BAB II KABUPATEN MELAWI SELINTAS
II.1. Kabupaten Melawi
Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia. Adapun beberapa provinsi yang ada di Kalimantan sebagai berikut Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pembahasan bab ini terlebih dikhususkan di Kalimantan Barat.
Sintang adalah salah satu kabupaten yang berada di Kalimantan Barat. Nanga Pinoh termasuk dalam kabupaten Sintang dan menjadi kota kabupaten
paling akhir dari Kalimantan Barat.
1
Kabupaten Melawi adalah kabupaten yang baru terbentuk dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang pada tahun
2004. Pada awalnya Melawi menjadi bagian dari kabupaten Sintang, seiring
banyaknya keinginan masyarakat Nanga Pinoh untuk mendirikan kabupaten sendiri dan melalui pertimbangan yang cukup lama pada akhirnya bertepatan pada
tahun 2004 Melawi diresmikan menjadi kabupaten dengan Bupati pertama Drs. Suman Kurik, MM. Hal ini memang baru di telinga masyarakat Kalimantan Barat
karena mereka lebih mengetahui Nanga Pinoh dibandingkan dengan Melawi.
2
1
J.U. Lontaan. Sejarah – Hukum Adat Dan Adat Istiadat Kalimantan – Barat.
Bumirestu, Jakarta, 1975. Hal. 208.
2
http:www.pn-sintang.go.idindex.phpprofilyuridiksi. Diunduh tanggal 15 september 2015. 01:20 WIB.
21
Pembentukan Kabupaten Melawi tersebut bertujuan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Tahun 2004 adalah periode pertama Melawi menjadi Kabupaten. Sama
seperti kabupaten-kabupaten lainnya, Kabupaten Melawi juga mengalami perubahan-perubahan yang cukup mencolok baik di bidang pemerintahan, sosial
budaya dan ekonomi. Perbaikan diberbagai bidang pun dilakukan agar perkambangan kedepannya semakin membaik.
Tahun 2005, pemerintah daerah memusatkan perhatiannya untuk perbaikan jalan menuju ke kecamatan-kecamatan kecil bagian dalam dan mulai
banyak berdiri tempat-tempat yang akan digunakan untuk berjualan seperti bahan pangan, sandang dan papan di Melawi sampai di kecamatan bagian dalam. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan penjualan barang-barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun 2006, pendidikan mulai lebih diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Melawi. Pada tahun ini hampir di setiap kecamatan-kematan memiliki
sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas sehingga anak-anak dari setiap kecamatan tidak perlu lagi harus ke kabupaten untuk
melanjutkan sekolah tingkat lanjut mereka. Serta perkambangan dari proses penjualan sembako juga dilakukan melalui jalur sungai Melawi menggunakan
kapal untuk membawa barang-barang sembako. Orang Tionghoa merupakan pelaku utama dalam penjualan ini.
22
Tahun 2007 merupakan tahun ketiga Melawi menjadi Kabupaten, perkembangan dan perbaikan di segala bidang sudah memadai. Serta di tahun
2008 khususnya di bidang perekonomian para pedagang sudah menyebar sampai ke pedalaman atau kecamatan-kecamatan bahkan masyarakat Tionghoa pun mulai
menyebar juga sampai di setiap kecamatan-kecamatan di Kabupaten Melawi. Pada perkembangan saat ini, pemanfaatan lahan selalu dilakukan agar
perkembangan diberbagai bidang bisa mencukupi akan kebutuhan masyarakat dengan latar belakang ekonomi yang berbeda.
Setelah pembentukan Kabupaten, berbagai pembaharuan dan penerimaan pun dilakukan guna untuk membantu perkembangan di Kabupaten Melawi.
Penerimaan terhadap para pendatang mulai mengalami peningkatan, yang awalnya hanya masyarakat Tionghoa dan Melayu pada masa perkembangan dan
pembaharuan ini menjadi sangat banyak seperti di desa Belimbing. Desa Belimbing ini bermayoritaskan masyarakat Flores dan Jawa yang datang untuk
bekerja di perkebunan sawit.
II.2. Penduduk Kabupaten Melawi
Mayoritas penduduk asli Kabupaten Melawi adalah orang-orang Dayak. Masyarakat Tionghoa dan Melayu adalah pendatang yang menetap di Kabupaten
Melawi. Akan tetapi hal ini menjadi menarik khususnya di kota Nanga Pinoh, mayoritas penduduknya adalah orang-orang Tionghoa dan Melayu sedangkan
masyarakat Dayak lebih banyak tinggal dipedalaman atau di setiap kecamatan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kecamatan yang ada di Nanga Pinoh itu sendiri.
3
Hal terjadi karena banyaknya pendatang sehingga secara tidak langsung hal tersebut menjadi penyebab
masyarakat Dayak lebih memilih tinggal di setiap kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Melawi. Tetapi penerimaan mereka terhadap pendatang
sangat baik, bahkan ada diantara mereka yang menikah dengan para pendatang tersebut.
