Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan

4.4.1 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum

Hasil pengukuran serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam metanol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3 .1 Kurva serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam metanol secara spektrofotometri visibel. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan DPPH dalam metanol menghasilkan serapan maksimum pada panjang gelombang 516 nm Molyneux, 2003.

4.5 Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan

Aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi DPPH pada menit ke-60 dengan adanya penambahan larutan uji dengan konsentrasi 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm yang dibandingkan dengan kontrol DPPH tanpa penambahan larutan uji. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat hubungan absorbansi DPPH terhadap pertambahan konsentrasi larutan uji dalam menganalisis aktivitas antioksidan dapat dilihat pada Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4. Gambar 4.2 Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol pucuk daun labu kuning Cucurbita moschata Duch. Gambar 4.3 Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol herba peleng Spinacia oleracea L. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol herba sabi Brassica rapa L.. Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi dapat dilihat adanya penurunan nilai absorbansi DPPH yang diberi larutan uji dibandingkan terhadap kontrol pada setiap kenaikan konsentrasi. Penurunan absorbansi yang semakin besar menunjukkan aktivitas antioksidan yang semakin besar pula. Ekstrak etanol herba sabi memiliki penurunan yang paling besar, kemudian ekstrak pucuk daun labu kuning dan yang paling kecil adalah ekstrak herba peleng. Ekstrak etanol herba sabi mengandung banyak senyawa fenol dan merupakan sumber polifenol yang cukup besar terutama flavonoid Cartea, et al., 2011. Penurunan nilai absorbansi di atas menunjukkan telah terjadi penangkapanperedaman radikal bebas DPPH oleh larutan uji sehingga menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dari sampel. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen kepada DPPH, akan menetralkan radikal bebas DPPH. Semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan, akan ditandai dengan warna larutan yang berubah dari ungu Universitas Sumatera Utara tua menjadi kuning terang dan absorbansi pada panjang gelombang maksimumnya akan hilang Molyneux, 2004. 4.6 Hasil Analisis Peredaman Radikal Bebas DPPH Oleh Sampel Uji Kemampuan antioksidan diukur pada menit ke-60 sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman radikal bebas DPPH akibat adanya penambahan larutan uji. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai persen peredaman pada setiap kenaikan konsentrasi sampel uji seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2. Hasil analisis peredaman radikal bebas oleh ekstrak etanol pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi. Menit ke- Konsentrasi Sampel Peredaman Pucuk Daun Labu kuning Herba Peleng Herba Sabi 60 DPPH 40 ppm 20,37 3,14 25,07 60 ppm 30,97 6,42 35,33 80 ppm 37,60 9,92 41,17 100 ppm 49,88 11,31 51,43 Pada Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa semakin meningkat konsentrasi maka akan semakin meningkat aktivitas peredaman DPPH karena semakin banyak DPPH yang berpasangan dengan atom hidrogen dari ekstrak sehingga serapan DPPH menurun. Universitas Sumatera Utara

4.7 Analisis Nilai IC

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Pucuk Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.) Dan Herba Peleng (Spinacia oleracea L.) Serta Herba Sabi (Brassica rapa L.)

3 78 102

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae L.) Pada Pemberian Pupuk Anorganik Dan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray)

3 105 96

Film Layak Makan Protein Whey Dengan Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.)Sebagai Antibakteri

0 65 85

Aktivitas Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus Niruri L.) Terhadap Bakteri Dan Khamir Patogen

3 40 77

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.)

5 73 109

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Sawi Pakchoy (Brassica rapa. L) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Kascing

12 125 58

Identifikasi Dan Uji Kapasitas Antioksidan Herba Seledri (Apium Graveolens L.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

6 47 87

2.1.1.1 Labu kuning - Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstak Etanol Pucuk daun Labu Kunig (Cucurbita moschata Duch.) dan Herba Peleng (Spinacia oleracea L.) serta Herba Sabi (Brassica rapa L.)

0 0 18

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL PUCUK DAUN LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch.) DAN HERBA PELENG (Spinacia oleracea L.) SERTA HERBA SABI (Brassica rapa L.)

0 0 17