Struktur Proposal Pengembangan Sekolah

c. Deskripsi kegiatan harus sesuai dan terkait dengan tujuan yang akan dicapai dan harus merupakan pilihan terbaik dari sekian alternatif kegiatan yang mungkin dapat dilaksanakan. d. Organisasi pelaksana kegiatan, jadwal kegiatan, dan rancangan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam rancangan implementasi kegiatan harus terkait dengan deskripsi kegiatan yang diusulkan. Susunan kepanitiaan atau satgas berikut jumlah personalia, waktu yang dialokasikan, dan prosedur serta teknis evaluasi dan monitoring yang akan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan ruang lingkup cakupan kegiatan yang diusulkan. e. Anggaran pembiayaan yang diusulkan harus mempertimbangkan prinsip-prinsip efisiensi. Komponen- komponen pembiayaan yang diusulkan harus sesuai dengan kebutuhan kegiatan yang diusulkan. Prinsip ketiga dalam penyusunan proposal adalah prinsip keterlaksanaan. Sekolah dapat saja mengusulkan kegiatan untuk mencapai tujuan dalam tingkatan yang paling ideal. Akan tetapi sekolah harus tetap memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki baik yang berupa SDM, fasilitas, waktu, informasi maupun dana. Keterbatasan sumber daya yang tersedia akan menentukan keterlaksanaan kegiatan yang diusulkan dan keberhasilan pencapaian tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, sebuah kegiatan yang baik harus terjamin keterlaksanaannya melalui dukungan sumber daya yang mampu disediakan.

2. Struktur Proposal Pengembangan Sekolah

Sebenarnya tidak ada format baku dalam penyusunan proposal pengembangan. Sekolah kegiatan harus mengembangkan sendiri proposal sedemikian rupa sehingga proposal dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai mengapa, untuk apa, bagaimana, oleh siapa, 46 kapan, dan dengan sumber daya apa sebuah kegiatan akan dilaksanakan. Namun demikian, pada umumnya setiap proposal pengembangan selalu mencakup bagian-bagian pokok sebagai berikut. a. Informasi umum tentang sekolah b. Telaah situasi dalam rangka identifikasi masalah yang dihadapi oleh sekolah c. Rancangan program pengembangan d. Indikator keberhasilan e. Rencana implementasi program f. Rangkuman kebutuhan sumber daya dan anggaran biaya g. Lampiran-lampiran Berikut diuraikan secara singkat ruang lingkup dari komponen- komponen proposal tersebut.  Informasi Umum Bagian ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada pihak ke mana proposal yang diajukan mengenai profil sekolah, rencana pengembangan sekolah, dan perkembangan sekolah selaman beberapa tahun terakhir. Profil sekolah yang dipaparkan dapat mencakup 1 Identitas sekolah, yang meliputi nama, alamat lengkap, nama kepala sekolah, dan lain-lain. 2 Sejarah singkat sekolah; 3 Status akreditasi; 4 Jumlah siswa; 47 5 Jumlah guru; Rencana pengembangan sekolah yang disajikan harus merupakan ringkasan Rencana Stratejik Sekolah. Uraian ini dimaksudkan untuk menunjukkan keterkaitan antara rencana pengembangan yang akan diuraikan dalam proposal yang bersangkutan dengan rencana pengembangan sekolah secara keseluruhan sebagaimana diuraikan dalam Renstra sekolah. Hal-hal yang perlu dipaparkan dalam bagian ini antara lain meliputi: 1 Visi, misi, tujuan dan strategi yang ditetapkan oleh sekolah; 2 Kebijakan dan prioritas yang akan dikembangkan; 3 Kebijakanrencana operasional yang telah dan akan diambil untuk mewujudkan rencana strategis tersebut. Bagian terakhir dari komponen proposal ini adalah uraian singkat mengenai kemajuan atau prestasi yang dicapai sekolah terkait dengan implementasi Renstra selama kurun waktu tertentu misal 3 tahun. Hal-hal yang diuraikan dalam bagian ini sekurang- kurangnya harus mencakup: 1 Strategi, program, atau kegiatan yang telah dilaksanakan; 2 Hasil-hasil output yang dicapai melalui pelaksanaan Strategi, program, atau kegiatan tersebut; 3 Dampak dari hasil tersebut terhadap proses dan hasil pembelaran serta terhadap kualitas dan daya saing lulusan untuk melanjutkan studi atau mendapatkan pekerjaan; 4 Praktik-praktik baik good practices yang perlu dipertahankan untuk memelihara kesinambungan pengembangan sekolah; 48 5 Kebijakan, program, kegiatan yang belum atau masih harus dilanjutkan, serta masalah-masalah yang timbul dan perlu penanganan dengan segera;  Telaah Situasi Sekolah Telaah Situasi merupakan titik tolak semua kemajuan. Karena itu peningkatan kemampuan dan komitmen untuk melakukan Telaah Situasi secara benar dan terus menerus merupakan budaya yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Tatacara Telaah Situasi yang baik dan benar dapat dilihat dalam Bagian II bahan diklat ini yang pelaksanaannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan sekolah dan jenis Program yang diusulkan. Prinsip-prinsip telaah situasi yang baik meliputi: 1 Pelaksanaannya melibatkan semua pihak yang berkepentingan stakeholders dengan sekolah; 2 Didukung dengan data-data yang akurat, lengkap dan mutakhir; 3 Analisis dilakukan secara mendalam sehingga mampu mengidentifikasi akar penyebab timbulnya berbagai masalah di sekolah; dan 4 Telaah bersifat komprehensif menyangkut semua aspek keberlangsungan sekolah. Telaah Situasi untuk pengembangan sekolah perlu dimulai dengan mengemukakan secara benar hal-hal sebagai berikut. 1 Latar Belakang Berisi penjelasan tentang proses pelaksanaan Telaah Situasi, termasuk penjelasan tentang bagaimana berbagai sumber data dan informasi diidentifikasi dan data serta 49 informasi yang diperoleh dari sumber-sumber itu digunakan, serta seberapa besar keterlibatan dan kontribusi dari semua warga sekolah dalam penyusunan Telaah Situasi. 2 Kondisi Eksternal Berisi penjelasan tentang kondisi eksternal peluang dan tantangan yang berpengaruh terhadap eksistensi sekolah. Uraian tentang mengapa Sekolah ini harus ada dari sudut pandang stakeholders sangat diharapkan untuk dikemukakan. 3 Kondisi Organisasi dan Kelembagaan Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana sistem organisasi dan tata kerja yang diterapkan di Sekolah serta bagaimana keterkaitannya dengan komite sekolah, yayasan, atau instansi lain yang relevan. Perlu dijelaskan tentang berbagai kelemahan dan keunggulan sistem tata kerja yang diterapkan tersebut. 4 Program Pembelajaran Penjelasan bagian ini perlu difokuskan pada analisis tentang seberapa besar efisiensi, produktivitas dan efektivitas penyelenggaraan program pembelajaran yang ada, serta kelemahan dan keunggulannya 5 Manajemen Sumberdaya Bagian ini berisi telaah tentang ketersediaan dan pengelolaan sumberdaya manusia, finansialuang, fasilitas fisik yang ada di Sekolah. Perlu dijelaskan tentang analisis berbagai kelemahan dan keunggulan sistem manajemen sumberdaya yang diterapkan tersebut. 