Perkembangan berikutnya para pendatang yang datang dari luar pulau Kalimantan barat bukan hanya masyarakat Tionghoa dan melayu, akan tetapi
masyarakat Flores, Jawa, Batak, dan Padang juga bertransmigrasi ke Kabupaten Melawi. Para pendatang ini memanfaatkan potensi alam dan luas wilayah
Kabupaten Melawi untuk bekerja diperkebunan, khususnya perkebunan sawit. Seiring berkembangnya tingkat pendidikan di Indonesia sekarang ini,
masyarakat di Kabupaten Melawi sudah mulai banyak yang menempuh pendidikan sampai ke tingkat S1 bahkan sampai ke tingkat S2 dan S3.
4
Kebanyakan anak-anak yang berasal dari Kabupaten Melawi melanjutkan pendidikan ke tingkat S1 di kota-kota besar seperti Pontianak, Yogyakarta, Solo,
Madiun, Semarang dan ada yang sampai ke Luar Negeri.
5
Tingkat pendidikan masyarakat Melawi secara umur sudah mengalami perkembangan yang cukup
pesat, karena kemauan untuk berpendidikan sudah mulai banyak.
3
http:habibpadilah.blogspot.com201212asal-mula-nama-nanga-pinoh-dan- sejarah_7234.html. Diunduh tanggal: 8 juni 2015. 11:37 WIB.
4
Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi Tahun 2008
5
https:melawiraya.wordpress.comprofil-melawi. Diunduh
tanggal 23
November 2015. 22.30 WIB.
24
Tabel dibawah ini akan menunjukan tingkat pendidikan menurut wilayah atau
setiap kecamatan
yang berada
di Kabupaten
Melawi.
6
6
http:sp2008.bps.go.idindex.phpsiteid=6110000000wilayah=Melawi. Diunduh tanggal 10 september 2015. 20:30 WIB.
25
Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Wilayah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Melawi Perkotaan + Perdesaan | Laki-laki + Perempuan
Nama Kecamatan
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tidak
Sekolah Tidak
Tamat SD
SD SMP
SMA SMK
Diploma III
Diploma III
S1 S2S3 Jumlah
10 Sokan 3.326
3.268 3.920
1.659 763
49 104
30 49
2 13.170
20 Tanah Pinoh
1.512 2.809
3.926 2.391
1.729 44
212 70
129 1
12.823 21 Tanah
Pinoh Barat
2.271 2.635
3.367 1.460
469 21
66 17
15 10.321
30 Sayan 2.166
2.991 5.087
2.604 1.010
31 114
50 90
2 14.145
40 Belimbing 2.482 4.757
6.105 2.831
1.604 78
129 41
143 2
18.172 41 Belimbing
Hulu 1.319
1.965 3.069
913 470
15 66
31 33
1 7.882
50 Nanga Pinoh
3.108 7.120
9.398 6.250
7.037 291
591 575
1.272 79 35.721
51 Pinoh Selatan
1.385 2.237
3.305 1.158
632 40
95 18
54 2
8.926 52 Pinoh
Utara 2.399
2.698 3.610
858 647
28 72
33 45
3 10.393
60 Ella Hilir 3.267
4.283 3.881
1.323 699
37 122
33 64
1 13.710
70 Menukung 3.413 4.153
5.276 1.542
842 57
111 43
71 2
15.510
Kabupaten Melawi
26.648 38.916
50.944 22.989 15.902 691 1.682
941 1.965 95
160.773
Tabel 1.1. Data Sensus Penduduk Kabupaten Melawi 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Kabupaten Melawi bisa dibilang sudah mulai memadai seiring berkembangnya teknologi dan
sadarnya masyarakat mengenai pentingnya pendidikan pada masa sekarang ini. Sadar akan pendidikan pada masa sekarang ini banyak sekali membantu
anak-anak yang memiliki kemauan untuk sekolah ketingkat yang lebih lanjut mendapatkan pendidikan yang mereka inginkan. Dengan harapan mereka dapat
memajukan daerahnya dengan pendidikan yang telah mereka dapatkan semasa sekolah baik ditingkat lanjut ataupun ditingkat sarjana.
Perkembangan teknologi dan informasi pada masa kini membuat pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu, hal ini juga dirasakan oleh
masyarakat kabupaten Melawi. Pendidikan adalah fondasi utama untuk menghadapi masa global yang sangat berkembang saat ini, jika dimulai sejak usia
dini maka anak-anak yang berada di daerah kecamatan bagian dalam tidak akan tertinggal dengan anak-anak yang bersekolah di daerah perkotaan. Untuk
pendidikan di kabupaten Melawi pada saat ini sudah merata dari daerah kabupaten sampai ke kecamatan bagian dalam.
