Pemuaian Panjang Pemuaian Volume atau Kubik

2.7.1. Pemuaian Panjang

Jika benda berbentuk kawat atau batang diberikan suatu kalor maka batang tersebut akan mengalami perubahan panjang sebagai akibat kenaikan suhu Gambar 2.15. Pada Gambar 2.15 dapat dilihat bahwa mula-mula logam dengan suhu awal T memiliki panjang L . Setelah dipanaskan logam akan mengalami perubahan suhu sebesar T ∆ dan mengalami perubahan panjang ∆L. Setelah mengalami perubahan suhu maka panjang logam menjadi L. Secara matematis pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai: L L L − = ∆ 2.37 Pemuaian panjang suatu logam ternyata berbanding lurus dengan panjang mula-mula, dan berbanding lurus dengan kenaikan suhu T ∆ , maka faktor ketidak-sebandingan serta lainnya dapat dinyatakan dengan suatu faktor α. Secara matematis konsep pemuaian dapat ditulis T L L ∆ = ∆ α 2.38 ∆L Gambar 2.15 Pemuaian panjang pada suatu logam L L PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Faktor α dinamakan koefisien muai panjang yang dapat didefinisikan sebagai perubahan fraksional panjang dibagi perubahan suhu Sears dan Zemansky, 1982 yang dapat dituliskan sebagai. T L L ∆ ∆ = α 2.39 Nilai koefisien muai panjang tidaklah konstan tapi bergantung pada jenis zat. Dengan memakai konsep perubahan ∆L sebagai hasil dari panjang setelah dipanasi, L di kurangkan dengan panjang mula-mula L maka persamaan 2.38 dapat dituliskan 1 T L L T L L L T L L ∆ + = ∆ = − ∆ = ∆ α α α 2.40 dengan L panjang setelah dipanaskan , L panjang mula-mula, α koefisen muai panjang dan ∆T perubahan suhu.

2.7.2. Pemuaian Luas

Bila kita memandang pemuaian pada dua dimensi, maka kita memperoleh pemuaian luas. Pertambahan luas pada suatu bidang yang mengalami perubahan suhu berbanding lurus dengan luas mula-mula S , berbanding lurus dengan perubahan suhu ∆T dan berbanding lurus dengan koefisien muai luas β. Secara matematis dapat dituliskan sebagai: T S S ∆ = ∆ β 2.41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jika terdapat suatu benda dengan luas permukaan S, maka kita dapat mendefisikan koefisien muai luas sebagai: T S S ∆ ∆ = β 2.42 koefisien muai luas β bergantung pada zat dan suhu. Pada saat T = 0 , luas permukaan adalah S , maka diperoleh hubungan: 1 T S S T S S S T S S S T S S ∆ + = ∆ + = ∆ = − ∆ = ∆ β β β β 2.43 dengan S luas bidang setelah dipanaskan, S luas mula-mula, β koefisen muai luas dan ∆T perubahan suhu.

2.7.2.1. Hubungan antara koefisien muai luas dan koefisien muai panjang

Menurut ilmu ukur ukur, luas dapat disubstitusikan dengan luas berbentuk empat persegi. Jika luas empat persegi panjang dinyatakan dengan S dengan sisi a dan b, sehingga b a S t = 2.44 pada T = 0 , panjang sisi-sisinya adalah a dan b , maka luasnya diperoleh: b a S = Sehingga hubungan antara koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas menjadi: [ ] 2 2 2 1 1 1 1 T T S S T b a T b x T a S t t ∆ + ∆ + = ∆ + = ∆ + ∆ + = α α α α α karena α ∆T 1, sehingga: 2 1 T S S t ∆ + = α Jadi 1 T S S t ∆ + = β 2.45 Maka didapatlah hubungan antara koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas: α β 2 = 2.46

2.7.3. Pemuaian Volume atau Kubik

Pemuaian dalam tiga dimensi adalah pemuaian kubik atau volum, pemuaian volume pada suatu benda yang mengalami perubahan suhu berbanding lurus dengan volume mula-mula V , berbanding lurus dengan perubahan suhu ∆T, berbanding lurus dengan koefisien muai volum γ. Secara matematis dapat dinyatakan dengan: T V V ∆ = ∆ γ 2.47 Jika terdapat bangun ruang dengan volume V, maka koefisien volumenya adalah: T V V ∆ ∆ = γ 2.48 Koefisien muai volume tergantung pada jenis zat dan suhu juga. Jika terdapat suatu benda dengan ruang dipanaskan, maka terjadi perubahan volume pada benda tersebut sebesar: T V V V T V V ∆ = − ∆ = ∆ γ γ atau 1 T V V ∆ + = γ

2.49 dengan V volume benda setelah dipanaskan, V

volume benda mula-mula, γ koefisen muai volume dan ∆T perubahan suhu.

2.7.3.1. Hubungan antara koefisien muai kubik dan koefisien muai panjang

Jika suatu volume dengan sisi-sisinya a, b dan c, maka volumenya adalah c b a V t = jika suhu T = 0 sisi-sisinya menjadi , , , c b a maka volumenya menjadi c b a V = sehingga hubungan antara koefisien muai panjang dan koefisien muai volume adalah: [ ] 3 2 3 3 1 1 1 1 1 T T T V V T c b a V T c x T b x T a V t t t ∆ + ∆ + ∆ + = ∆ + = ∆ + ∆ + ∆ + = α α α α α α α karena α ∆T 1, maka suku dengan pangkat dua dan tiga dapat diabaikan. Dengan demikian persamaan untuk volume benda yang mengalami pemuaian dapat dituliskan menjadi

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Ammonia (NH3) Pada Air Reservoir Di PDAM IPA Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 74 38

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 38 64

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006

10 108 45

Pengaruh Interferensi Logam Magnesium, Besi, Krom Terhadap Pengamatan Kadar Logam Timbal Pada Panjang Gelombang 383,306nm Dengan Menggunakan ICPS (Inductively Coupled Plasma Spectrometer) - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Besi Dan Mangan Terhadap Logam Merkuri Pada Panjang Gelombang 194,227nm Dan 253,652nm Yang Di Analisis Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Aluminium Dan Besi Terhadap Logam Kadmium Pada Panjang Gelombang 226,502nm Dan 228,802nm Yang Diamati Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Interferensi Logam Besi Dan Aluminium Terhadap Logam Kalsium Pada Panjang Gelombang 396,847nm Dan 422,673nm Yang Dianalisis Dengan Inductively Coupled Plasma Spectrometer - Ubaya Repository

0 0 1

Penentuan keofisien muai panjang logam besi dengan metode interferensi cincin newton - USD Repository

0 5 70