50 6 Permasalahan dan Alternatif Penyelesaiannya Bagian ini harus menjelaskan hubungan antara isu strategis, akar permasalahan yang sudah teridentifikasi, solusi alternatif, pengembangan potensi-potensi yang ada, rencana dan target peningkatan kualitas dan perbaikan kelemahan yang ada, sesuai dengan hasil analisis situasi. Dalam hal ini sekolah harus memilih program yang paling tepat yang akan dilakukan dari berbagai penyelesaian alternatif yang ada. Pada sisi lain, program yang diusulkan tersebut, harus dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang telah di identifikasi, sehingga pada akhirnya dapat memperbaiki kinerja dan kualitas dari program pembelajaran. Dengan demikian, semua program yang sedang berjalan maupun yang sedang diusulkan untuk dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu ke depan harus menyertakan sumber daya yang dibutuhkan. Tiap program dapat ditabulasi seperti terlihat pada Tabel 3.1. dibawah ini dan harus mempunyai hubungan yang jelas antara permasalahan yang diidentifikasi, alternatif penyelesaikan masalah, dan kegiatan perencanaan beberapa tahun ke depan Tabel 3.1 Matrik permasalahan, alternatif pemecahaan, dan program yang diusulkan Masalah Alternatif Pemecahan Program Yang Diusulkan Sumber Pembiayaan Keterangan 1 2 3 4 5 Keterangan: Kolom 1 diisi masalah-masalah yang teridentifikasi dalam telaah situasi; 51 Kolom 2 diisi kemungkinan solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah; Kolom 3 diisi solusi yang dipilih untuk mengatasi masalah denan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah atau yang sedang diusulkan melalui proposal yang disusun. Kolom 4 diisi sumber pembiyaan untuk mendukung program terpilih, misalnya komite sekolah, SPP, BPP, donor, atau yang lain.  Rancangan program pengembangan Komponen proposal ini sebenarnya merupakan penjabaran lebih rinci dari usulan program yang telah diidentifikasi pada bagian akhir telaah situasi. Penjabaran masing-masing usulan program itu sekurang-kurangnya mencakup: 1 latar belakang dan rasional, 2 tujuan, 3 mekanisme dan rancangan kegiatan, 4 sumber daya dana yang dibutuhkan, 5 jadwal pelaksanaan, 6 indikator keberhasilan, dan 7 rancangan keberlanjutan. Bagian-bagian proporsal tersebut pada dasarnya tidak berbeda dengan bagian-bagian Renop yang diuraikan pada Bab 1 yang diuraikan pada awal bahan diklat ini. Oleh karena itu, rincian dan ruang lingkup masing-masing bagian tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penjelasan pada Bab 1 tersebut. Hal yang membedakan keduanya adalah pijakan yang dijadikan rujukan dalam pengembangan program atau kegiatan. Dasar pengembangan Renop adalah hasil telaah yang dilakukan untuk penyusunan Renstra, sedangkan dasar dalam pengembangan proposal adalah hasil telaah situasi yang dilakukan saat proposal itu di kembangkan. Kedua hasil telaah tersebut dimungkinkan berbeda karena dilaksanakan pada waktu dan fokus yang berbeda. 52  Indikator keberhasilan Untuk memudahkan pembaca mengetahui apa yang menjadi tolak ukur pencapaian tujuan semua program yang diusulkan, selain untuk pada masing-masing program yang diusulkan, penyusun proposal perlu menyajikan sejumlah indikator keberhasilan program secara keseluruhan. Indikator keberhasilan ini dapat berupa indikator kunci key performance indicator dan indikator pendukung atau indikator tambahan. Indikator kunci biasanya merupakan indikator keberhasilan kegiatan secara keseluruhan, dan sulit dicapai oleh program-program yang diusulkan secara terpisah-pisah. Peningkatan persentase atau jumlah siswa yang lulus UNAS, tingkat keberhasilan siswa diterima pada jurusan favorit di perguruan tinggi ternama, kecepatan siswa mendapatkan pekerjaan, misalnya, hanya dapat dicapai melalui berbagai program pengembangan sekolah yang dilaksanakan secara terintegrasi. Oleh karena itu