Perkembangan yang selalu meningkat setiap tahunnya merupakan hasil dari kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan agar anak-anak mereka
dapat merasakan sekolah ke jenjang yang setinggi-tingginya dan dapat berguna bagi daerah dan juga negara. Banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anak
mereka sampai ke jenjang sarjana dan magister, hal ini merupakan bukti bahwa orang tua mampu menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang tersebut dengan
27
jerih payah dan perjuangan mereka yang hanya memiliki pekerjaan sebagai petani dan pekebun.
II.3. Mata Pencaharian Masyarakat Kabupaten Melawi
Wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebagian besar berupa dataran rendah yang dikelilingi sungai, baik sungai besar dan sungai kecil. Dengan wilayah
daratannya yang sangat luas menyebabkan mata pencaharian penduduknya sangat beragam. Wilayah tempat tinggal penduduk yang menyebar secara tidak merata
menyebabkan mata pencaharian masyarakat cukup beragam dan wilayah mata pencaharian juga tidak terkonsentrasi pada satu wilayah. Namun demikian,
sebagian besar penduduk yang tinggal di wilayah Kabupaten Melawi bekerja di bidang pertanian, yang meliputi kehutanan, perkebunan, pertanian tanaman
pangan, perikanan, dan peternakan. Mengandalkan sungai sebagai sarana merupakan kebiasaan bagi
masyarakat Kabupaten Melawi terlebih khusus yang berada di kecamatan- kecamatan, dimana dengan menggunakan sungai mereka bisa mencari ikan,
membuat tambak untuk memelihara ikan, berjualan buah musiman seperti durian, tengkawang, dan cengkeh ke kecamatan lainnya yang berada tidak jauh dari
kecamatan mereka. Rumah apung biasanya digunakan sebagai terminal speed boat
7
dan juga sebagai tempat untuk berjualan barang-barang keperluan sehari- hari.
7
Speed Boat adalah sarana transportasi yang menggunakan jalur sungai. Alat transportasi ini sangat sering dipergunakn penduduk sebelum jalur darat dikembangkan
oleh pemerintah.
28
Di daerah Nanga Pinoh, mata pencaharian masyarakatnya adalah berdagang. Dimana kebanyakan masyarakat yang tinggal di Nanga Pinoh adalah
masyarakat Tionghoa, sehingga berdagang adalah prioritas utama mereka. Ada juga yang memiliki toko material bangunan, bengkel, mini market, toko alat-alat
olahraga, dan rumah makan. Selain dari berdagang dan mencari ikan, ada juga yang bekerja di
pertambangan emas, berladang, dan berkebun. Pertambangan emas khususnya di Kabupaten Melawi ini tidaklah menetap, melainkan berpindah dari satu tempat
ketempat lain. Ada dua jenis pertambangan emas yaitu darat dan sungai. Pertambangan emas yang menggunakan jalur darat biasanya menyemprotkan air
ke tanah sehingga membentuk seperti gua, sedangkan pertambangan emas yang menggunakan jalur sungai menggunakan mesin penghisap pasir untuk mengambil
emas dari dasar sungai. Pada saat ini kedua jenis pertambangan emas tersebut masih sering digunakan sampai sekarang. Berladang dan berkebun adalah mata
pencaharian pokok masyarakat di Kabupaten Melawi khususnya di kecamatan- kecamatan.
Berladang juga berpindah-pindah dan biasanya yang ditanam adalah padi. Berbeda dengan sawah yang ada di Jawa, ladang merupakan lahan kering yang
bisa ditanami padi dan hanya bisa sekali panen saja, agar bisa ditanami kembali setelah masa panen selesai, biasanya masyarakat membakar lahan tersebut agar
tanahnya kembali subur dan bisa ditanami padi kembali. Masyarakat membuat kebun untuk ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebun selalu dibuat
berdekatan dengan ladang bahkan satu lahan, agar proses pengurusannya tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
susah. Sehingga dengan demikian masyarakat bisa mengurusi kedua lahan tersebut sekaligus.
Meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi mata pencaharian setiap tahunnya. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kekurangan lapangan
pekerjaan, meningkatnya perekonomian masyarakat, dan bertambahnya tingkat pendidikan. Dan hal-hal tersebut selalu menjadi masalah utama beberapa tahun
belakangan. Secara khusus didalam bidang perekonomian dan mata pencaharian masyarakat di kabupaten Melawi bisa mengandalkan sarana kekayaan alam, lahan
yang telah tersedia, dan berbagai sarana lainnya yang bisa mereka gunakan untuk bertahan hidup dan mencari nafkah untuk keluarga mereka.
Mata pencaharian yang telah disebutkan di atas adalah mata pencaharian sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Melawi, dan sampai
saat ini masih dilakukan. Pemanfaatan lahan untuk bertani, berkebun, penambangan emas, dan lain-lainnya ini dilakukan dengan tekun oleh mereka.
Mereka juga mengolah lahan perkebunan dan ladang agar hasil yang akan dipanen juga sesuai dengan keinginan mereka.
II.4. Wilayah Kabupaten Melawi