2.1.7 Proses Udara Yang Terjadi Pada Mesin Pengering Handuk
Pada Gambar 2.19 merupakan proses yang terjadi pada mesin pengering handuk. Udara luar yang mengandung uap air dilewatkan ke evaporator yang
bertemperatur rendah sehingga uap air pada udara mengalami kondensasi, setelah melewati evaporator temperatur dan kandungan uap air pada udara mengalami
penurunan cooling and dehumidifying. Kemudian udara bertemperatur rendah dan kering tersebut dilewatkan kompresor yang bertemperatur tinggi sehingga terjadi
perpindahan panas dari kompresor ke udara yang melewati kompresor, suhu udara menjadi naik. Udara ditingkatkan lagi temperaturnya ketika udara dilewatkan
kondensor dan heat exchanger. Proses ini disebut pemanasan heating, yang berjalan pada nilai kelembaban spesifik yang tetap.
Gambar 2.19 Proses udara yang terjadi pada mesin pengering pandangan atas Udara yang bertemperatur tinggi masuk dalam lemari pengering handuk
untuk mengeringkan handuk yang basah. Ketika udara bertemperatur tinggi dan kering melewati handuk basah terjadi perpindahan uap air dari handuk ke udara
yang melewatinya. Sehingga udara yang keluar dari lemari pengering Eva
pora tor
Kompr esor
Konde nsor
He at ex
change r
Handuk
Cooling and dehumidifying
heating Cooling and
humidifying Udara
masuk Udara
keluar
temperaturnya menurun dan kandungan uap airnya meningkat proses ini disebut proses cooling and humidifying.
Gambar 2.20 Proses Pengeringan Handuk Pada Psychrometric Chart Pada Gambar 2.20 merupakan proses pengeringan handuk pada
psychrometric chart yang terjadi pada mesin pengering handuk. Proses cooling and dehumidifying terjadi pada titik A hingga titik B. Pada titik B hingga titik F
merupakan proses heating. Proses cooling and humidifying terjadi dari titik F hingga titik H.
Keterangan pada Gambar 2.20 : a.
Titik A merupakan kondisi udara lingkungan sebelum masuk mesin pengering. b.
Titik B merupakan kondisi udara setelah melewati evaporator. c.
Titik C merupakan suhu kerja dari evaporator. d.
Titik D merupakan kondisi udara setelah melewati kompresor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Titik E merupakan kondisi udara setelah melewati kondensor.
f. Titik F merupakan kondisi udara setelah melewati heat exchanger kondisi udara
masuk lemari pengering. g.
Titik G merupakan suhu kerja dari kondensor. h.
Titik H merupakan kondisi udara setelah keluar dari lemari pengering handuk.
Untuk dapat mengetahui laju pengeringan mesin pengering handuk dapat dipergunakan Persamaan 2.2:
t m
M
2
2.2 Pada Persamaan 2.2:
M
2
= Laju pengeringan mesin pengering kg
air
menit Δm
= Perbedaan massa air kg
air
Δt = Perbedaan waktu
menit Menentukan laju aliran massa udara pada mesin pengering handuk dapat
mempergunakan Persamaan 2.3:
w M
m
udara
2
2.3 Pada Persamaan 2.3
udara
m
= Laju aliran massa udara kg
udara
menit M
2
= Laju pengeringan mesin pengering kg
air
menit Δw
= Massa air yang berhasil diuapkan kg
air
kg
udara