses heating PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Proses pendinginan dan menaikkan kelembaban cooling and humidifying Proses cooling and humidifying berfungsi menurunkan temperatur dan menaikkan kandungan uap air di udara. Proses ini menyebabkan perubahan temperatur bola kering, temperatur bola basah dan kelembaban spesifik. Pada proses ini, terjadi penurunan temperatur kering dan volume spesifik. Selain itu, terjadi peningkatan temperatur bola basah, titik embun, kelembaban relatif dan kelembaban spesifik. Gambar 2.9 Proses Cooling and Humidifying 4. Proses pendinginan cooling Proses pendinginan adalah proses pengambilan kalor sensibel dari udara sehingga temperatur udara mengalami penurunan. Pada proses pendinginan, terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah dan volume spesifik, namun terjadi peningkatan kelembaban relatif. Pada kelembaban spesifik dan suhu titik embun tidak terjadi perubahan atau konstan. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis horizontal ke arah kiri. Gambar 2.10 Proses Cooling 5. Proses humidifying Proses humidifying merupakan penambahan kandungan uap air ke udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis vertikal ke arah atas. Gambar 2.11 Proses Humidifying PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Proses dehumidifying Proses dehumidifying merupakan proses pengurangan kandungan uap air pada udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi, suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis dalam psychrometric chart adalah garis vertikal ke arah bawah. Gambar 2.12 Proses Dehumidifying 7. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban heating and dehumidifying Pada proses ini berfungsi untuk menaikkan suhu bola kering dan menurunkan kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembaban relatif tetapi terjadi peningkatan suhu bola kering. Garis proses ini pada psychrometric chart adalah kearah kanan bawah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.13 Proses Heating and Dehumidifying 8. Proses pemanasan dan menaikkan kelembaban heating and humidifying Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses ini terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola kering. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis kearah kanan atas. Gambar 2.14 Proses Heating and Humidifying PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.5 Siklus Kompresi Uap

Salah satu penerapan yang banyak digunakan dari termodinamika adalah refrijerasi refrigeration yang berfungsi untuk memindahkan kalor dari tempat bersuhu rendah ke tempat yang bersuhu tinggi. Pada mesin ini siklus refrijerasi yang digunakan adalah siklus kompresi uap. Sikuls ini digunakan karena pemakaiannya yang sangat luas dan fluida kerjanya bermacam-macam misalnya: amonia, R12, R22, R502, R134a, dll. Pada siklus kompresi uap umumnya menggunakan refrigeran R134a sebagai fluida kerja karena lebih ramah lingkungan. Siklus kompresi uap memiliki 4 komponen utama yaitu evaporator, kompresor, kondensor dan pipa kapiler. Gambar 2.15 Skematik Siklus Kompresi Uap Pada siklus kompresi uap refrigeran bertekanan rendah akan dikompresikan kompresor sehingga menjadi uap refrigeran bertekanan tinggi, selanjutnya uap refrigeran bertekanan tinggi diembunkan menjadi cairan refrigeran bertekanan Q out Q in W in Evaporator Kondensor Kompresor Pipa Kapiler tinggi saat melewati kondensor. Kemudian cairan refrigeran bertekanan tinggi tersebut tekanannya diturunkan oleh pipa kapiler agar cairan refrigeran bertekanan rendah tersebut dapat menguap kembali dalam evaporator menjadi uap refrigeran tekanan rendah. Gambar 2.16 Siklus Kompresi Uap pada Diagram P-h Gambar 2.17 Siklus Kompresi Uap pada Diagram T-s Te mper atur e T Entropy s 1a 3a 2a 4 3 2 1 Q in Q out W in P re ssure P Enthalpy h 1a 3a 2a 4 3 2 1 P 1 P 2 Tc Te PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam siklus kompresi uap, refrigeran mengalami beberapa proses yaitu : a. Proses 1-2 merupakan proses kompresi isentropik proses berlangsung pada entropi s konstan refrigeran. Karena proses ini berlansung secara isentropik, maka suhu yang keluar dari kompresor meningkat menjadi gas panas lanjut. Proses ini dilakukan oleh kompresor, refrigeran yang berupa gas bertekanan rendah mengalami kompresi yang mengakibatkan refrigeran menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. b. Proses 2-2a merupakan proses penurunan suhu desuperheating. Proses ini berlangsung ketika refrigeran memasuki kondensor. Refrigeran gas panas lanjut yang bertemperatur tinggi diturunkan suhunya sampai memasuki titik gas jenuh, berlangsung pada tekanan yang konstan. c. Proses 2a-3a merupakan proses kondensasi atau pelepasan kalor ke udara lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada saat yang sama terjadi perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini dikarenakan temperatur refrigeran lebih tinggi dari pada suhu udara lingkungan sekitar kondensor. Berlangsung pada tekanan dan suhu yang konstan. d. Proses 3a-3 merupakan proses pendinginan lanjut, proses ini terjadi pelepasan kalor sehingga suhu refrigeran keluar dari kondensor menjadi lebih rendah dan berada pada fase cair. Hal ini agar refrigeran dapat lebih mudah mengalir dalam pipa kapiler. e. Proses 3-4 merupakan proses penurunan tekanan secara drastis dan berlangsung pada entalpi yang konstan, proses ini berlangsung selama di dalam pipa kapiler. Pada proses ini refrigeran mengalami perubahan fase dari cair menjadi fase