angka-angka yang menunjukkan parameter-paremeter tersebut dapat dijadikan sebagai indikator kunci pengembangan sekolah. Indikator-indikator seperti tingkat kehadiran siswa di kelas, tingkat penggunaan laboratorium untuk, tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan, transaksi bahan pustaka dengan siswa, dan sebagainya adalah faktor-faktor yang dapat dicapai oleh program-program pengembangan khusus. Oleh karena itu indikator-indikator semacam ini dapat digunakan sebagai tambahan atau pendukung pencapaian indikator kunci. Untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi kemajuan yang dicapai sekolah secara bertahap, dianjurkan indikator keberhasilan tersebut disajikan secara serial dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu yang biasa dipakai adalah saat awal sebelum program yang diusulkan dalam proposal dilaksanakan yang digunakan sebagai landasan awal atau baseline, saat pertengahan implementasi program atau midterm, dan saat program telah berakhir 53 atau final. Penyajian itu dapat dilakukan dalam bentuk tabel sebagaimana Tabel 3.2. Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Indikator Awal Program Baseline Capaian Tengah Mid Akhir Program Final Idikator Kunci  Kelulusan Ujian akhir  Rata-Rata NUN  Jumlah Siswa yang diterima di PT Favorit  Persentase Kenaikan kelas  Lama tunggu mendapatkan pekerjaan pertama bulan  dst. Indikator PendukungTambahan  Penggunaan laboratorium IPA untuk per minggu jam  Tingkat kehadiran siswa dalam kelas  Rata-rata transaksi bahan pustaka dengan siswa per hari  Dst  Rencana Implementasi Program Bagian ini terdiri dari tiga bagian sebagai berikut. 1 Organisasi Program Organisasi ini harus dibentuk untuk melaksanakan program yang diusulkan, memonitor dan mengevaluasi 54 pelaksanaannya. Organisasi ini harus sesuai dengan struktur organisasi yang ada di sekolah, artinya struktur yang dibangun tidak saling tumpang-tindih atau bertentangan dengan struktur organisasi sekolah. Akan lebih baik jika disertakan juga bagan organisasinya, deskripsi tugas dan tanggung jawab masing- masing, serta daftar nama pelaksana yang terkait Ketua Pelaksana, Wakil Ketua Bidang A, Wakil Ketua Bidang B, dsb, dan penanggung jawab masing-masing program. Untuk lebih meyakinkan pihak-pihak yang terkait, perlu disertakan dalam lampiran, misalny curiculum vitae masing-masing pelaksana. Dalam organisasi ini harus tampak juga keterkaitannya dengan struktur organisasi yang ada di sekolah. 2 Program dan Penjadwalan Jadwal implementasi keseluruhan programkegiatan perlu dibuat tersendiri agar memudahkan pelaksanaannya dan juga memberi pemahaman kepada pembaca proposal kapan setiap program yang diusulkan akan dilaksanakan. Jadwal dalam bentuk bagan seperti tabel di bawah ini Tabel 3.3 akan lebih memudahkan mehamai jadwal pelaksanaan tersebut. Tabel 3.3 Program dan Penjadwalan Program Sub-Program atau Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Tahun 2008 Tahun 2009 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Program 1 1.1 Sub-Program 1.1 55 1.2 Sub-Program 1.2 1.3 Sub-Program 1.3, dst. 2. Program 2 2.1 Sub-Program 2.1 2.2 Sub-Program 2.2 2.3 Sub-Program 2.3, dst. Catatan: TW = Triwulan = Bila kegiatan dilaksanakan dalam setahun, jadwal dapat dibuat bulanan; jika kegiatan dilaksanakan dalam 6 bulan atau kurang, jadwal dibuat dalam mingguan 3 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi adalah bagian yang penting dari manajemen program agar implementasi program dapat berjalan dan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Jelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan. Rangkuman kebutuhan sumber daya dan anggaran biaya Selain jadwal, kebutuhan sumber daya dan anggaran pendukung pelaksanaan program juga harus dirangkum menjadi satu. Rangkuman ini mencakup semua kebutuhan sumber daya dan anggaran yang telah diuraikan pada masing-masing program yang diusulkan. Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 merupakan contoh rekapitulasi sumber daya dan anggaran dimaksud. 56 Tabel 3.4 Rekapitulasi Anggaran Biaya Berdasarkan ProgramSub- Program Program Sub- Program Kebutuhan Sumber Daya Komponen Anggaran Satuan Volume Biaya Satuan Total Biaya Sumber Biaya Program 1 Sub- Program 1.1 1.1.1 Pelatihan guru Orang- hari OH 15 120.000 1.800.000 Komite 1.1.2 Pembelian alat lab Unit 7 1.750.000 12.250.000 Pemda Sub- Program 1.2 1.2.1 Lokakarya dengan komite Kegiatan 2 3.000.000 6.000.000 Pemda 1.2.3 Seminar Kegiatan 1 3.000.000 3.000.000 Pemda 1.2.3 Studi banding OH 50 200.000 10.000.000 Komite Sub- Program 1.3 1.3.1 Renovasi gedung Program 2 Sub- program 2.1 2.1.1 Pemb. Gedung baru 2.1.2 Bahan pustaka 2.1.3 Sub- program 2.2 2.2.1 Jumlah Komite Pemda Lain-lain Dari Tabel 3.4 di atas, anggaran perlu dikelompokkan menurut komponen anggaran dan jadwal realisasi anggaran sebagaimana Tabel 3.5. 57 Tabel 3.5 Rekapitulasi Kebutuhan Anggaran menurut Komponen Anggaran dan Tahun Realisasi Komponen Anggaran Satuan Total Volume Tahun 1 Tahun 2 Jumlah Biaya Volume Biaya Volume Biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Pelatihan Guru OH 2. Pengadaan alat lab paket 3. Renovasi gedung m 2 4. Pemb. Gedung baru m 2 5. Lokakarya Kegiatan 6. Bahan pustaka Eksemplar 7. Peralatan kantor Paket 8. 9. dst Manajemen Program paket Keterangan: Kolom 1 : diisi komponen anggaran yang diajukan Kolom 2 : diisi satuan yang dipakai Kolom 3 : diisi jumlah volume komponen yang bersngkutan dari masing- masing program yang diusulkan Kolom 4dan 6 : diisi volume yang akan direalisasikan pada tahun yang bersangkutan Kolom 5 dan 7: diisi jumlah biaya yang dibutuhkan pada tahun yang bersangkutan 58  Lampiran-Lampiran Untuk lebih meyakinkan pembaca, proposal harus benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu setiap proposal pengembangan sekolah harus didukung dengan data atau informasi yang relevan, sahih, mutakhir, dan dalam takaran yang cukup. Data- data yang demikian ini biasanya tidak mungkin disertakan dalam dokumen inti proposal. Oleh karena itu data atau informasi ini dapat dikumpulkan dalam lampiran proposal. Data atau informasi yang dilampirkan itu dapat meliputi: 1 Dokumen resmi pendukung penyelenggaraan sekolah: piagam pendirian sekolah, piagam akreditasi, sertifikat tanah; 2 Data tentang keberhasilan selama beberapa tahun terakhir terkait dengan implementasi Renstra Sekolah; 3 Dokumen dan data pendukung telaah situasi sekolah: perkembangan jumlah, jumlah guru, tingkat kehadiran siswa, tingkat kehadiran guru, jenis dan jumlah sarana pembelajaran, nilai hasil ujian siswa, dan data-data lain yang dibutuhkan untuk memperkuat hasil analisis dalam analisis situasi; 4 Data pendukung justifikasi anggaran biaya: spesifikasi rinci komponen anggaran yang diusulkan, spesifikasi barang atau jasa yang diadakan, atau kerangka acuan kegiatan yang menjabarkan secara rinci komponen anggaran tertentu seperti pelatihan guru, loka karya dan seminar, studi banding, dan sebagainya. 59

B. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan