Dalam siklus kompresi uap, refrigeran mengalami beberapa proses yaitu : a.
Proses 1-2 merupakan proses kompresi isentropik proses berlangsung pada entropi s konstan refrigeran. Karena proses ini berlansung secara isentropik,
maka suhu yang keluar dari kompresor meningkat menjadi gas panas lanjut. Proses ini dilakukan oleh kompresor, refrigeran yang berupa gas bertekanan
rendah mengalami kompresi yang mengakibatkan refrigeran menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi.
b. Proses 2-2a merupakan proses penurunan suhu desuperheating. Proses ini
berlangsung ketika refrigeran memasuki kondensor. Refrigeran gas panas lanjut yang bertemperatur tinggi diturunkan suhunya sampai memasuki titik gas jenuh,
berlangsung pada tekanan yang konstan. c.
Proses 2a-3a merupakan proses kondensasi atau pelepasan kalor ke udara lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada saat yang sama terjadi
perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini dikarenakan temperatur refrigeran lebih tinggi dari pada suhu udara lingkungan
sekitar kondensor. Berlangsung pada tekanan dan suhu yang konstan. d.
Proses 3a-3 merupakan proses pendinginan lanjut, proses ini terjadi pelepasan kalor sehingga suhu refrigeran keluar dari kondensor menjadi lebih rendah dan
berada pada fase cair. Hal ini agar refrigeran dapat lebih mudah mengalir dalam pipa kapiler.
e. Proses 3-4 merupakan proses penurunan tekanan secara drastis dan berlangsung
pada entalpi yang konstan, proses ini berlangsung selama di dalam pipa kapiler. Pada proses ini refrigeran mengalami perubahan fase dari cair menjadi fase
campuran cair-gas. Akibat dari penurunan tekanan, suhu refrigeran juga mengalami penurunan.
f. Proses 4-1a merupakan proses evaporasi atau penguapan. Ketika proses ini
berlangsung terjadi perubahan fase dari campuran cair-gas menjadi gas jenuh. Perubahan fase ini terjadi dikarenakan suhu refrigeran lebih rendah dari pada
suhu udara lingkungan sekitar evaporator sehingga terjadi penyerapan kalor dari udara lingkungan sekitar evaporator. Proses ini berlangsung pada tekanan dan
suhu yang konstan. g.
Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses yang terjadi karena penyerapan kalor terus menurus pada proses 4-1a, refrigeran yang akan masuk
ke kompresor berubah fase dari gas jenuh manjadi gas panas lanjut. Pada proses ini mengakibatkan kenaikan tekanan dan suhu refigeran.
2.1.6 Alat Penukar Kalor Heat Exchanger
Alat penukar kalor heat exchanger merupakan alat yang dapat menghasilkan perpindahan panas dari suatu fluida yang memiliki temperatur tinggi
menuju fluida yang temperturnya lebih rendah. Heat exchanger dapat berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin, dalam penelitian ini heat exchanger
digunakan sebagai pemanas udara. Proses perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Proses perpindahan panas secara
langsung yaitu fluida panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah, contohnya ejector. Sedangkan perpindahan panas secara
tidak langsung yaitu bila antara fluida panas dan fluida dingin tidak terjadi kontak secara langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah, contohnya kondensor.
Dalam penelitian ini heat exchanger digunakan untuk meningkatkan temperatur udara kering sebelum masuk lemari pengering. Heat exchanger
menggunakan fluida air yang dipanaskan dengan menggunakan pemanas air tenaga gas gas water heater. Gas water heater merupakan water heater yang
menggunakan gas LPG sebagai sumber energi pemanas airnya. Prinsip kerja dari gas water heater adalah pembakaran gas LPG yang digunakan untuk memanaskan
air di dalam pipa-pipa tembaga, sehingga dapat membuat air di dalam pipa-pipa menjadi panas dengan waktu yang cepat. Kemudian air yang telah panas tersebut
disalurkan menuju kondensor dengan menggunakan selang sehingga kondensor memiliki temperatur yang tinggi. Panas dari kondensor ini yang digunakan untuk
meningkatkan panas udara ketika udara melewati kondensor.
Gambar 2.18 Gas Water Heater yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.7 Proses Udara Yang Terjadi Pada Mesin Pengering Handuk
Pada Gambar 2.19 merupakan proses yang terjadi pada mesin pengering handuk. Udara luar yang mengandung uap air dilewatkan ke evaporator yang
bertemperatur rendah sehingga uap air pada udara mengalami kondensasi, setelah melewati evaporator temperatur dan kandungan uap air pada udara mengalami
penurunan cooling and dehumidifying. Kemudian udara bertemperatur rendah dan kering tersebut dilewatkan kompresor yang bertemperatur tinggi sehingga terjadi
perpindahan panas dari kompresor ke udara yang melewati kompresor, suhu udara menjadi naik. Udara ditingkatkan lagi temperaturnya ketika udara dilewatkan
kondensor dan heat exchanger. Proses ini disebut pemanasan heating, yang berjalan pada nilai kelembaban spesifik yang tetap.
Gambar 2.19 Proses udara yang terjadi pada mesin pengering pandangan atas Udara yang bertemperatur tinggi masuk dalam lemari pengering handuk
untuk mengeringkan handuk yang basah. Ketika udara bertemperatur tinggi dan kering melewati handuk basah terjadi perpindahan uap air dari handuk ke udara
yang melewatinya. Sehingga udara yang keluar dari lemari pengering Eva
pora tor
Kompr esor
Konde nsor
He at ex
change r
Handuk
Cooling and dehumidifying
heating Cooling and
humidifying Udara
masuk Udara
keluar