Metode Penelitian Metodologi Penulisan 1. Lokasi Penelitian

17 berprofesi sebagai pedagang dengan masyarakat setempat yang menjadi konsumen atau pembeli. I.7. Metodologi Penulisan I.7.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Melawi dan beberapa kecamatan yang berada di Kabupaten Melawi, seperti Kecamatan Nanga Pinoh, Menukung dan Ella.

I.7.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah. Metode pengumpulan data pada penelitian Perdagangan Sembako Masyarakat Tionghoa di kabupaten Melawi Kalimantan Barat 2004-2008 ini dilakukan dengan mengumpulkan sumber tertulis, sumber lisan, studi pustaka, studi arsip dan juga melalui wawancara serta observasi. I.7.3. Metode Pencarian Data Sumber tertulis akan diperoleh dari buku, koran, jurnal, ataupun internet yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi pustaka dan studi arsip akan dilakukan di Kota Nanga Pinoh dan Pontianak. Hasil dari studi pustakan dan studi arsip ini akan dipergunakan untuk mendukung penulisan penelitian ini. Wawancara akan dilakukan di Kota Nanga Pinoh dengan beberapa orang dari para pedagang dan juga para pembeli ataupun pelanggan. Hasil dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 wawancara ini akan cermati lebih lanjut agar bisa menjadi data pendukung dari penelitian ini. Observasi akan dilakukan di Kota Nanga Pinoh dan beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Melawi guna untuk mengetahui tempat-tempat yang akan dipergunakan untuk mengerjakan penelitian ini. Hasil dari observasi ini akan digunakan sebagai lokasi pendukung dari penelitian ini berlangsung. Sumber lisan akan dilakukan dengan beberapa orang yang menjadi pelaku dari perdagangan sembako ini. Hasil dari sumber lisan ini akan digunakan untuk penulisan penelitian ini. Data-data yang didapat baik dari studi pustaka maupun transkrip wawancara dan kuisioner oleh peneliti kemudian diuji dan dianalisis secara kritis, supaya hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan. 5 Data yang berupa buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan kemudian diperbandingkan dengan sumber lain, sehingga data-data tersebut dapat dipercaya. 6 I.8. Sistematika Penulisan Penulisan ini akan dibagi menjadi lima bab. Pada setiap bab akan dijelaskan mengenai topik diatas. Adapun pembagian bab dan sub-bab sebagai berikut: 5 Louis Gottschalks. Mengerti sejarah. UI, Jakarta, 1985. Hlm. 32 6 Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta,1995. Hlm. 99 19 BAB I Pendahuluan. Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kajian pustaka, landasan teori, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. BAB II Kabupaten Melawi Selintas, [berisi tentang sejarah Kabupaten Melawi, Demografi komposisi penduduk, tingkat pendidikan, Mata Pencaharian penduduk. BAB III Perdagangan Sembako masyarakat Tionghoa. Pada bab ini menjelaskan bagaimana proses perdagangan sembako masyarakat Tionghoa dapat berjalan tanpa dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis tempat tersebut. BAB IV Hubungan masyarakat lokal dengan masyarakat Tionghoa. Pada bab ini dijelaskan hubungan yang terjalin antara masyarakat lokal dengan masyarakat Tionghoa sehingga dapat terjadi kerjasama diantara keduanya, dan berbagai tanggapan yang muncul dari pandangan masyarakat setempat mengenai perdagangan sembako yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. BAB V Penutup. Pada bab ini berisikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Serta saran dan kritik atas Perdagangan Sembako Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat 2004-2008.

BAB II KABUPATEN MELAWI SELINTAS

II.1. Kabupaten Melawi

Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia. Adapun beberapa provinsi yang ada di Kalimantan sebagai berikut Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pembahasan bab ini terlebih dikhususkan di Kalimantan Barat. Sintang adalah salah satu kabupaten yang berada di Kalimantan Barat. Nanga Pinoh termasuk dalam kabupaten Sintang dan menjadi kota kabupaten paling akhir dari Kalimantan Barat. 1 Kabupaten Melawi adalah kabupaten yang baru terbentuk dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang pada tahun 2004. Pada awalnya Melawi menjadi bagian dari kabupaten Sintang, seiring banyaknya keinginan masyarakat Nanga Pinoh untuk mendirikan kabupaten sendiri dan melalui pertimbangan yang cukup lama pada akhirnya bertepatan pada tahun 2004 Melawi diresmikan menjadi kabupaten dengan Bupati pertama Drs. Suman Kurik, MM. Hal ini memang baru di telinga masyarakat Kalimantan Barat karena mereka lebih mengetahui Nanga Pinoh dibandingkan dengan Melawi. 2 1 J.U. Lontaan. Sejarah – Hukum Adat Dan Adat Istiadat Kalimantan – Barat. Bumirestu, Jakarta, 1975. Hal. 208. 2 http:www.pn-sintang.go.idindex.phpprofilyuridiksi. Diunduh tanggal 15 september 2015. 01:20 WIB.