Teori Keagenan Agency Theory Teori Sikap dan Perilaku Theory of Attitude and Behavior

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Teori Keagenan Agency Theory

Jensen dan Meckling 1976 dalam Pebi 2010:9 menggambarkan teori keagenan sebagai suatu kontrak dibawah satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Agen bertanggungjawab kepada prinsipal dengan membuat laporan pertanggungjawaban setiap periode tertentu. Pertentangan dan tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dapat menimbulkan permasalahan yang dalam teori ini dikenal sebagai Asymmetric Information AI Arifin, 2007. Asymmetric Information AI yaitu informasi yang tidak seimbang yang disebabkan karena adanya distribusi informasi yang tidak sama yang terkait dengan transaksi bisnis Astika, 2011:4. Ketergantungan pihak eksternal pada angka akuntansi, memberikan celah kepada manajer untuk mencari keuntungan sendiri dan tingkat AI yang tinggi menyebabkan manajer untuk memanipulasi kerja yang akan dilaporkan untuk kepentingan diri sendiri. Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan perusahaan tiap periode tertentu diberikan agen kepada prinsipal. Oleh karena hal tersebut, timbul rasa 2 keraguan terhadap agen. Untuk mengurangi rasa keraguan terhadap agen, jasa akuntan publik diperlukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan yang dibuat agen. Audit ini juga dilakukan guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan informasi seperti, investor, kreditor, calon kreditor dan lembaga pemerintah Boyton Kell, 2006:16.

2.1.2 Teori Sikap dan Perilaku Theory of Attitude and Behavior

Teori sikap dan perilaku yang dikembangkan oleh Triandis 1980, menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang ingin lakukan serta terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-aturan sosial yang terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan kebiasaan yang terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan Chandra dan Ramantha, 2013. Dengan mengetahui sikap pada diri seseorang maka akan dapat diduga respon atau perilaku yang akan diambil oleh seseorang terhadap masalah atau keadaan yang dihadapi. Pembentukan atau perubahan sikap ditentukan oleh dua faktor pokok, yaitu faktor individu faktor dalam dan faktor luar. Faktor individu adalah faktor yang berhubungan dengan respon individu menanggapi dunia luar secara selektif. Sedangkan faktor luar adalah faktor yang berhubungan dengan hal-hal atau keadaan dari luar yang merupakan rangsangan atau stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap Maryani dan Ludigdo, 2000 dalam Hidayat, 2011. 3 Teori sikap dan perilaku mampu memengaruhi auditor untuk mengelola faktor personalnya sehingga mampu bertindak jujur, tidak memihak pada suatu kepentingan tertentu, berpikir rasional, bertahan meskipun dalam keadaan tertekan, berperilaku etis dengan senantiasa mengindahkan norma-norma profesi dan norma moral yang berlaku yang nantinya akan memengaruhi auditor dalam mengambil opini yang sesuai Chandra dan Ramantha, 2013.

2.1.3 Audit Sistem Informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh etika profesi auditor eksternal dan masa perikatan audit terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Wilayah Bandung

0 5 1

Pengaruh pengalaman auditor dan etika profesi auditor terhadap kualitas audit : (survey pada kantor akuntan publik (KAP) di Wilayah Bandung)

1 26 79

PENGARUH PENGALAMAN, OTONOMI, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang).

4 33 19

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 4 20

PENGARUH INDEPENDENSI,PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR MENGGUNAKAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 3 61

PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR PADA PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI.

0 0 8

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PELATIHAN AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI.

0 0 28

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TINGKAT PENDIDIKAN, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN, DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI.

0 0 18

Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer, Computer Self Efficacy dan Etika Profesi pada Kinerja Auditor di Surakarta dan Yogyakarta

0 0 11