Faktor yang mempengaruhi partisipasi

D. Dinamika Haptic Communication dan Partisipasi anak dalam proses belajar mengajar

Guru merupakan pemeran utama dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru perlu memastikan, siswa tersebut memahami materi yang diberikan. Ketika guru menjelaskan perlu dipastikan siswa mendengarkan atau hanya mendengar. Salah satu cara mengetahuinya ialah dengan melihat perilaku siswa tersebut di kelas. Guru dapat mengetahui siswanya sudah paham atau belum selama proses belajar mengajar dengan melihat respon siswa. Menurut survei yang dilakukan peneliti, guru dapat melihat kemampuan siswa, salah satunya dari respon siswa atau aspirasi yang diajukan siswa. Namun, hal ini belum merata terjadi pada seluruh siswa. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti di empat sekolah, selalu ada siswa yang pasif yang tidak ikut aktivitas dalam kelas. Guru merupakan pemandu kelas yang dapat membantu anggota kelas merasa nyaman dan aman dalam melakukan poses pembelajaran. Keadaan kelas yang aman dan nyaman bagi siswa diharapkan akan membuat siswa leluasa mengekpresikan diri dalam kelas. Perasaan nyaman dan aman dapat timbul dari pendekatan yang guru berikan. Haptic communication merupakan komunikasi nonverbal yang dapat memberikan rasa nyaman, aman, senang, dan mengeliminasi perasaan negatif seperti gelisah, takut, dan sebagainya Hansen, 2007. Sedangkan faktor terjadinya partisipasi salah satunya solidaritas berkaitan dengan perasaan saling mencintai atau menyukai antara anggota Walgito, 2010. Oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karena itu, haptic communication dapat mendorong peningkatan frekuensi partisipasi anak dalam kelas. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif metode kepada praktisi pengajar, dalam mengupayakan siswa yang tidak partisipatif untuk ikut dalam aktifitas kelas. Dalam penelitian Christophel 1990 ditemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara state motivation siswa dan kedekatan nonverbal yang ditunjukan oleh guru. Disamping itu terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa haptic dapat mendorong seseorang berperilaku sesuai dengan harapan pemberi haptic Pattison, 1973; Witcher Fisher, 1979; Eaton Mitchell-Bonair, Friedmann, 1986 dalam Gueguen, 2004. Salah satu jenis haptic yang dapat dilakukan guru dalam kelas berupa tepukan. Tepukan merupakan haptic communication yang termasuk dalam jenis haptic sosial dan profesional. Termasuk jenis sosial dan profesional sebab dilakukan sentuhan sopan antar manusia dan manusia dalam lingkup pekerjaan. Pada penelitian ini, haptic dilakukan dalam kondisi pemberian informasi, dalam keadaan santai, dan dilakukan dalam proses pembelajaran dalam kelas. Haptic menciptakan hubungan positif antara guru dan siswa dalam rangka menuntaskan proses belajar mengajar dalam kelas. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam menimbulkan situasi therapeutic dan melepaskan ketegangan serta mendapat perhatian secara personal, sehingga siswa dapat terbuka untuk berpartisipasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI