Data Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini dipaparkan 5 data hasil percobaan sebagai berikut: Tabel 4.1 Tabel perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C T C ∆T C pola Panjang lintasan optis λ ∆L m α°C 28 - T - - - 31 3 G 12 1,473 x10 -7 1,383 x10 -6 34,5 6,5 T 1 2,945 x10 -7 1,276 x10 -6 36 8 G 32 4,418 x10 -7 1,555 x10 -6 38,5 10,5 T 2 5,890 x10 -7 1,580 x10 -6 40 12 G 52 7,363 x10 -7 1,728 x10 -6 42 14 T 3 8,835 x10 -7 1,778 x10 -6 44 16 G 72 1,031 x10 -6 1,815 x10 -6 46 18 T 4 1,178 x10 -6 1,844 x10 -6 49,5 21,5 G 92 1,325 x10 -6 1,736 x10 -6 52 24 T 5 1,473 x10 -6 1,728 x10 -6 54 26 G 112 1,620 x10 -6 1,755 x10 -6 57 29 T 6 1,767 x10 -6 1,716 x10 -6 60 32 G 132 1,914 x10 -6 1,685 x10 -6 62 34 T 7 2,062 x10 -6 1,708 x10 -6 64 36 G 152 2,209 x10 -6 1,728 x10 -6 67 39 T 8 2,356 x10 -6 1,702 x10 -6 69 41 G 172 2,503 x10 -6 1,720 x10 -6 71,5 43,5 T 9 2,651 x10 -6 1,716 x10 -6 74 46 G 192 2,798 x10 -6 1,713 x10 -6 76 48 T 10 2,945 x10 -6 1,728 x10 -6 78 50 G 212 3,092 x10 -6 1,742 x10 -6 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari Tabel 4.1 koefisien muai panjang logam besi dengan menggunakan persamaan 2.39 adalah 1,76 ± 0,03.10 -6 °C. Jika data dari Tabel 4.1 digambarkan, yaitu ∆L sebagai fungsi ∆T, maka hasilnya terlihat pada Gambar 4.1 ∆L = 6E-08∆T - 2E-08 0.000E+00 5.000E-07 1.000E-06 1.500E-06 2.000E-06 2.500E-06 3.000E-06 3.500E-06 10 20 30 40 50 60 ∆L m ∆T °C Gambar 4.1. Grafik hubungan antara perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C untuk suhu awal 28 C Dari grafik pada gambar 4.1, L ∆ adalah nilai perubahan panjang logam besi dan T ∆ adalah perubahan suhu, diperoleh grafik berupa garis lurus dengan persamaan L ∆ = 6 x 10 -8 T ∆ − 2 x 10 -8 . Nilai 6 x 10 -8 merupakan nilai koefisien muai panjang logam besi kali panjang mula-mula, sehingga diperoleh nilai koefisien muai panjangnya adalah 1,690 ± 0,242.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.2 Tabel perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C T C ∆T C pola Panjang lintasan optis λ ∆L m α°C 28 - T - - - 31 3 G 12 1,473 x10 -7 1,383 x10 -6 34 6 T 1 2,945 x10 -7 1,383 x10 -6 37 9 G 32 4,418 x10 -7 1,383 x10 -6 39 11 T 2 5,890 x10 -7 1,508 x10 -6 41 13 G 52 7,363 x10 -7 1,595 x10 -6 43 15 T 3 8,835 x10 -7 1,659 x10 -6 45 17 G 72 1,031 x10 -6 1,708 x10 -6 47 19 T 4 1,178 x10 -6 1,746 x10 -6 49 21 G 92 1,325 x10 -6 1,778 x10 -6 52,5 24.5 T 5 1,473 x10 -6 1,693 x10 -6 54,5 26.5 G 112 1,620 x10 -6 1,722 x10 -6 56,5 28.5 T 6 1,767 x10 -6 1,746 x10 -6 59 31 G 132 1,914 x10 -6 1,739 x10 -6 62 34 T 7 2,062 x10 -6 1,708 x10 -6 64 36 G 152 2,209 x10 -6 1,728 x10 -6 66,5 38.5 T 8 2,356 x10 -6 1,724 x10 -6 68,5 40.5 G 172 2,503 x10 -6 1,741 x10 -6 71 43 T 9 2,651 x10 -6 1,736 x10 -6 73 45 G 192 2,798 x10 -6 1,751 x10 -6 76 48 T 10 2,945 x10 -6 1,728 x10 -6 79 51 G 212 3,092 x10 -6 1,708 x10 -6 Dari Tabel 4.2 koefisien muai panjang logam besi dengan menggunakan persamaan 2.39 adalah 1,74 ± 0,03.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika data dari Tabel 4.2 digambarkan, yaitu ∆L sebagai fungsi ∆T, maka hasilnya terlihat pada Gambar 4.2 ∆L= 6E-08 ∆T - 6E-08 0.000E+00 5.000E-07 1.000E-06 1.500E-06 2.000E-06 2.500E-06 3.000E-06 3.500E-06 10 20 30 40 50 60 ∆L m ∆T °C Gambar 4.2. Grafik hubungan antara perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C untuk suhu awal 28 C Dari Grafik pada Gambar 4.2, L ∆ adalah nilai perubahan panjang logam besi dan T ∆ adalah perubahan suhu, diperoleh grafik berupa garis lurus dengan persamaan L ∆ = 6 x 10 -8 T ∆ − 6 x 10 -8 . Nilai 6 x 10 -8 merupakan nilai koefisien muai panjang logam besi kali panjang mula-mula, sehingga diperoleh nilai koefisien muai panjangnya adalah 1,690 ± 0,095.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.3 Tabel perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C T C ∆T C pola Panjang lintasan optis λ ∆L m α°C 29 - T - - - 31.5 3.5 G 12 1,473 x10 -7 1.185 x10 -6 33 5 T 1 2,945 x10 -7 1,659 x10 -6 35 7 G 32 4,418 x10 -7 1,778 x10 -6 37 9 T 2 5,890 x10 -7 1,844 x10 -6 40 12 G 52 7,363 x10 -7 1,728 x10 -6 42 14 T 3 8,835 x10 -7 1,778 x10 -6 44.5 16.5 G 72 1,031 x10 -6 1,760 x10 -6 46 18 T 4 1,178 x10 -6 1,844 x10 -6 49 21 G 92 1,325 x10 -6 1,778 x10 -6 52 24 T 5 1,473 x10 -6 1,728 x10 -6 54.5 26.5 G 112 1,620 x10 -6 1,722 x10 -6 56 28 T 6 1,767 x10 -6 1,778 x10 -6 59 31 G 132 1,914 x10 -6 1,739 x10 -6 62 34 T 7 2,062 x10 -6 1,708 x10 -6 64 36 G 152 2,209 x10 -6 1,728 x10 -6 66 38 T 8 2,356 x10 -6 1,746 x10 -6 69 41 G 172 2,503 x10 -6 1,720 x10 -6 71 43 T 9 2,651 x10 -6 1,736 x10 -6 74 46 G 192 2,798 x10 -6 1,713 x10 -6 77 49 T 10 2,945 x10 -6 1,693 x10 -6 Dari tabel 4.3 koefisien muai panjang logam besi dengan menggunakan persamaan 2.39 adalah 1,71 ± 0,03.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika data dari Tabel 4.3 digambarkan, yaitu ∆L sebagai fungsi ∆T, maka hasilnya terlihat pada Gambar 4.3 y = 6E-08x + 2E-08 0.000E+00 5.000E-07 1.000E-06 1.500E-06 2.000E-06 2.500E-06 3.000E-06 3.500E-06 10 20 30 40 50 60 ∆L m ∆T °C Gambar 4.3. Grafik hubungan antara perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C untuk suhu awal 29 C Dari grafik pada gambar 4.3, L ∆ adalah nilai perubahan panjang logam besi dan T ∆ adalah perubahan suhu, diperoleh grafik berupa garis lurus dengan persamaan L ∆ = 6 x 10 -8 T ∆ + 2 10 -8 . Nilai 6 x 10 -8 merupakan nilai koefisien muai panjang logam besi kali panjang mula-mula, sehingga diperoleh niali koefisien muai panjangnya adalah 1,690 ± 0,264.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.4 Tabel perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C T C ∆T C pola Panjang lintasan optis λ ∆L m α°C 29 - T - - - 31 3 G 12 1,473 x10 -7 1,383 x10 -6 34 6 T 1 2,945 x10 -7 1,383 x10 -6 37 9 G 32 4,418 x10 -7 1,383 x10 -6 39 11 T 2 5,890 x10 -7 1,508 x10 -6 42 14 G 52 7,363 x10 -7 1,481 x10 -6 44.5 16.5 T 3 8,835 x10 -7 1,508 x10 -6 46.5 18.5 G 72 1,031 x10 -6 1,569 x10 -6 48 20 T 4 1,178 x10 -6 1,659 x10 -6 51 23 G 92 1,325 x10 -6 1,623 x10 -6 53 25 T 5 1,473 x10 -6 1,659 x10 -6 56 28 G 112 1,620 x10 -6 1,630 x10 -6 59 31 T 6 1,767 x10 -6 1,606 x10 -6 61 33 G 132 1,914 x10 -6 1,634 x10 -6 63 35 T 7 2,062 x10 -6 1,659 x10 -6 65 37 G 152 2,209 x10 -6 1,682 x10 -6 67 39 T 8 2,356 x10 -6 1,702 x10 -6 70 42 G 172 2,503 x10 -6 1,679 x10 -6 73 45 T 9 2,651 x10 -6 1,659 x10 -6 75 47 G 192 2,798 x10 -6 1,677 x10 -6 77 49 T 10 2,945 x10 -6 1,693 x10 -6 Dari Tabel 4.4 koefisien muai panjang logam besi dengan menggunakan persamaan 2.39 adalah 1,67 ± 0,03.