4
bila terjadi kegagalan sistem informasinya. Pemanfaatan teknologi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam
menyelesaikan tugasnnya. Technology acceptance model adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literature sistem informasi
manajemen, Chenhall, 2004. Teknik dan metode yang diguakan melaksanakan audit EDP James Hall,
2007, ada tiga yakni: auditing sekitar komputer audit around the computer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa non-mesin
memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output. Audit melalui komputer audit trough the computer, auditor menguji dan
menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan teknik ini adalah bahwa auditor
memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer. Audit dilakukan dengan komputer audit with the
computer menggunakann software untuk mengotomasikan prosedur pelaksanaan audit.
2.1.4 Kinerja Auditor
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance. Mangkunegara 2005:67 mengemukakan istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang, yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
5
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Teori tentang prestasi kerja lebih banyak mengacu pada teori psikologi yaitu tentang proses tingkah laku kerja
seseorang, sehingga seseorang tersebut menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaannya Agustia, 2006:104. Kinerja atau prestasi kerja dapat diukur
melalui kriteria seperti kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai, jabatan yang dipegang, absensi dan keselamatan dalam menjalankan tugas pekerjaan.
Gibson, et. al. 1996 dalam Wibowo 2009, menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan
perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur
prestasi kerja atau kinerja organisasi. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun
waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi dan Kanaka 1998:116
adalah auditor yang melaksanakan penugasan pemeriksaan examination secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan
tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Kalbers dan Forgarty 1995 mengemukakan bahwa kinerja auditor sebagai evaluasi terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar
dan kurun waktu tertentu, yaitu Fanani, 2008 :
6
1 Kualitas kerja
Mutu penyelesaian pekerjaan dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan, serta pengetahuan yang dimiliki auditor.
2 Kuantitas kerja
Jumlah hasil kerja yang dapat diselesaikan dengan target yang menjadi tanggungjawab pekerjaan auditor, serta kemampuan untuk memanfaatkan
sarana dan prasarana penunjang pekerjaan. 3
Ketepatan waktu Ketepatan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang tersedia.
Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya,
dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya. Kinerja auditor
menjadi perhatian utama, baik bagi klien ataupun publik, dalam menilai hasil audit yang dilakukan.
2.1.5 Konsep Dasar TABK