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika data dari Tabel 4.4 digambarkan, yaitu ∆L sebagai fungsi ∆T, maka hasilnya terlihat pada Gambar 4.4 y = 6.15E-08x - 8.97E-08 0.000E+00 5.000E-07 1.000E-06 1.500E-06 2.000E-06 2.500E-06 3.000E-06 3.500E-06 10 20 30 40 50 60 ∆L m ∆T °C Gambar 4.4. Grafik hubungan antara perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C untuk suhu awal 29 C Dari grafik pada gambar 4.4, L ∆ adalah nilai perubahan panjang logam besi dan T ∆ adalah perubahan suhu, diperoleh grafik berupa garis lurus dengan persamaan L ∆ = 6,15 x 10 -8 T ∆ − 8,97 x 10 -8 . Nilai 6,15 x 10 -8 merupakan nilai koefisien muai panjang logam besi kali panjang mula-mula, sehingga nilai koefisien muai panjangnya adalah 1,732 ± 0,058.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.5 Tabel perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C T C ∆T C pola Panjang lintasan optis λ ∆L m α°C 29 - T - - - 31 3 G 12 1,473 x10 -7 1,383 x10 -6 34 6 T 1 2,945 x10 -7 1,383 x10 -6 37 9 G 32 4,418 x10 -7 1,383 x10 -6 40 12 T 2 5,890 x10 -7 1,383 x10 -6 43 15 G 52 7,363 x10 -7 1,383 x10 -6 44.5 16.5 T 3 8,835 x10 -7 1,508 x10 -6 46.5 18.5 G 72 1,031 x10 -6 1,569 x10 -6 48 20 T 4 1,178 x10 -6 1,659 x10 -6 51 23 G 92 1,325 x10 -6 1,623 x10 -6 53 25 T 5 1,473 x10 -6 1,659 x10 -6 55 27 G 112 1,620 x10 -6 1,690 x10 -6 57 29 T 6 1,767 x10 -6 1,716 x10 -6 60 32 G 132 1,914 x10 -6 1,685 x10 -6 63 35 T 7 2,062 x10 -6 1,659 x10 -6 66 38 G 152 2,209 x10 -6 1,637 x10 -6 69 41 T 8 2,356 x10 -6 1,619 x10 -6 71 43 G 172 2,503 x10 -6 1,640 x10 -6 73 45 T 9 2,651 x10 -6 1,659 x10 -6 75.5 47.5 G 192 2,798 x10 -6 1,659 x10 -6 77 49 T 10 2,945 x10 -6 1,693 x10 -6 Dari Tabel 4.5 koefisien muai panjang logam besi dengan menggunakan persamaan 2.39 adalah 1,66 ± 0,03.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika data dari Tabel 4.5 digambarkan, yaitu ∆L sebagai fungsi ∆T, maka hasilnya terlihat pada Gambar 4.5 y = 6E-08x - 9E-08 0.000E+00 5.000E-07 1.000E-06 1.500E-06 2.000E-06 2.500E-06 3.000E-06 3.500E-06 10 20 30 40 50 60 ∆T °C ∆Lm Gambar 4.5. Grafik hubungan antara perubahan panjang logam besi ∆L m terhadap perubahan suhu ∆T C untuk suhu awal 29 C Dari grafik pada gambar 4.5, L ∆ adalah nilai perubahan panjang logam besi dan T ∆ adalah perubahan suhu, diperoleh grafik berupa garis lurus dengan persamaan L ∆ = 6 x 10 -8 T ∆ − 9 x 10 -8 . Nilai 6 x 10 -8 merupakan nilai koefisien muai panjang logam besi kali panjang mula-mula, sehingga diperoleh nilai koefisien muai panjangnya adalah 1,690 ± 0,059.10 -6 °C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Ammonia (NH3) Pada Air Reservoir Di PDAM IPA Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 74 38

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 38 64

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006

10 108 45

Pengaruh Interferensi Logam Magnesium, Besi, Krom Terhadap Pengamatan Kadar Logam Timbal Pada Panjang Gelombang 383,306nm Dengan Menggunakan ICPS (Inductively Coupled Plasma Spectrometer) - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Besi Dan Mangan Terhadap Logam Merkuri Pada Panjang Gelombang 194,227nm Dan 253,652nm Yang Di Analisis Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Aluminium Dan Besi Terhadap Logam Kadmium Pada Panjang Gelombang 226,502nm Dan 228,802nm Yang Diamati Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Besi Dan Aluminium Terhadap Logam Kalsium Pada Panjang Gelombang 396,847nm Dan 422,673nm Yang Dianalisis Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Penentuan keofisien muai panjang logam besi dengan metode interferensi cincin newton - USD Repository

0 5 70